HOT NEWSKerinciSungai Penuh

Kades Koto Baru Sanggaran Agung Didesak Mundur

Kerincitime.co.id, Kerinci – Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Koto Baru Sanggaran Angung, Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci bersama Lembaga Adat dan tokoh masyarakat desa tersebut mendesak Kades Koto Baru Sanggaran Angung Saipul Hamid untuk mudur dari jabatannya.

Tidak tanggung-tanggung surat mosi tidak percaya dengan kades Koto Baru Sanggaran Angung Saipul Hamid, yang ditanda tangani oleh tiga komponen masyarakat, yakni BPD Nasirun, Ketua Lembaga adat Zarkawi dan tokoh masyarkat M. Sanusi, menyampaikan surat mosi tidak percaya kepada Bupati kerinci.

Dalam surat tersebut di sebutkan bahwa mereka tidak dipercaya dengan kades tersebut karena berbagai alasan seperti; persoalan beras raskin yang tidak adil, harga raskin pun lerbih mahal dari yang seharusnya, sementara sisa raskin pun dijual sendiri.

Baca juga:  Puluhan Ribu Warga Memadati Kampanye Akbar AZ-FER di Lapangan Merdeka

Kemudian sudah tiga tahun tidak pernah ada rapat tentang ADD sehingga pelaksanaan program ADD hanya inisiatif kades dan tidak melibatkan masyarakat. Dan masyarakat tidak mengetahui dana tersebut, artinya tidak transparan, begitu juga honor untuk pengurus RT. Pembangunan desa tidak pernah di beritahukan kepada masyarakat.

“banyak laporan dari masyarkat dan kami sudah sepakat untuk melaporkan kades ke bupati, karena banyak masalah dan tidak berpihak kepada masyarakat” kata ketua BPD desa koto baru kepada kerincitime.co.id.

Terpisah Pak Em kepada kerincitime.co.id juga membenarkan bahwa keluhan masyarakat sudah sangat lama terhadap kerja yang tidak jelas oleh kades ini, dan mereka berharap kades tersebut di berhentikan.

Baca juga:  Dugaan ASN Terlibat Kampanye AL-AZHAR di Sungai Penuh

Kades koto baru ketika di konfirmasi hingga berita ini diturunkan belum bisa di konfirmasi, sebab ketika di hubungi hpnya tidak aktif. (ang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button