HOT NEWS

Banyak Rambu Lalin Hanya Jadi Slogan

Berita Bangko, kerincitime.co.id – Kesadaran masyarakat Merangin terhadap ketertiban lalu lintas (Lalin,red) dinilai masih rendah, hal ini ditambah parah lagi keberadaan jalur tiga kota Bangko yang membingungkan. Sehingga banyak masyarakat pengguna jalan yang bingung, sehingga banyak sekali kecelakaan terjadi hingga menyebabkan korban jiwa.

Pantauan dilapangan beberapa titik kesemerawutan lalu lintas ini terjadi beberapa titik yaitu seperti di simpang tiga depan hotel Bukit Indah, didepan Melati Swalayan, di SPBU Kota Bangko dan beberapa perboden jalan yang dinilai tidak tepat pembuatannya.

Rudi salah satu warga Bandung yang saat itu berkunjung ke Kota Bangko dibuat takjup dengan keberadaan jalur tiga tersebut, selain penataannya yang dinilai salah, jalur tiga ini juga membingungkan bagi pelintas dari luar kota sebab pengguna tidak bisa membedakan mana jalur cepat dan jalur lambatnya.

Baca juga:  Monadi-Murison Raih Dukungan Tokoh Besar

“Wah, kalau kita yang disuruh membawa mobil pasti bingung, mana yang akan dilalui sebab selama saya berkunjung ke beberapa kota di Indonesia ini belum saya temui jalur tiga yang penggunaannya sama, jadi bisa dipastikan banyak terjadi kecelakaan apalagi penggunanya jarang mentaati peraturan lalu lintas”katanya

Sementara itu Kapolres Merangin AKBP Munggaran melalui Kasat Lantas Polres Merangin Iptu F Kenedy saat dikonfirmasi terkait masih minimnya masyarakat Merangin mentaati peraturan lalu lintas, dia mengatakan jila pihaknya sudah berulang kali memberikan penyuluhan terhadap pengguna jalan agar mentaati rambu lalu lintas.

“Kita tidak ada hentinya memberikan pendidikan masyarakat melalui penyuluhan baik itu kepada kelompok, sekolah sekolah dan disaat kita menggelar razia terhadap peraturan lalu lintas ini”jelas Kenedy saat dihubungi melalui telepon selulernya kemarin.

Baca juga:  Rizal Djalil Nyatakan Dukung Monadi - Murison

Lebih lanjut dia mengatakan dibeberapa perboden atau penggalan jalan pihaknya sudah pernah melakukan rekayasa jalan melalui peletakan barier (batas,red), namun hal ini hanya bisa berjalan beberapa bulan.

“Kita sudah berupaya lakukan rekayasa lalu lintas, namun hanya bisa berjalan beberapa bulan. Bila ada petugas mereka taat, namun bila petugas tidak ada mereka melanggar, nah disinilah kami berharap kepada masyarakat pengguna jalan ini untuk bisa mempertimbangkan keselamatan bukan untuk mengejar kecepatan, bila sudah terjadi kecelakaan mereka baru menyadari kesalahannya”pungkasnya.(abi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button