Penyair
-
Pariwisata/Budaya
Rembulan Pucat di Bukit Keramat
Lihatlah… Rembulan malam ini pucat Enggan menampakkan senyum Bersembunyi diantara dedaun Yang ditiap helainya bertuliskan nama-nama cinta Rasalah… Temaramnya…
Read More » -
Pariwisata/Budaya
Pulangkan Aku ke Rahim Mu
Menapaki jejak ke jejak musim berkasih yang lalu, Sewaktu khusuk bercumbu dengan malam seribu bulan, Mencair dengan kristal melebur harap,…
Read More » -
Pariwisata/Budaya
Ramadhan III
Memungut putik ke putik nikmat Dari tiap lapar dan haus Mengunci liang Agar tak sia Aku puasakan nafsu Aku…
Read More » -
Pariwisata/Budaya
Wajah Dibalik Bulan
Dilangit Awan pekat berarak Tutupi bulan pucat. Di bumi anak adam berserak Sibuk mencari diri. Tuhan tersenyum Menatap kita…
Read More » -
Pariwisata/Budaya
SELAMAT MILAD ISTRIKU
Oleh Alhendra Dy Sudah bulat purnama memanggang langit khasmaran ketika kita beromansyah bermandikan pelangi dengan warna-warninya, Lah kering…
Read More » -
Pariwisata/Budaya
Malam ini, Di bukit keramat
Malam ini Tak ada puisi di bukit keramat Jemari kaku untaian kata muai Naik ke langit Tuhan Lewat desah dalam…
Read More » -
Pariwisata/Budaya
Engkaulah Nafas Nafas
Manalah mampu aku melukiskan bentuk pada hari-harinya sedang aku tak pernah jadi embun pada subuhnya, Tak pernah jadi matahari pada…
Read More » -
Pariwisata/Budaya
Lukisan Terakhir
Akhirnya, Melukis aku dengan sisa darah yang mulai menghitam Aku encerkan dengan peluh bercampur airmata. Aku yakin, Lukisan tak…
Read More » -
Pariwisata/Budaya
Bukit keramat Bisu
Dari hembusan angin aku belajar ketika semilir menyapu bathin-bathin rapuh dari kabut tebal aku belajar sewaktu menggumpal didalam jiwa-jiwa…
Read More » -
Pariwisata/Budaya
Aku Terima AkadNya
Aku terima apa yang sebenarnya tak hendak aku terima Perjanjian di tandatangani Segumpal nafsu di tiup ruh maka, Jadilah. …
Read More »