Selangkah Lagi Alih Status STAIN Kerinci Menjadi IAIN KH.AR.DAYAH
Kerincitime.co.id, Sungai Penuh – Masyarakat di alam Kerinci hingga saat ini hingga saat ini masih menaruh harapan dan masih menunggu jawaban  dan realiasi alih status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) KH A.R.Dayah Kerinci.
Untuk mengenal lebih dekat perkembangan STAIN Kerinci dari masa ke masa, wratawan media menuliskan hasil liputan dan wawancara dengan sejumlah tokoh dan pejabat di Kota Sungai Penuh dan di Kabupaten Kerinci, hasil liputan di rangkum dalam artikel/ laporan khusus.
Alam Kerinci yang meliputi dua daerah otonom Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci hingga awal tahun 2014 memiliki 6 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Perguruan Tinggi Negeri dan swasta yang berada di daerah paling barat propinsi Jambi itu  ialah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), Akademi Management dan Informatika (AMIK).
Sampai awal tahun 2014 satu satu nya Kota dan Kabupaten di Propinsi Jambi  yang memiliki perguruan Tinggi Negeri adalah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci yang memiliki dua Campus induk di Kota Sungai Penuh dan 1 Mahad di Tanjung Pauh Hilir Kota Kabupaten Kerinci. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci sebelumnya adalah Fakultas Syari’ah IAIN Sultan Thaha Saifudin Cabang Kerinci yang sudah berdiri pada tahun 1967.
Catatan sejarah dan keterangan yang penulis kutip dari sejumlah tokoh dan ulama di alam Kerinci menunjukan bahwa pada maret tahun 1964 di Kota Sungai Penuh Ibu Kota Kabupaten Kerinci pada masa itu telah berdiri Fakultas Syari’ah Muhammadiyah.
Dalam upaya pendirian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah ini, tentu saja ada pihak-pihak yang menjadi motor penggerak dan berada di barisan depan, diantara para tokoh tokoh dan alim ulama terkemuka telah tercatat dalam tinta emas sejarah peradaban  dan kebudayaan Islam di alam Kerinci tercatat sejumlah tokoh tokoh dan ulama kharismatik di bumi Sakti Alam Kerinci
Di antara tokoh tokoh dan ulama terkemuka terdapat nama  KH. Daud Qahiri dan Sutan Abdullah Arifin, gagasan mendirikan perguruan tinggi agama Islam di alam Kerinci pada masa itu  mendapat dukungan sepenuhnya dari Bupati KDH.Tk.II Kerinci (Syamsu Bahrun) dan Danres Kerinci (Drs.Sukamto)
Hasil perjuangan para tokoh tokoh dan ulama terkemuka itu menjadi kenyataan,pada bulan maret tahun 1964 untuk pertama kali di alam Kerinci pada masa itu berdirilah Fakultas Syari’ah Muhammadiyah dengan dekannya Drs. Sukamto dan Sekretaris Fakultas adalah Sutan Abdullah Arifin.
Setelah Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Kerinci ini berjalan, perjuangan dilanjutkan pula untuk penegeriannya. Dalam upaya ini jaringan dan dukungan diperluas lagi, tidak hanya dari masyarakat dan Ormas Islam Kerinci, tetapi juga dukungan dari masyarakat Kerinci yang berdomisili di luar daerah, dan pihak-pihak yang berpengaruh dari Jambi dan Jakarta.
Pada masa itu di Jambi  tercatat sejumlah tokoh ulama dan cendekiawan muslim yang secara aktif memperjuangkan berdirinya perguruan tinggi agama Islam di alam Kerinci, beberapa tokoh diantaranya  Drs.H. Adnan Rusli, Prof. HMO. Bafadhal (Pelopor dan pembangunan IAIN STS Jambi) dan KH. Abdul Kadir (Ketua Umum NU Prop. Jambi/Anggota MPR), H. Ramli (Ka.Kanwil DEPAG. Prop. Jambi) dan Munir,BA (Anggota DPR/Sekretaris Nandatul Ulama Provinsi Jambi), sedangkan di Jakarta perjuangan ini dibantu oleh Prof. Mahmud Yunus, Purwo, SH (Karo Perguruan Tinggi Depag RI ) dan H. Munir Manaf.
