Bangunan Madrasah Ini Rusak Parah Lantaran Belasan Tahun Tidak Diperhatikan
Kerincitime.co.id, Berita Tanjab Barat– Salah satu bagunan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awalnya (MDTA) Hidayah Islamiah Parit 9 Pangkal Babu, Desa Tungkal I kecamatan Tungkal ilir Kabupaten Tanjab Barat kondisinya sangat memprihatinkan.
Dari pantauan Brito.id media partner Kerincitime.co.id, dinding bagunan sudah nampak jebol di beberapa bagian, lantai kelas juga nampak jebol, plafon bagunan jebol terkelupas hingga atap bangunan nampak rapuh dan bocor.
Hanya sekeping papan nampak menjadi titian para siswa dan guru memasuki ruang kelas. Ironisnya, kondisi tak menyurutkan semangat 35 orang murid dan 4 guru dalam proses belajar mengajar.
Kepala desa Tungkal I Fatkhurrahman mengaku, sudah berusaha mengajukan bantuan baik ke pemerintah daerah hingga ke Kemenag Tanjab Barat. Namun, kata dia belum mendapat respon sama sekali.
“Setahu saya semenjak saya jadi Kepala Desa, belum ada bantuan apapun dari pemerintah. Kita juga sudah mengajukan bantuan kesana kemari tapi belum ada respon.” Katanya saat di hubungi via ponselnya Rabu (30/10/19).
Menanggapi hal ini, Kasi PD Ponpes Kantor Kementrian Agama Tanjab Barat Yamin Anjang menjelaskan, status MDTA Milik masyarakat tidak bernaung di Kemenag. Tergolong dalam sekolah non formal atau sekolah tambahan dengan jam belajar selam 2 jam di sore hari.
“Status MDTA itu milik Desa, dibagun oleh masyarakat desa, yang masuk dalam naungan kita sekolah Mi, Mts dan Aliah yang masuk dalam sekolah pemerintah, yang bisa kita bantu.” Jelasnya.
Dia juga mengaku jika, kemenag sudah membantu mengeluarkan ijin oprasional bagi sekolah MDTA Se-Tanjab Barat sebanyak 260 lebih.
“Biasanya kalau bangunan MDTA itu oleh Deda, secara gotong royong membangun sekolah itu, dan dananya juga sumbangan desa, dan sk juga biasa di keluarkan oleh Kepala desa atau lurah setempat.” Imbuhnya.
Melihat kondisi ini, Ketua Pecinta Infak Sedekah (PIS) Tanjab Barat Zakaria Ansori mengaku miris melihat kondiai bangunan madarasah yang sangat tidak layak pakai.
“Setelah kita telusuri dan kita cari tau, bangunan yang berdiri di atas tanah wakaf milik H. Abrurrahim sekitar 11 tahun yang lalu belum tersentuh perbaikan. Dan masih digunakan sampai sekarang. Jadi kami tergugah untuk membedahnya. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan aman dan nyaman.” Tegas ketua PIS itu.
“Dan kami menghimbau bagi seluruh lapisan masyarakat untuk dapat membantu seikhlasnya, agar program bedah ini dapat terealisasi secepatnya.” Harapnya. (Irw)