Serbuk Daun Kawo, Minuman Tradisonal Melayu Kopi Daun Kumun Debai
Oleh: Budhi VJ Rio Temenggung dan Martono
Tradisi Minum Sebuk Kawo yang merupakan minuman khas masyarakat Kerinci masih lestari di desa-desa kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci bahkan menjadi incaran wisatawan.”Sekarang para wisatawan banyak yang suka karena merasakan sensasi yang unik dari minuman yang berasal dari daun-daun liar di pohon kopi ini,” kata Supratman, di Kerinci,.
Sebelumnya, kata Supratman, para petani tidak pernah berani dijajakan secara terbuka apalagi kepada para turis atau wisatawan karena rasa yang “tidak biasa”.uk Kawo memng memiliki cita rasa aneh, karena bahan dasat pembuatannya adalah daun-daun kopi liar yang sering menjadi gulma bagi perkembangan buah kopi, karena itu petani menyingkirkannya
“Tidak jelas juga semenjak kapan lahirnya ide aneh menjadikan daun-daun liar itu menjadi bahan minuman, yang pasti dari melihat tabung Tagek (tabung teko bambu) dan mangkok Sayak(mangkok dari tempurung kelapa) yang digunakan untuk menyajikan minuman itu ada yang telah berumur ratusan tahun, maka dapatlah diduga tradisi ini setidaknya telah tumbuh di masyarakat Kerinci sudah ratusan tahun lalu,” terangnya.
1.Proses Pembuatan Serbuk Daun Kawo
Melayu Kopi Daun UP2K Kota Sungai Penuh
Jasni Karlina Pengrajin industr rumah tangga Serbuk Daun Kawo UP2 K Kecamatan Kumun Debai mengemukakan,Minuman Serbuk Daun Kawo merupakan minumkan khas masyarakat suku Kerinci ( Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci) yang telah dikonsumsi sejak masa lalu.
Sebelum mengenal teh, masyarakat suku Kerinci dimasa lalu telah menggunakan Racikan Daun dari tunas tunas muda daun Kopi atau yang lebih dikenal dengan sebutan”Serbuk Daun Kawo” sebagai minuman tradisional ,dan pada masa lalu Kolonial Belanda sering menyebutkan masyarakat dikawasan ini akrab disebut”Melayu Kopi Daun”,dan pada zaman Kolonial hingga pasca kemerdekaan Teh yang dihasilkan oleh Perusahaan perkebunan Teh Kebun Kajoe Aro pada masa itu sulit untuk dikonsumsi oleh masyarakat petani mengingat teh yangdihasilkan oleh perkebunan Kajoe Aro di Eksport keluar Negeri teurtama diekpsort ke kawasan eropa dan timur tengah
Fakta sejarah mengemukakan salah satu alas an Kolonial ingin menguasai alam Kerinci karena daerah yang berada dikawasan puncak andalas Sumatera di kenal sebagai daerah subur yang sangat cocok untuk budi daya tanaman Kopi disamping tanaman Cengkeh, Teh , Casiavera dan aneka tanaman pangan..
Sejak beberapa puluh tahun terakhir tunas tunas daun kopi dipetik dan tidak dimanfaatkan oleh para petani kopi, tunas tunas muda Daun Kopi yang telah dipetik itu dibiarkan percuma dan diangggap sebagai limbah
Tunas tunas muda daun Kopi yang menempel pada batang,mesti dibuang karena jika dibiarkan akan menghambat pertumbuhan kopi dan jika pucuk pucuk daun kopi dibiarkan tumbuh akan mempengaruhi volume hasil petik buah dan mengganggu kwalitas buah biji kopi
Proses pembuatan Serbuk Daun Kawo sejak masa lalu hingga masa kini dilakukan melalui tekhnologi yang sangat sederhana melalui metode pengeringan dan melalui proses pemanasan melalui pendiangan pada bara api.dan Serbuk Daun Kawo yang diolah secara tradisional ini memiliki cita rasa dan aroma alami yang spesifik,dan secara ekonomis usaha pengolahan tunas tunas daun kopi muda menjadi serbuk daun kawo dapat membantu usaha penambahan pendapatan keluarga terutama bagi petani kopi khususnya yang berada di Kota Sungai Penuh.
Pada masa lampau masyarakat di dusun dusun menggunakan “Tabun Kawo“ dari Ruas Bambu (mirip termos) yang ditutup dengan ijuk enau sebagai media penyaring serbuk daun kawo dan dimasa lalu masyarakat menggunakan sayak (Cangkir) yang terbuat dari tempurung kelapa yang telah dibersihkan dari sabut ,disejumlah dusun dusun tradisional di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci kalangan Masyarakat Usia lanjut (Manula) dan Petani tradisional masih mengkonsumsi Serbuk Daun Kawo,pengakuan para penikmat Serbuk Daun Kawo menyebutkan bahwa mengkonsumsi Serbuk Daun Kawo dapat mengurangi ketergantungan terhadap kopi bagi penderita hypertensi,dan dapat mencegah asam urat ,mencegah/mengurangi gejala reumatik dan dapat meningkatkan daya tahan/stamina tubuh,konon Serbuk Daun Kawo mengandung zat Anti Bodi yang dapat membantu menetralisir kadar racun kimia yang ada di dalam tubuh(perlu uji klinis-Gema Litbang7-1-2012)
Jasni Karlina(45 Tahun) bersama sama 5 kelompok Tani di daerah Kumun mengolah lahan lahan perkebunan di kawasan kaki bukit di wilayah Kumun hingga disejumlah lokasi pertanian terpadu di daerah Renah Kayu Embun (RKE),selama berpuluh puluh tahun tunas tunas daun kopi tidak dimanfaatkan,hanya sebagahian kecil dari petani yang memanfaatkan tunas tunas muda daun kopi untuk diolah menjadi serbuk daun kawo,Melihat Potensi yang terlanjur dianggap limbah,maka para petani melihat ada peluang untuk menambah pendapatan keluarga,akhirnya beberapa anggota kelompok tani sepakat untuk memafaatkan tunas tunas muda daun kopi dengan melakukan usaha industri kreatif.usaha ekonomi produktif,secara bergiliran petani petani memetik tunas tunas daun muda untuk diolah menjadi serbuk.
Peerlahan namun pasti industry kreatif Serbuk Daun Kawo dengan Bendera UP2K terus memproduksi Serbuk Daun Kawo,dan hasilnya pemasaran dan pengembangan Serbuk Daun Kawo mampu merambah Propinsi Tetangga,beberapa orang Dosen di Perguruan Tinggi Negeri/Universitas Riau (UNRI) mengkonsumsi SDK dan menjadi pelanggan SDK produksi UP2K Kota Sungai Penuh.