Perjuangan penegerian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh ini didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah Kerinci. Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya surat kuasa dari Bupati Kerinci. dengan dikeluarkannya surat kuasa dari Bupati Kerinci Sjamsu Bahrun pada tanggal 1 September 1967 kepada KH. Daud Qahiri (Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam Sungai Penuh Kabupaten Kerinci/ Pengawas Pendidikan Agama Prop. Jambi) untuk mengurus penegerian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh kepada Menteri Agama RI sampai tuntas.
Usaha penegerian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh ini beriringan pula dengan usaha Pemerintah Propinsi Jambi bersama tokoh tokoh masyarakatnya untuk mendirikan IAIN di Jambi. Semula, Fakultas Syari’ah Muhammadiyah ini akan dimasukan ke IAIN Raden Patah Palembang dan telah dijanjikan oleh Rektor untuk meresmikannya.
Prof.Dr,Haji. Mahmud Yunus, ulama terkemuka asal Minangkabau(Sumatera Barat) di Jakarta menawarkan agar Fakultas Syari’ah Muhammadiyah di negerikan dan masuk ke IAIN Imam Bonjol Sumatera Barat, akan tetapi Pemerintah Propinsi Jambi dan keinginan sebagian besar masyarakat alam Kerinci harus masuk ke IAIN Jambi yang saat itu sedang di perjuangkan
Pada tahun 1967, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 84 tanggal 27 Juli 1967 tentang pendirian IAIN STS Jambi, dalam SK tersebut belum termasuk Fakultas Syariah Muhammadiyah Sungai Penuh, dan beberapa waktu kemudian berdasarkan SK Menteri Agama RI No 118 tahun 1967 tentang penegerian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh menjadi Fakultas Syari’ah IAIN Sultan Thaha Jambi dan dalam SK tersebut telah di tunjuk KH.AR.Dayah sebagai Dekan, pada saat itu jumlah mahasiswa IAIN STS Jambi Cabang Kerinci berjumlah 70 orang dengan melaksanakan jenjang pendidikan Sarjana Muda dengan gelar kelulusan BA dan masa kuliah aktif 3 tahun.
Pada awal penegeriannya tenaga pengajar/dosen dosen terdiri dari para Kiyai Sepuh yang sangat disegani dan di hormati masyarakat dan lingkungannya, secara bertahap mulai tahun 1969 sejumlah dosen dosen tetap (sarjana) mengabdikan ilmunya di IAIN STS Jambi Cabang Kerinci. Diantara tokoh tokoh yang memperjuangkan pendirian Lembaga Pendidikan Agama Islam di alam Kerinci tercatat nama KH.Daud Qahiri, Bupati Kerinci, H.Ramli, Buya H.Samin Ali, dan Munir,BA.
Untuk tenaga pengajar/dosen terdapat Kiyai Sepuh antara lain KH.AR.Dayah, KH .Syarifuddin,DNB, KH.Djanan Thaib Bakri, KH.Adnan Thaib, KH.Nahri, KH.Fachruddin Samad, KH.Abdullah Ahmad, KH.Daud Qahiri,KH.Usman Jamal.
Dua tahun kemudian IAIN  STS Jambi Cabang Kerinci Kerinci mendapat dua orang Dosen yakni Drs.H.Aminullah  Muhamad dan  Drs.H.Amiruddin Bakri, pada tahun tahun berikutnya IAIN  STS Jambi Cabang Kerinci mendapat tambahan dosen dosen baru yakni Drs. Mohd Said Ridwan. Drs.Mohd Djazi dan Drs.Hasan Badaruddin, dan setelah IAIN Cabang  Kerinci mengeluarkan alumni Sarjana Muda (BA) maka lulusan terbaik di rekrut menjadi asisten dosen.
