Pendidikan

STAIN PERGURUAN TINGGI TERTUA DI ALAM KERINCI

Kerincitime.co.id,-sungai penuh ,Di alam Kerinci hingga saat ini terdapat 6 perguruan tinggi negeri dan swasta diantaranya ialah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), Akademi Management dan Informatika (AMIK).
Khusus untuk perguruan tinggi agama, alam Kerinci (Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci) memiliki STAIN yang sebelumnya adalah fakultas Syari’ah IAIN Sulthan Thaha Saifudin Cabang Kerinci yang sudah berdiri pada tahun 1967.

(Dr.Y.Sonafist,M.Ag.Ketua STAIN Kerinci)

Catatan sejarah menunjukan bahwa pada Maret 1964 di Kota Sungai Penuh Ibu Kota Kabupaten Kerinci pada masa itu telah berdiri Fakultas Syari’ah Muhammadiyah. Dalam upaya pendirian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah ini, tentu saja ada pihak-pihak yang menjadi motor penggerak dan berada di barisan depan, diantara para tokoh tokoh dan alim ulama terkemuka telah tercatat dalam tinta emas sejarah peradaban suku Kerinci antara lain adalah KH. Daud Qahiri dan Sutan Abdullah Arifin, serta mendapat dukungan sepenuhnya dari Bupati KDH.Tk.II Kerinci (Syamsu Bahrun) dan Danres Kerinci (Drs.Sukamto), pada bulan maret 1964 berdirilah Fakultas Syari’ah Muhammadiyah dengan dekannya Drs. Sukamto dan Sekretaris Fakultas adalah Sutan Abdullah Arifin.
Setelah Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Kerinci ini berjalan, perjuagan dilanjutkan pula untuk penegeriannya. Dalam upaya ini jaringan dan dukungan diperluas lagi, tidak hanya dari masyarakat dan Ormas Islam Kerinci, tetapi juga dukungan dari masyarakat Kerinci yang berdomisili di luar daerah, dan pihak-pihak yang berpengaruh dari Jambi dan Jakarta.
Pada masa itu di Jambi ada Drs.H. Adnan Rusli, Prof. HMO. Bafadhal (Pelopor dan pembangunan IAIN STS Jambi) dan KH. Abdul Kadir (Ketua Umum NU Prop. Jambi/Anggota MPR), H. Ramli (Ka.Kanwil DEPAG. Prop. Jambi) dan Munir,BA (Anggota DPR/Sekretaris Nandatul Ulama Provinsi Jambi), sedangkan di Jakarta perjuangan ini dibantu oleh Prof. Mahmud Yunus, Purwo, SH (Karo Perguruan Tinggi Depag RI ) dan H. Munir Manaf.
Perjuangan penegerian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh ini didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah Kerinci. Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya surat kuasa dari Bupati Kerinci. dengan dikeluarkannya surat kuasa dari Bupati Kerinci Sjamsu Bahrun pada tanggal 1 September 1967 kepada KH. Daud Qahiri (Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam Sungai Penuh Kabupaten Kerinci/ Pengawas Pendidikan Agama Prop. Jambi) untuk mengurus penegerian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh kepada Menteri Agama RI sampai tuntas.
Usaha penegerian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh ini beriringan pula dengan usaha Pemerintah Propinsi Jambi bersama tokoh tokoh masyarakatnya untuk mendirikan IAIN di Jambi. Semula, Fakultas Syari’ah Muhammadiyah ini akan dimasukan ke IAIN Raden Patah Palembang dan telah dijanjikan oleh Rektor untuk meresmikannya.
Prof.Dr,Haji. Mahmud Yunus, ulama terkemuka asal Minangkabau(Sumatera Barat) di Jakarta menawarkan agar Fakultas Syari’ah Muhammadiyah di negerikan dan masuk ke IAIN Imam Bonjol Sumatera Barat, akan tetapi Pemerintah Propinsi Jambi dan keinginan sebagian besar masyarakat alam Kerinci harus masuk ke IAIN Jambi yang saat itu sedang di perjuangkan ( Budhi dan Martono)

Baca juga:  Rektor IAIN Kerinci Serahkan SK PPPK, Semangat Baru Pembangunan Institusi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button