opini

Sekeping Memoranda Pada FMPDK Ke 14 Oleh: Budhi VJ Rio Temenggung & Aditya Maha Putra

Rabu 3 Agutus 2015 kemaren Bupati Kerinci Dr.H.Adirozal,M.Si dengan resmi menutup   kegiatan agenda nasional Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci ke 14 yang dilaksanakan sejak tanggal 30 Juli 2015 hingga 3 Agutus 2015 yang baru lalu, berbagai atraksi kesenian dan kebudayaan masyarakat Sakti Alam Kerinci digelar selama 5 hari.

Acara FMPDK yang di buka gubernur Jambi Drs.H.Hasan Basri Agus   disambut antusias msyarakat se alam Kerinci, ratusan Wisatawan Mancanegara dan wisatawan nusantara   ikut meramaikan perhelatan akbar FMPDK ke 14 yang dipusatkan di kawasan wisata Danau Kerinci di Sanggaran Agung.

Hampir setiap pagi hingga sore hari lokasi FMPDK di padati oleh ribuan pengunjung, namun kondisi jumlah kunjungan pada malam hari berbanding terbalik dengan siang hari, salah satu penyebab karena insiden pertikaian kelompok msyarakat desa Pulau Pandan Kecamatan Bukit Kerman dengan masyarakat desa Sanggaran Agung Kecamatan Danau Kerinci berdampak pada minimnya jumlah pengunjung pada malam hari.

Harus dia akui berkat kesigapan aparat kepolisian yang di bantu anggota TNI-dari Kodim 0417 Kerinci suasana relatif kondusif dan hingga acara FMPDK ditutup suasana dikawasan objek wisata Danau Kerinci terlihat kondusif.

Bupati Kerinci Dr.H.Adirozal,M.Si dalam sambutannya pada acara penutupan FMPDK ke 14 mengemukakan   Sakti Alam Kerinci   memiliki pesona wisata alam dan budaya yang   dikagumi oleh wisatawan mancanegara, perlahan namun pasti dengan semakin membaiknya transportasi darat dan Udara dari dan ke Kerinci kedepan pengembangan industri pariwiata di Sakti Alam Kerinci memiliki prospek yang cerah

Agar wisatawan manca negara dan wisatawan domestik merasa nyaman ke alam Kerinci, bupati menghimbau agar segenap lapisan masyarakat di bumi alam Kerinci untuk secara bersama sama menjaga dan mempertahankan kondisi keamanan dan minciptakan rasa aman ditengah tengah masyarakat.

Masyarakat Suku Kerinci sejak masa lalu hingga masa kini dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi norma norma adat dan masyarakat Suku Kerinci dikenal sebagai masyarakat yang memiliki peradaban dan adab yang tinggi, oleh sebab itu saya menghimbau kepada segenap masyarakat di bumi alam Kerinci untuk secara bersama mempertahankan masyarakat suku Kerinci yang beradat dan beradab”Kata Dr.H.Adirozal,M.Si”

Menjawab pertanyaan wartawan media ini Bupati Kerinci mengemukakan pada kegiatan FMPDK ke 14 yang baru berakhir tanggal 3 agustus yang baru lalu, berbagai agenda kegiatan telah dilaksanakan dengan baik yang diikuti 16 Kecamatan, dan pada FMPDK kali ini selain dihadiri Gubernur Jambi dan para Bupati/Wali Kota se Propinsi Jambi juga di hadiri Komandan Lantamal Teluk Bayur Laksmana Didin beserta Keluarga, Wakil Wali Kota Padang Panjang beserta istri dan Tim Kesenian Pemerintah Kota Panjang dan sejumlah tamu undangan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan sejumlah tamu kehormatan dari Lemhanna Jakarta.

Menariknya pada kegiatan FMPDK ke 14 Sanggar Seni Incung Alam Kerinci- bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Danau Kerinci untuk pertama kali sejak FMPDK dilaksanakan melakukan pameran aksara Incung Suku Kerinci dan penampilan musik Gong Buluh tradisi masyarakat suku Kerinci

Ratusan Pengunjung dari Belanda,Belgia dan Malaysia serta mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung , Mahasiswa dari berbagai perguruan Tinggi dan sejumlah Dosen Perguruan tinggi Jambi-dan Sumbar dan masyarakat memenuhi standa pameran Aksara Incung di lokasi stand Pameran Kecamatan Danau Kerinci.

Sebagian besar pengunjung dan wismn   mengaku baru kali ini melihat secara lansung Aksara Suku Kerinci yang saat ini nyaris tengelam dalam pusaranan kemajun peradaban zaman, beberapa Wisatawan Mancanegara termasuk   Komandan Lantamal Teluk Bayur Laksamana Pertama Didin dan Wakil Wali Kota Padang panjang menerima   cinderamata mata berupa buku Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci, Buku Tinjauan Sejarah Kebudayaan Islam di alam Kerinci dan Buku Mengenal Aksara Incung Suku Kerinci.

