Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Menentukan pilihan dari beragam pilihan-pilihan bukanlah sesuatu yang mudah dan mengasyikkan. Setidaknya itu untuk pengawali torehan pena penulis ketika ingin menuliskan potret perjuangan seorang Edi Januar, wartawan senior dan tersohor seAlam Kerinci, yang memutuskan mengabdi sebagai kepala desa, karena peduli pendidikan untuk generasi di kampung halaman.
Edi Januar, mahasiswa lulusan S2, Study Pendidikan Karakter dari program Pascasarja Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, baru saja terpilih sebagai Kepala Desa Baru Semerah, Ia berhasil meraup suara terbanyak mengungguli rivalnya pada pergelaran Pilkades Kerinci. Kamis (26/12) lalu.
Tugas berat tentunya telah menunggu didepan mata, setelah ia resmi dilantik. Selama ini pria yang akrab dengan sapaan Eja, dikenal sebagai Jurnalis.
Berkat tulisan-tulisannya yang tajam dan dikemas secara apik dan menarik, wajar saja ia termasuk penulis yang diperhitungkan dari sederet penulis lainnya seAlam Kerinci.
Terlebih dia sudah bertahun-tahun memiliki pengalaman menulis laporan berita, pada terbitan media ternama di Provinsi Jambi, yakni Tribun Jambi.
Selama perjalanannya di Tribun, ia pernah dipercaya oleh atasannya sebagai redaktur pada media tersebut.
Karena tak mau jauh dari keluarga, ia pun memilih mengundurkan diri, sebab untuk jabatan redaktur ia harus berkantor di Jambi.
Sementara Eja, bapak dua anak ini memiliki istri yang berprofesi sebagai PNS, yang bertugas sebagai guru pada salah satu sekolah dasar di Kerinci.
Disamping itu, alasannya untuk menyelesaikan Study S2 kala itu, juga menjadi alasan mengapa ia harus mengakhiri karirnya di Tribun. Padahal kala itu namanya sedang melejit-lejit didunia jurnalis.
Namun tak berakhir sampai disitu, yang namanya jurnalis sejatinya tak akan ada kata pensiun. Walaupun sudah berhenti dari Tribun, belakangan ia diketahui sudah aktif menulis lagi.
Para netizen tentunya tak asing lagikan, dengan suguhan-suguhan menarik terkait peristiwa yang terjadi di kota Sungai Penuh dan kabupaten Kerinci, pada website Gatra.com.
Iya ! Itulah dia, tulisan-tulisan seorang Eja. Ia kembali menulis pada media nasional tersebut. Media nasional loh, tentunya bajet lebih terjamin sobat..!!
Banyak yang bertanya kenapa Jurnalis yang beistrikan PNS ini memutuskan diri menjadi kades, ketimbang meneruskan karirnya sebagai penulis ? Padahal karirnya di jurnalis lebih menjamin.
Namun kenyataannya sekarang Eja telah memutuskan pilihannya sebagai kades, tentunya ia akan lebih fokus dengan jabatan yang diembannya.
Sudah tenar dan tersohor sebagai penulis, watawan senior, dan berpendidikan S2 lagi, Lantas apa yang membuat Eja termotivasi ingin menjadi kades ?
Sekilas orang-orang akan menganggap bahwa pilihan sebagai kades, karena tergiur dengan banyaknya kucuran dana desa yang diturunkan pemerintah.
Wajar saja, karena kita hampir hari-hari disuguhkan dengan konten-konten tentang penyelewengan dana desa yang dilakukan oleh kades diseluruh pelosok negeri ini.
Namun itu tidak bagi Eja, malahan dia rela mengorbankan diri dari sumber-sumber yang menghasilkan pundi-pundi rupiah, demi ingin mengabdikan untuk kampung halamannya.
Jauh sebelum akan digelarnya Pilkades di Kerinci secara serentak. Kepada penulis, Eja pernah mengatakan bahwa, kampung halamannya merupakan kampung yang jauh tertinggal dari kampung-kampung lainnya se Kab. Kerinci.
Baik itu dari sisi ekonomi, pendidikan dan sisi-sisi lainnya. Kampungnya jauh dari kata kemajuan, dan itu perlu adanya pemecahan solusi.
Desa Baru Semerah itu sendiri merupakan pemekaran dari desa Semerah, Kec. Sitinjau Laut. Dari beragam kompleksitas itulah yang membuat Eja ingin mengabdikan diri sebagai kades disana.
Dengan pengalamannya selama di dunia jurnalis dan ilmu yang ia dapatkan di kampus, membuat ia merasa terpanggil dengan harapan sebagai solusi untuk memajukan kampungnya.
Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi Eja, terlebih dalam mengaktualisasikan disiplin ilmunya ditengah masyarakat. Prioritas pendidikan harus menjadi tujuan utama Eja.
Kepeduliannya terhadap pendidikan anak-anak disana, yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa, akan menjadi focus utama mantan wartawan ini dalam mengabdi.
Beribu asa dari anak-anak generasi bangsa disana, tentunya sangat mengharapkan adanya terobosan pembaharuan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Dari niat yang ikhlas dan tekad yang bulat, semoga membuahkan hasil yang baik. Semoga Allah meredhoi setiap langkah pada amanah yang diemban.
Selamat mengabdi dan berkarya.
Jazakumullah khairan katsiran. ***