Pariwisata/Budaya

Bukan Pelukis Pemandangan Alam Belaka

Oleh Asro Almurthawy

Dua medium seni yang dipakai Alhendra Dy dalam menuangkan daya kreativitasnya menjebak pikiran saya ketika menghadapi puisi-puisi dalam antologi ini. Ya,Alhendra Dy selama ini saya kenal sebagai seorang pelukis tinimbang penyair, pastilah  puisi-puisinya serupa potret indah pemandangan atau keelokan lanskap layaknya lukisan yang dibuatnya.

Dan ternyata, saya salah. Memang puisi bisa jadi alat perekam kejadian, namun struktur  yang dimiliki puisi memungkinkan untuk menghadirkan pemaknaan baru atas rekam-jejak tadi. Teks yang tersusun dengan fungsi-fungsi komunikasi unik itu tidak sekedar upaya untuk menceritakan kembali..

Tetapi ketika puisi dengan makna prismatisnya terus digali dan dibandingkan, ia akan mengayakan makna dari puisi itu sendiri. Dan inilah yang dilakukan Alhendra Dy, dia bukan seorang juru potret dan pelukis pemandangan alam belaka, lewat puisinya berusaha mengajak pembaca untuk ikut terjun dalam perenungannya secara langsung.

Perenungan yang menyedot imaji dan perhatian kita, membuat kita takjub , tergeragap lalu bangun dengan terbata-bata.

Sanggar Imai 1435 H  (Asro al Murthawy, Sastrawan Nasional, tinggal di Bangko)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button