Sungai Penuh

Seluruh Pegawai PN Sungaipenuh Menjalani Pemeriksaan Covid-19

Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Pengadilan Negeri Sungaipenuh menutup sementara kegiatan selama empat hari ke depan menyusul terungkapnya delapan pegawai terpapar virus corona (Covid-19). Di antara pegawai yang terkena termasuk hakim, panitera, dan juru sita.

Ketua PN Sungaipenuh Eka Prasetya Budi Dharma mengatakan, delapan orang yang dinyatakan positif itu diketahui setelah menjalani swab antigen oleh Dinas Kesehatan. Katanya, tidak hanya delapan orang, seluruh pegawai PN Sungaipenuh menjalani pemeriksaan Covid-19.

“Kami lakukan tes swab antigen masal seluruh pegawai. Hasilnya ada delapan personel, yaitu hakim, panitera, juru sita, petugas PTSP serta tenaga honorer dinyatakan positif. Pelayanan ditutup sementara,” kata Eka, Selasa (27/7/21) kemaren .

Dikatakannya, Dinas Kesehatan merekomendasikan delapan pegawai yang positif menjalani tes swab PCR (polymerase chain reaction). “Kita masih menunggu hasil swab PCR tersebut. Sementara itu mereka yang positif swab antigen melakukan isolasi di rumah,” jelasnya.

Penutupan pelayanan publik dilakukan pada 27-30 Juli 2021. Dia memastikan, semua layanan, termasuk persidangan juga dihentikan sementara. Pegawai yang masih bisa beraktivitas diminta bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Baca juga:  Puluhan Ribu Warga Memadati Kampanye Akbar AZ-FER di Lapangan Merdeka

“Hanya pelayanan yang bersifat mendesak yang kami layani pada pukul 08.00-12.00 WIB. Tentunya dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat,” tambahnya.

Selama penutupan, PN akan melakukan sterilisasi seluruh ruangan dengan melakukan penyemprotan disinfektan, terutama ruangan-ruangan yang ditempati pegawai yang positif. “Mudah-mudahan, Senin nanti kita bisa dibuka kembali,” tutupnya.

Tak hanya di pengadilan,  di RSU MHA Thalib Sungaipenuh diketahui puluhan dokter dan tenaga kesehatan terkonfirmasi positif pada swab antingen.

Minggu kemarin, 10 nakes yang diketahui positif. “Kini bertambah lagi. Jumlah pasti saya tidak mengetahui, tapi sudah puluhan orang. Semuanya isolasi mandiri,” kata salah seorang nakes RSU MHA Thalib yang meminta namanya dirahasiakan.

Dia berharap perhatian Pemkot terhadap RSU MHA Thalib. “Kita minta pemerintah bertindak cepat mengatasi masalah ini. Kasihan teman- teman nakes yang sudah terpapar Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri dengan fasilitas seadanya,” jelasnya.

Baca juga:  Dugaan ASN Terlibat Kampanye AL-AZHAR di Sungai Penuh

Bukan hanya soal masalah nakes yang terpapar Covid-19, dia juga mengungkapkan masalah lain yang memerlukan perhatian. Salah satunya soal anggaran yang tidak bisa dicairkan karena habisnya masa jabatan pelaksana tugas direktur RSU MHA Thalib Iwan Suwindra.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci Hermendizal menjelaskan, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid19 di daerahnya per Selasa (27/7/21) mencapai 399 orang. Sebanyak 41 orang masih menjalani isolasi mandiri. “Jumlah yang meninggal sampai Senin (26/7/21) sebanyak 20 orang,” ungkapnya.

Ditanya soal nakes yang positif, Hermendizal menyebutkan ada puluhan tetapi tidak dimasukkan ke dalam laporan ke Satgas Covid-19 Provinsi Jambi. Sebab, laporan ke provinsi diberikan berdasarkan hasil swab PCR.

Hermendizal juga menyebutkan, untuk RSU MHA Thalib bukan lagi wewenang pihaknya fasilitas kesehatan tersebut sudah diserahkan ke Pemkot Sungai Penuh.

Baca juga:  Puluhan Ribu Warga Memadati Kampanye Akbar AZ-FER di Lapangan Merdeka

Namun, untuk status pegawainya sedang dalam proses di BKN. “Jadi sampai Juli 2021 gaji pegawainya masih dibayar Pemkab Kerinci, meskipun alat dan gedung sudah diserahkan ke Kota Sungaipenuh,” terangnya.

Katanya, posisi jabatan dirut RSU MHA Thalib masih kosong.

Anggota DPRD Sungaipenuh Azhar Hamzah menyatakan segera memanggil Dinas Kesehatan untuk mempertanyakan perkembangan terbaru Covid-19 di daerah itu. “Besok kita akan hearing dengan dinas kesehatan,” ujar Azhar.

“Dulu update datanya tiap hari. Sekarang tidak ada lagi update berapa warga yang terkonfirmasi positif sejak awal pandemi, warga yang dirawat di rumah sakit dan warga yang isolasi mandiri serta angka kesembuhan,” beber politisi yang biasa disapa Kenek ini.

“Rumah sakit juga kita pertanyakan. Seperti RS MHA Thalib yang sudah milik Kota, apakah Pemkot sudah siap untuk mengoperasionalkannya, karena dirut kan sedang kosong,” pungkasnya. (Irw)

Sumber: Metrojambi.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button