Intensitas Hujan Tinggi, Puluhan Hektar Sawah di Bungo dan Sarolangun Terendam Banjir
Kerincitime.co.id, Berita Muara Bungo – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bungo dan Sarolangun pada Senin (13/3/23) membuat sebagian wilayah di dua daerah itu terendam banjir. Tak hanya pemukiman, lahan perkebunan dan pertanian warga pun ikut terendam.
Salah satu kawasan yang terendam di Bungo adalah Dusun Lubuk Benteng di Kecamatan Bathin III. Zulfahmi, salah seorang warga Lubuk Benteng, mengatakan bahwa ketinggian air antara 1-3 meter.
Kata dia, melihat tingginya air, para petani padi dan sayuran terancam gagal panen. Apalagi, sebagian besar areal pertanian yang terendam baru saja ditanam.
“Kalau sampai seminggu, kemungkinan petani di sini gagal panen,” ujar Fahmi, Senin (13/3).
Kalau terendam sekitar 2-3 hari, kemungkinan tanaman pertanian masih bisa pulih. Kata dia, banjir menggenangi lahan pertanian empat kelompok tani dengan luas sekitar 40 hektar akibat hujan seharian yang tak kunjung berhenti.
Kadis TPHP-Bun Bungo Muhammad Hasbi mengatakan bahwa petugas pelaksana teknis di lapangan sudah meninjau lokasi yang terdampak banjir. Jika akibat banjir tersebut petani mengalami fuso, maka pihaknya akan memberikan bantuan.
Bentuknya bisa berupa ganti rugi bibit kepada petani. “Laporan belum masuk ke kita. Biasanya kalau air lewat saja tidak begitu berdampak dengan pertanian,” tuturnya.
Di Sarolangun, banjir terpantau di dua desa di Kecamatan Limun, yakni Desa Pulau Pandan dan Desa Muara Limun. Berbeda dari Bungo, banjir di dua desa ini telah terjadi selama beberapa hari.
Kades Pulau Pandan Jhon Jasmin mengatakan bahwa sebanyak 78 rumah terdampak banjir di desanya dan Desa Muara Limun.
“Sedangkan areal persawahan masyarakat ada sekitar 20 hektar yang terendam banjir,” ujar Jhon Jasmin, Senin (13/3/23) kemaren.
Dia mengatakan, banjir telah menganggu akses masyarakat di beberapa titik karena tidak bisa dilalui kendaraan. Jhon menyatakan telah melaporkan kondidi itu kepada Pemkab Sarolangun.
Sayangnya, hingga sore belum ada tanggapan instansi terkait untuk turun memantau dan membantu. Kepala BPBD Sarolangun Novri yang dihubungi via telepon tak menggubris laporan soal bencana tersebut.
Kapolsek Limun Iptu Adi Prayitno menghimbau masyarakat tetap waspada. “Awasi anak-anak dan jangan mengizinkan untuk bermain di area banjir,” tegasnya.
Potensi Hujan Lebat
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengingatkan sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat lebih dari 50 milimeter mulai Senin (13/3/23) kemaren. Di antaranya adalah Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Dalam rilisnya pada Senin (13/3/23), BMKG menyebutkan, angin kencang berkecepatan 45 kilometer per jam berpotensi di Sumatera Selatan. Sedangkan di Jambi juga diperkirakan hujan disertai kilat atau petir berpotensi menimbulkan banjir. (Irw)
Sumber: Metrojambi.com