Dua Wisatawan dari Negeri Kincir Angin Belanda dan dari Belgia   sangat tertarik dan mengagumi aksara Incung Suku Kerinci, menurut kedua bule asal Eropa itu kehadiran Aksara Incung menunjukkan bahwa masyarakat suku Kerinci sejak masa lampau telah memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi dan telah memiliki kebudayaan dan peradaban yang tinggi, dan semestinya aksara Incung dan benda benda budaya yang tersebar di alam Kerinci dijadikan sebagai sebuah warisan dunia yang harus tetap dipelihara dan diabadikan bagi ilmu pengetahuan .

Kedua wisatawan Mancangera itu   juga   mengagumi pabrik dan perkebunn Teh Kajoe aro yang merupakan hamparan kebun teh terluas di dunia dan nomor dua tertinggi di dunia setelah Darjeling di Kaki gunung Himalayah, teh yang dihasilkan oleh bumi Sakti Alam Kerinci menurut kedua wisatawan itu merupakan teh terbaik dan sangat di gemari oleh Ratu Inggris dan Ratu Belanda dan para pembesar di Kerajaan Belanda Dan Inggeris, selain itu Casiavera ( Kerinci Cinamon ) asal Kerinci merupakan Casiavera terbaik di dunia karena di ditanam di kawasan perbukitan puncak andalas pulau Sumatera.

Ketika di minta komentar tentang pesona wisata di bumi Sakti Alam Kerinci, kedua wisman itu dengan rasa haru mengkapkan rasa kekaguman nya terhadap wisata alam Kerinci,”Alam Kerinci itu memang amboi indahnya, ia ibarat putri cinderela yang cantik, tapi sayangnya belum di dandani dengan baik, saya kita jika destinasi wisata di alam Kerinci itu di kelola dengan baik   kami yakin Wisata alam dan Kebudayaan di alam Kerinci akan lebih mendunia.

Ardinal,Msi-Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kerinci dalam wawancara singkatnya dengan wartawan media ini mengemukakan, alhamdulillah FMDK ke 14 telah berlansung dengan sukses dan meriah, pada acara pembukaan dihadiri gubernur dn sejumlah Bupati/Walikota se Propinsi Jambi dan sejumlah Bupati/Wali Kota Propinsi tetangga termasuk Komandan Lantamal Teluk Bayur Padang Laksmana Didin dan sejumlah wisatawan mancanagera dan wisatawan Domestik.

Menariknya pada event FMPDK untuk pertama kali digelar Pameran Aksara Incung Suku Kerinci dan penampilan musik Gong Buluh Tradisi Suku Kerinci yang mendapat respon positif dari masyarakat dan wisatawan mancanegara.

Kita merenanakan kedepan bersama dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci akan menggali dan mengangkat Aksara Incung termasuk adat dan Kebudayaan suku Kerinci dan kita akan perkenalkan dan kita ajarkan kepada peserta didik melalui mata pelajaran kurikulum muatan lokal”Kata Ardinal”

Pesta Danau memang telah usai, danau kembali menyepi, banyak hal telah dilakukan oleh Bupati Kerinci DR.H.Adirozal,M.Si dan segenap panitia pelaksana, berbagai harapan disampaikan sejumlah wisatawan Mancangara dan Wisatawan Nusantara agar FMPDK   tahun 2015 untuk di evaluasi dan diharapkan pada FMPDK 2016 yang akan datang   kegiatan promosi dan atraksi seni dan budaya untuk lebih dikemas sehingga menjadi sebuah pertunjukkan yang menarik dan bermanfaat bagi perkembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Diantara yang mesti menjadi catatan ialah, sebaiknyua panitia terutama pihak Dinas porabudpar untuk berbagi tugas dan tidak memonopoli semua kegiatan, kita melihat mulai dari pembawa acara hingga juri dan penyani panggung hanya di monopoli oleh satu orang pejabat, sebaiknya   semua tugas dibagi rata dengan melibatkan seniman dan budayawan, para pengunjung mengkritik   Sekdin Poraparbud Kerinci sangat menguasai panggung, mulai dari juri, pengatur acara bahkan hampir setiap waktu senggang beliau sendiri yang melantunkan suara emas tanpa memberikan peluang artis lokal atau seniman untuk ikut ambil bagian.

Inikan Festival Masyarakat, bukan festivalnya pejabat Disporabudpar Kerinci atau pesta pejabat saja, semestinya beliau memberikan peluang kepada artis seniman budayawan lokal untuk tampil agar para semiman dan budayawan lokal dapat berlatih dan memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut ambil bagian celetuk seorang seniman muda dari sanggar sarung alam Kerinci.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button