Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi NasDem Rudi Hartono Bangun menyorot peristiwa penimbunan 1,1 juta kilogram minyak goreng di Sumatera Utara.
Ia meminta Polri segera memeriksa produsen, terlebih saat ini terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran.
“Itu harus diperiksa produsen pabrik minyak goreng itu, kenapa ditimbun dan tidak dijual?” kata Rudi dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/2) kemaren.
Menurutnya, para produsen menimbun minyak secara sengaja agar bisa dijual kembali ke pabrik-pabrik dengan harga tinggi.
“Jadi, mereka ini betul-betul orientasi mencari untung besar,” tambah dia.
Rudi juga mendorong pemerintah mencari solusi lain terhadap kelangkaan minyak goreng selain menetapkan satu harga, karena terbukti para produsen berhasil mengakali aturan yang sudah ditetapkan itu.
“Tapi tidak terlepas dari tingginya harga minyak dunia, jadi susah, ini hukum pasar, akhirnya kucing-kucingan,” sebut dia.
“Dia (produsen) diperintah Menteri Perdagangan di harga Rp14 ribu (per liter), tapi mereka mengeluarkan sedikit stoknya. Jadi posisinya kucing-kucingan. Akhirnya masyarakat yang membutuhkan ini kebingungan,” tandas Rudi.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan dugaan penimbunan 1,1 juta kilogram minyak goreng di gudang PT Salim Ivomas Pratama Tbk terjadi lantaran diduga proses distribusi tidak berlangsung setiap hari.
“Ini kan akan dicek, dipelajari kepastiannya oleh hukum. Tapi yang saya dengar, bahwa itu (minyak goreng) keluar masuk, waktu dua hari (sekali), keluar masuk minyak gorengnya, dari tempat tersebut,” ujar Edy kepada wartawan, di Asrama Haji Medan, Senin (21/2) kemaren.
Ia juga meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian.
“Nanti kalau sudah pasti, polisi akan menyampaikan. Tapi tolong jangan membuat gaduh, iya kalau iya, kalau tidak? Nanti menjadi repot semuanya,” tutupnya. (Irw)
Sumber: Kumparan.com