Kerinci – Sungai Penuh Terancam Gagal Masuk Rute Tour de Singkarak 2019
Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi, terancam gagal masuk dalam rute balapan sepeda internasional Tour de Singkarak 2019.
Pasalnya, kondisi jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten serta jalan kota di Provinsi Jambi, sepanjang lebih kurang 100 kilometer di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci mengalami kerusakan parah, sehingga kondisi itu belum dapat dijadikan rute balapan sepeda bertaraf internasional itu.
“Kabar terakhir yang diperoleh Jambi gagal masuk dalam rute Tour de Singkarak 2019,” demikian dilaporkan yang diperoleh dari berbagai sumber yang enggan disebutkan namanya.
Dilansir dari brandanews.co.id, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Jambi – Kepulauan Riau (Kepri) Ir Budi Harimawan Semihardjo yang sudah sempat berulang kali dimintai konfirmasi, terkait kondisi jalan nasional di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang mengalami kerusakan, justru sampai berita ini dilaporkan belum juga memberikan keterangan.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU/PR) Jambi, Ir Tetap Sinulingga, Jum’at siang (2/8-2019) mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui titik – titik ruas jalan provinsi yang masuk menjadi rute balapan sepeda internasional itu.
Belum diketahui, terang Tetap Sinulingga, sampai saat pihaknya tidak mengetahui ruas jalan provinsi Jambi yang mana saja yang masuk dalam perlintasan Tour de Singkarak itu.
Hanya saja, dikatakan Tetap Sinulingga, pihaknya sedang melaksanakan dua kontrak pembangunan jalan Provinsi Jambi di daerah itu, tetapi belum diketahui apakah jalan itu masuk rute apakah tidak.
“Dua kontrak yang ditangani untuk membangun ruas jalan Provinsi Jambi belum bisa dipastikan apakah itu masuk dalam rute apakah tidak,” ungkapknya.
Selanjutnya, Ir Tetap Sinulingga mengungkapkan, pihaknya sudah berulang kali mengikuti rapat menyangkut Tour de Singkarak, termasuk rapat yang dilaksanakan di Padang, Sumatera Barat.
Tetapi, sumbung Ia, dalam setiap rapat yang diikutinya tetap belum mengetahui ruas jalan mana saja yang masuk dalam rute itu, sehingga kondisi ini juga membuat pihaknya menjadi bingung.
“Kalau sudah diketahui, tentu dua kontrak itu bisa dilakukan adendum untuk melaksanakan pembangunan, atau perbaikan di ruas jalan yang masuk dalam rute tersebut. Tetapi, sampai saat ini belum juga diketahui rute yang akan dijadikan Tour de Singkarak itu,” terangnya lagi.
Coba untuk mengetahui pejelasan itu, bisa ditanyakan kepada pihak Dinas Pariwisata Jambi, atau kepada pihak BPJN Wilayah IV, ujar Tetap Sinulingga, kalau dikami sampai sekarang belum diketahui yang mana saja titik ruas jalan Tour de Singkarak itu di Provinsi Jambi.
Diakhir keterangannya, Kabid Bina Marga PU/PR Jambi Ir Tetap Sinulinga mengungkapkan, pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan yang ditangani pihaknya merupakan usulan rencana tahun 2018 dan dilaksanakan tahun 2019, sementara Tour de Singkarak baru masuk tahun 2019, dan semestinya baru dapat dilaksanakan tahun 2020 mendatang. (red)