Soal Kelangkaan BBM, Kapolres Kerinci Akan Cek Ke SPBU
Berita Kerinci, Kerincitime.co.id – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di kota sungai penuh dan kabupaten kerinci sejak penurunan harga oleh pemerintah tanggal 5 januari lalu semkain semakin hari semakin berdampak buruk saja bagi warga setempat, betapa tidak untuk mendapatkan BBM semakin sulit, jika pun ada harus antri hingga berjam-jam, Apa lagi BBM jenis Premium.
Kondisi ini mendapat perhatian dari pihak Kepolisian Resor Kerinci , Kapolres Kerinci AKBP Sri Winugroho kepada kerincitime.co.id mengungkapkan bahwa terkait kelangkaan BBM beberapa waktu terakhir ini pihaknya akan menugaskan anggota untuk turun dan mengecek langsung di SPBU yang ada di sungai penuh. “ya mas, nanti akan di cek oleh anggota” ungkap Kapolres Kerinci AKBP Sri Winugroho kepada kerincitime.co.id.
Pantauan kerincitime.co.id setiap hari di SPBU Milik Muradi di Koto Lebu selasa 12/1 sekitar pukul 07.30 premium sudah tidak ada, padahal malamnya premium baru saja datang, diduga ratusan jeringen menyerbu SPBU. Bukan itu saja keadaan ini dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan. Yakni setiap pengisian jeringen mereka harus membayar Rp. 3000 – Rp. 5000. Akibatnya di tingkat eceran harganya bisa menembus Rp. 9000/ liter untuk premium.
Pardi pengelola SPBU Koto Lebu mengakui memungut dana Rp. 3000 per jerigen, namun tidak ada kejelasan untuk apa dana tersebut. “semua SPBU di Sungai Penuh melayani Jerigen, setahu saya uang jerigen dibayar Rp. 3000/jerigen, mulai tanggal 5 januari kiriman di kurangi 1 tangki” ungkap Pardi. (ton)