Sambut Mahasiswa Aceh Pulang dari Wuhan, Tangis Haru Keluarga Pecah
Kerincitime.co.id, Berita Aceh – Delapan mahasiswa asal Aceh telah selesai menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau. Mereka tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, disambut keluarga dan rekan masing-masing, Senin (17/2).
Tangis haru pun pecah saat keluarga mahasiswa yang menunggu sejak pagi di Bandara bertemu langsung dengan mereka. Para mahasiswa kemudian dibawa ke posko informasi corona Pemerintah Aceh di Lamprit, Banda Aceh.
Dilansir cnnindonesia.com, Mahasiswa yang dipulangkan ke Aceh sebanyak 11 orang. Namun, tiga di antaranya baru akan mendarat pada Selasa (18/2). Sementara delapan mahasiswa dibagi dalam dua jadwal penerbangan. Hayatul bersama tiga rekannya yaitu Ory Safwar, Siti Mawaddah, dan Maisal Jannah masuk rombongan pertama. Sementara rombongan kedua adalah Intan Maghfirah, Alfi Rian Tamara, Ita Kurniawati, dan Jihadullah.
Said, Ayah Intan Maghfirah, bersyukur atas kepulangan anaknya dalam kondisi sehat. Said menyambut kedatangan Intan bersama istri, anak, dan juga sahabat.
Said mengaku kerap berkomunikasi selama Intan terisolasi di Kota Wuhan. Hal itu untuk memastikan kondisi Intan dalam keadaan sehat.
“Dari Wuhan ananda sehat, apalagi setelah mendapat perawatan dari pemerintah yang sudah memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelajar kita. Saya bersyukur dan terima kasih atas kembali anak-anak kita,” ujarnya.
Mahasiswa yang tiba di Aceh ini pun mendapat sertifikat tanda kesehatan dan negatif corona setelah menjalani observasi di Natuna.
“Kami dinyatakan sehat. Kami juga ada dikasih semacam sertifikat kesehatan, bahwa kami bebas dari virus sehingga masyarakat tidak perlu takut,” kata Intan.
Sementara itu, Jihadullah mahasiswa Wuhan University asal Banda Aceh, juga memastikan kondisi mereka dalam keadaan baik. Dirinya sangat bersyukur bisa kembali setelah menempuh perjalanan panjang dari Wuhan, Natuna, Jakarta, hingga menginjakkan kaki di Aceh.
“Pastinya masyarakat tidak perlu khawatir, khususnya kami mahasiswa yang ada di Aceh. Kami baik-baik saja, kami sudah menjalani karantina dan kami dinyatakan sehat,” katanya. (irw)