Berdalih, Suhaidir Sempat Tuding Noviar Zein Kelola Semua Kegiatan
Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Sempat mengelak dan berdalih, Suhaidir Kepala UPTD BLK Kerinci sempat menuding Noviar Zein sebagai pengelola penuh kegiatan pelatihan 128 siswa di BLK Kerinci yang dilaksanakan 21 Agustus sampai 30 September 2019.
Parahnya lagi Suhadir tidak hanya menuding Noviar Zein, tapi juga menuding 3 nama lainnya, dikatakannya bahwa semua administrasi dalam kegiatan pelatihan yang bertanggung jawab bukan dirinya, tapi Weli Satria Utama, urusan bayar membayar Ari Setiadi, panitia pengadaan barang seperti baju dan modul Ir. Kafrisal, dan pengelola secara keseluruhan adalah PPK Noviar Zein.
“Saya hanya menyerahkan barang kesiswa seperti baju, modul, ATK, tidak lebih, soal yang lain bukan saya” ungkapnya.
Namun demikian Suhaidir berharap untuk tahun 2020 yang mendatang akan mempersiapkan SDM murni dari BLK. “tidak ada lagi dari dinas Perizinan yang pada akhirnya mencampuri kinerja kami disini” ungkapnya pada kerincitime.co.id.
Seperti diberitakan ada dugaan pemotongan biaya pelatihan sebayak ada 128 siswa yang belajar dengan waktu belajar seharunya 35 hari dengan jadwal pelatihan 21 Agustus sampai 30 September 2019, diumumkan selesai tanggal 24 September 2019. Padahal Jumlah hari pelatihan yang seharusnya 35 hari menjadi 30 hari.
“pertama kita tahu pelaksanaan 35 hari, kok jadi 30 hari, trus biaya per hari hanya Rp. 35.000,- apa benar begitu, jika tidak salah biasanya biaya tranportasi dan uang saku Rp. 50.000,- per hari” ungkap sumber kepada kerincitime.co.id.
Siswa hanya menerima 30 hari di kalikan Rp. 35.000,- sama dengan Rp. 1.050.000 kata sumber, jika memang 35 hari maka seharunya setiap siswa menerima Rp. 1.225.000,- “apa lagi jika setiap hari adalah Rp. 50.000,-, ini kita pertanyakan ” ungkapnya.
Sebayak 128 siswa dari 7 jurusan yang di laksankan, “kalau kita kali pemotongan dari 128 ada sekitar 20,000,000 dana kami di hilangkan” ungkap sumber kepada kerincitime.co.id.
Terpisah Aktifis LSM Kerinci Syafri mengungkapkan bahwa Bupati Kerinci Adirozal sebagai pejabat tertinggi di Bumi Sakti Alam Kerinci agar memperhatikan kinerja pejabat yang ada, jangan sampai prilaku pejabat malah menjadi preseden buruk bagi Bupati sendiri.
“ini menjadi bahan masukan bagi Bupati Kerinci Adirozal untuk meneliti ke bawah, apa sebenarnya, jika benar-benar ini terjadi, maka yang dirugikan bukan hanya siswa tapi juga daerah dan negara yang sudah menganggarkan tapi tidak tepat peruntukannya, sesekali pak Adirozal turun tanya langsung dengan siswa, jangan hanya kata pejabatnya” ungkap Syafri. (wen)