HukumNasional

AS Ancam Sebar Video Seks via WhatsApp Lalu Peras Istri Siri

Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Sopir taksi online berinisial AS (34) ditangkap aparat Kepolisian Sektor Pademangan, Jakarta Utara, usai memeras istri sirinya yang berinisial IH.

Bukan hanya meminta uang secara paksa, AS juga mengancam akan menyebarkan video syur dirinya bersama IH kalau tidak diberikan uang.

Dilansir suara.com jaringan jambiseru.com media partner kerincitime.co.id, Kepala Kepolisian Sektor Pademangan Komisaris Polisi Joko Handono menjelaskan penangkapan diawali dengan laporan IH yang ketakutan dengan ancaman AS tersebut.

Dalam laporannya, IH menceritakan rasa ketakutannya seusai menerima pesan singkat melalui WhatsApp dari AS yang berisikan sebuah video seks keduanya.

“Si korban melapor ke Polsek Pademangan dan kami melakukan penangkapan terhadap pelaku,” kata Kompol Joko di Polsek Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (20/12/2019).

Baca juga:  Tercium Praktik Permainan Penjulan LPG 3 Kg di Bumi Sakti Alam Kerinci

Sebelumnya disampaikan bahwa AS dan IH melakukan pernikahan secara siri karena mengetahui IH tengah berbadan dua.

Setelah itu, AS sempat menghilang selama enam bulan. Dalam kesempatan itu AS juga membawa kabur ATM milik IH.

Kemudian AS kembali menghubungi IH pada Rabu (11/12/2019). Bukannya berniat baik, IH malah meminta uang secara paksa dan mengancam akan menyebarkan video seksnya.

IH tidak tahu kalau selama berhubungan badan, AS merekam aktivitasnya dengan menggunakan telepon genggam.

AS kini tengah diproses secara hukum oleh pihak kepolisian. Karena perbuatannya AS dijerat dengan Undang-Undang Pasal 27 Ayat 1 dan Pasal 4 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang perubahan undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. AS juga terancam dikenal Pasal 378 KUHP. (irw)

Baca juga:  Insiden Pengrusakan Motor Pemuda Belui Dilaporkan ke Polsek Air Hangat

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button