Satu Pekerja Tewas Tertimbun Longsor dan Satu Sekarat, PETI di Sungai Arai
Kerincitime.co.id, Berita Merangin – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Sungai Arai menelan korban. Informasinya dua orang tertimbun longsor saat melakukan penambangan emas ilegal empat hari lalu.
Informasinya korban tewas adalah MH (39), warga asal Desa Rantau Panjang, Kecamatan Muara Siau. Tidak hanya MH, satu orang temannya saat menambang juga sekarat karena tertimbun longsor dilansir dari Brito.id media partner Kerincitime.co.id.
Informasi dari warga setempat, terjadinya insiden itu ketika keduanya sedang mengambil material di dalam tambang sedalam dua meter. Kebetulan waktu itu dua alat yang beroperasi sedang istirahat karena memasuki waktu Maghrib.
”Ya, emang ada. Ada yang meninggal tertimbun longsor saat mengambil material untuk didulang. Rekannya itu selamat, tapi sekarat lantaran tertibun sebatas leher. Yang meninggal itu orang Desa Rantau Panjang Siau,” ungkap warga Desa setempat.
Dia melanjutkan korban yang tertimbun tersebut baru diketahui setelah ada beberapa orang dari lokasi melapor ke Desa. Pada waktu itu warga menuju lokasi kejadian guna mengevakuasi kedua korban.
”Usai Magrib, warga lansung ke tempat kejadian. Korban dapat di evakuasi sekitar jam dua dini hari lansung di bawa kerumah duka,” ujarnya lagi.
Ditanya alat berat siapa saja yang sedang beroprasi di lokasi tersebut? Disebutnya, satu alat diduga milik Kepala Desa Sumber Jaya dan satunya lagi alat dari Bangko.
”Pas kejadianya itukan, alat sedang istirahat, satu alat milik Kepala Desa Sumber Jaya dan satunya punya orang Bangko,” katanya.
Sementara itu Kades Desa Sumber Jaya, Safri dikonfirmasi terkait namanya disebut mempunyai alat berat untuk PETI, membantah jika dirinya tidak mempunyai alat berat untuk PETI. Namun dirinya membenarkan ada kejadian pekerja PETI tertimbun longsor.
”Informasi ado, tapi abang dak jelas, kabarnya orang Rantau Panjang Siau, itu yang abang tau. Kabarnyo orang ini lah damai. Karena Abang gak ada urusan alat abang idak, tanah abang idak,” kata Safri.
”Bersumpah mau abang, kalau alat berat abang. Demi Allah, biar hilang pahala abang pegi haji semua jika itu alat berat abang,” tambah Safri.
Sementara itu, Kapolsek Muara Siau IPTU Eco Sitaurus hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi via telpon selular bernada tidak aktif dan pesan via WA juga tidak dibalas. (Irw)