Pada tahun 1982 Fakultas Syari’ah IAIN STS Jambi Cabang Kerinci dan Fakultas Fakultas di lingkungan IAIN STS Jambi ditingkatkan statusnya dari Fakultas Muda menjadi Fakultas Madya dan berhak serta diperkenankan menyelehnggarakan perkuliahan tingkat Doktoral sebagaimana tertuang di dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 69 tahun 1982.
Dengan adanya perubahan status tersebut, maka mulai tahun 1982 Fakultas Syari’ah IAIN STS Jambi Cabang Kerinci berubah menjadi Fakultas Syariah IAIN STS Jambi di Kerinci. yang merupakan salah satu Fakultas di luar induk dan berada di daerah.
Dalam kurun waktu 1982-1989 Fakultas Syari’ah IAIN STS di Kerinci melaksanakan pendidikan tingkat Doktoral, dengan masa kuliah aktif 5 tahun, dan dengan gelar kelulusan Drs / Dra, Sedangkan tahun 1990 sampai dengan saat ini dilaksanakan program pendidikan akademik Strata I (SI) dengan gelar kelulusan S.Sy, dan S.PdI.
Sejak didirikan hingga pelaksanaan program tingkat Doktoral, karena keterbatasan dosen yang memenuhi kualifikasi ijazah, maka IAIN di Kerinci pada masa itu banyak memiliki dosen dosen tamu, diantaranya ialah Bapak Prof. Syekh H. MO. Bafadhal, Prof.H.Z.Azuan,Drs.Yusuf Lubis, Drs.H.Adnan Rusli, Prof.Dr.H. Chatib Quzwein, dan dibantu dari sejumlah lembaga dan dinas instansi yang ada di Kerinci.
Cacatan sejarah menyebutkan bahwa pada tanggal 25 Syafar 1418H/ tanggal 30 Juni 1997 Menteri Agama RI.dr.H.Tarmizi Taher meresmikan pendirian STAIN di seluruh Indonesia termasuk di Kerinci, Pada tanggal 1 Agustus 1997 diadakan serah terima alih status dari Rektor IAIN STS Jambi Prof.Dr.H.Sulaiman Abdullah kepada Pjs Ketua STAIN Kerinci Drs.Mohd. Ridwan, serah terima berlansung di auditorium STAIN Kerinci.
Dalam kurun waktu yang cukup panjang hingga saat ini STAIN Kerinci telah mengalami beberapa kali pergantian Pimpinan, tokoh tokoh yang pernah memimpin STAIN Kerinci ialah KH.AR.Dayah. Drs.Aminullah Muhammad. Drs. Mohd Said Ridwan, Dr. H. Ismail Thaliby, MA, Drs. H. Amiruddin Bakri, Dr. H. Dahlan,M.PdI. Prof.Dr.H.Yunasril Ali,MA dan Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri, MA. Dan hingga tahun 2013 Ketua STAIN Kerinci dijabat oleh Dr.Y.Sonafist,MA.
Ketua STAIN Kerinc Dr.Y.Sonafist  didamping Kepala Bagian Administrasi Ahmad Yani,SE,M.Si dan Ketua Jurusan Syariah STAIN Kerinci Eka Putra,SH,M.Pdi kepada Penulis Budhi VJ Rio Temenggung mengemukakan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pendidikan, saat ini pihak STAIN Kerinci dengan dukungan Pemerintah Kota Sungai Penuh dan Pemeintah Kabupaten Kerinci  serta para tokoh tokoh cendekiawan,ulama dan para tokoh tokoh adat serta  masyarakat luas sedang ,melakukan upaya memperjuangkan alih status STAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan status STAIN Kerinci menjadi IAIN KH.A.R.Dayah Kerinci, Pembangunan berbagai sarana Infrastruktur termasuk pembangunan Rektorat dan penataan Campus dan Mahad terus dilaksanakan,akses transportasi dari dan menuju campus dan mahad telah di tingkatkan,demikian juga pembangunan ruang belajar,laboratorium ,perpustakaan dan sarana pendukung secara bertahap terus ditingkatkan.(KT/Budhi.VJ)