Raja maju selangkah
mentri meraja lela
pion pion jadi umpan
papan catur tinggal sebelah
kotak hitam melebur ke kotak putih
rakyat ter kasta.
Presiden selalu bijak
tim sukses membajak
pengadilan menginjak
penuntut menuntut buntut
pengacara banyak cara
terdakwa tertawa.
Wakil rakyat memeras rakyat
penjara jadi hotel mewah
si sipir berpesta pora
polisi memberondong aturan
tentara kehilangan musuh
rakyat kecil punah rana.
Pelawak menggelitiki nasib
pemborong memborong harta
pengemis mengemis resah
guru mencecar murid
murid menghajar guru
sekolah pinter ngolah
komite di jadikan tameng.
Pedagang menjual sumpah
pembeli sandalnya ngantri
petani menanam peluh
buruh mengangkat mimpi
demonstran nunggu nasbung.
Penulis menggores puja
pelukis melukis kisah
ulama beradu dalil
ustazh mengobral ayat
qori berlomba nyanyi
artis jadi figur.
Generasi sekarang tak lagi punya pahlawan
Pahlawan menangis.
Kakek nenek menghias dunia
bapak bapak menimbun cinta
ibu-ibu menyantap bangkai
wanita etalase dunia
anak anak panjang angan
handphone jadi Tuhan.
Binatang berebut buntang
bendera compang camping
nusantara menanggung
indonesia murung.
Bumi bingung
air bingung
api bingung
udara bingung.
Sisakan saja
azan tetap berkumandang
di surau-surau kami.
Jambi – Bangko, November 2022
Biografi Penulis :
Alhendra Dy, adalah Pelukis dan Penyair dari Bukit Keramat, Bangko-Jambi. Lahir di Jambi 20 Agustus. Sejak tahun 1988 telah menyerahkan hidupnya di dunia seni, khususnya seni rupa dan puisi.
Pengasuh Rumah Kreativ Merangin dan di Dewan Kesenian Merangin.
Email : [email protected],
HP : 081272172802
WA : 088276305361