HOT NEWSNasional

Sumpah Pemuda, Apakah Masih Ada?

Sumpah Pemuda, Apakah Masih Ada?

Oleh Defitra Eka Jaya

Sumpah pemuda yang berisikan sumpah untuk satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yang dikumandangkan pertama tanggal 28 oktober 1928 persis 86 tahun yang lalu. Pada saat itu dimasa penjajahan belanda dimana pemuda-pemuda indonesia dengan semangat yang membara untuk merebut kemerdekaan atas penjajahan tersebut menjadikan momentum sumpah pemuda untuk membangun landasan utama gerakan kebangkitan nasional. Sekaligus sebagai simpul kunci untuk mempersatukan anak bangsa dari berbagai suku dan agama. Sumpah pemuda dikala itu menjadi spirit yang terus tertanam dalam hati pemuda indonesia saat itu.

Setelah 86 tahun berlalu, dan 67 tahun kita merdeka ternyata spirit tersebut mulai berangsur berkurang bahkan nyaris hilang. Kemerdekaan yang telah diraih pada 17 agustus 1945 tersebut belum sepenuhnya terwujud. Kita belum sepenuhnya merdeka, masih banyak pertikaian antar sesama anak bangsa yang justru terkadang melebihi pertikaian dengan penjajahan asing. Sumpah pemuda hanya menyisakan selembar kertas berisi sumpah yang menjadi seremonial pelengkap utk upacara bendera setiap hari senin disekolahan atau dikantor instansi pemerintah. Tapi semangat yang terkandung didalam 3 butir sumpah tersebut tidak lagi melekat dihati sanubari kita.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

Mengapa?, kita semua mungkin sudah tahu jawabannya atau memilih pura-pura tidak tahu. Mengutip kata ir. Soekarno, “perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”.

Pada saat ir. Soekarno mengatakan hal tersebut mungkin banyak orang yang tidak terlalu mengerti maksudnya secara tersirat. Tapi sekarang kita mengakui bahwa apa yang disampaikan beliau telah terjadi. Dimana- mana terjadi perang antar suku, antar agama, antar pemuda dan banyak hal lainnya yang terjadi di republik ini.

Apakah ini implikasi dari demokrasi yang kebablasan atau kita kehilangan figur pemimpin bangsa seperti tokoh-tokoh pendiri bangsa dulu?

Indonesia butuh negarawan yang mampu memberi tauladan yang menempatkan kedaulatan rakyat diatas kekuasaan individu. Sehingga rakyat menyadari bahwa tanpa PERSATUAN maka kedaulatan rakyat itu seperti peluru hampa yang hanya mengeluarkan bunyi saja. Pertemuan 2 orang negarawan yang bertanding di pilpres 2014 pasca pemilihan kita harapkan mampu merubah paradigma politik ditanah air kita, yang mana selama ini bisa dikatakan tidak pernah terjadi transisi kekuasaan berjalan dengan mulus dan damai.

Baca juga:  WIM Berbagi Paket Takjil di Jembatan Kerinduan

2014 ini Alhamdulillah kita menyaksikan puncak dari peristiwa politik yang sangat mencerdaskan bangsa kita bahwa pertarungan politik tersebut hanya proses untuk mewujudkan kemaslahatan masyarakat. Sehingga siapapun pemenangnya adalah kemenangan rakyat. Sehingga secara pribadi saya sangat menghargai sikap yang ditunjukkan oleh jokowi dan prabowo selaku tokoh yang dianggap mampu membawa indonesia kearah yang lebih baik lagi. Semoga hal ini menjadi awal dari koalisi sebenarnya yaitu KOALISI PERSATUAN untuk PERUBAHAN.

Pada masa perjuangan kemerdekaan indonesia, pengertian persatuan indonesia adalah sebagai faktor kunci, yaitu sebagai sumber semangat, motivasi dan penggerak perjuangan indonesia. Hal ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945: “dan perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur”.

Jadi pengertian PERSATUAN Indonesia merupakan suatu faktor utama yang menentukan terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Semoga REKONSILIASI yang dilakukan oleh pak jokowi dan pak prabowo ini merupakan kelanjutan dari PERSATUAN indonesia yang telah memerdekakan kita dari penjajahan dulu.

Baca juga:  Toke Rokok Illegal Diduga Oknum Aparat “BS", APH Tutup Mata, Biaya Pengamaan pun Mengalir

Jadi didalam menyambut dan merayakan hari sumpah pemuda ini mari kita kembali merenungi nilai-nilai sejarah yang tercatat pada saat perumusan sumpah pemuda ini, sehingga kita bukan hanya membaca tapi kita dapat memahami serta menjalankan dalam interaksi sosial kita sehari-hari, terutama semangat dari sumpah pemuda itu sendiri.

Bangsa kita adalah bangsa yang besar dan sangat strategis didalam percaturan ekonomi dunia, tapi kalau bangsa kita terpecah belah maka kekuatan itu akan sirna sehingga bangsa kita hanya akan dimanfaatkan oleh bangsa lain secara ekonomi.

Indonesia akan terus menjadi negara konsumen tidak akan pernah menjadi negara produsen, sedangkan kekayaan alam yang berlimpah pemberian Tuhan tidak dimanfaatkan secara baik untuk memenuhi kebutuhan bangsa kita sendiri.

Mari kita bangkitkan kembali semangat sumpah pemuda, satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa kita wujudkan PERSATUAN untuk PERUBAHAN…
Salam PERSATUAN!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button