Warna Kerinci Time
Menjaga kelangsungan dan eksistensi media tidaklah mudah. Semua pelaku media merasakan itu semua.
Dulu, Koran cetak berjaya. Stasiun Televisi berjaya. Berjalannya waktu, koran cetak dan televisi mulai ditinggalkan. Banyak pilihan lain yang saat ini menjadi pilihan. Media online adalah salah satu pilihan dan yang menjadi alasan koran cetak ditinggalkan pembacanya.
Begitupun dengan YouTube, menjadi pemicu utama berkurangnya minat pemirsa setia stasiun televisi untuk duduk berlama-lama di depan televisinya menikmati acara-acara yang ditayangkan. Kini, semua bebas berselancar mencari konten dan berita dari apa yang dianggap mereka paling cepat, mudah dan bisa dari manapun juga, hanya lewat smartphone yang mereka miliki.
Kerinci time, telah berusia 11 tahun. Saya kenal baik dengan Pemimpin Utama Kerinci Time, Martono. Kami sama-sama jebolan wartawan Grup Jawa Pos. Kami pernah liputan bersama di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh. Hingga kami sama-sama pernah merasakan berada di puncak kejayaan media online. Martono mendirikan Media Online Kerinci Time, dan saya mendirikan Media Online Metrosakti.com.
Kerinci Time terus berkembang, namun sebaliknya Metrosakti.com yang saya pimpin harus terhenti karena adanya persoalan yang memaksakan hal itu terjadi.
Kerinci Time telah memberikan warna, khususnya di Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh. Selama 11 tahun, Kerinci Time berpacu menyediakan berita kepada semua pembaca setianya. Itu tentu tidak mudah, karena harus menjaga konsistensi, hempasan badai dan gelombang persaingan media.
Kerinci Time ke depan harus mempertahankan konsistensinya itu, apabila ingin merasakan ulang tahun ke 12 dan 13 tahun hingga seterusnya.
Sangat diyakini, di bawah kepemimpinan Martono, dengan didukung penuh manajemen dan tim redaksi, Kerinci Time akan tetap bertahan, selalu tampil dan mewarnai.
Saya dan pembaca lainnya punya harapan yang sama. Kerinci Time wajib selalu kritis seperti 11 tahun ke belakang, karena itu adalah warna yang selama ini dipertahankan oleh Kerinci Time.
Tak hanya kritis, akurasi dan kecepatan menyajikan informasi juga harus selalu diperhatikan. Tanpa itu semua Kerinci Time akan merasakan badai yang sangat ditakutkan oleh pelaku media, “ditinggalkan oleh pembacanya”.
Saya meyakini, Kerinci Time akan keluar dari kerasnya persaingan di era ini, dan tetap menjadi media referensi masyarakat Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Selamat Ulang Tahun Kerinci Time ke 11.
Sukses selalu.
*Noprizal, S.H.I., M.H*
(Mantan wartawan Jawa Pos Grup. Saat ini aktif menjadi kolumnis pada sejumlah media di Jambi. Terlibat dalam penulisan sejumlah biografi, serta beberapa buku seperti Tinta Emas Jambi, Mengayuh Tanpa Keluh, Jangan Terjebak di Zona Nyaman, Hanya 54 KM Anda Dapat Mengubah Dunia, Mengumpulkan yang Terserak Mengikat yang Terkumpul dll)