HOT NEWSHukumKerinci

Di Gunung Kerinci, Diduga Puluhan Ton Raskin “Hilang”

Berita kerinci, kerincitime.co.id – Penyaluran Beras Raskin yang merupakan subsidi pemerintah melalui Bulog yang diperuntukkan bagi Rumah Tangga Miskin, ternyata masih banyak dikeluhkan masyarakat di Kabupaten Kerinci.

Hal itu dikarenakan, beras yang berharga murah tersebut banyak yang tidak sampai ke Rumah Tangga Sasaran (RTS), dan bahkan banyak yang sengaja diselewengkan oleh oknum tertentu untuk kepentingan pribadi, yakni oknum Kepala Desa selaku penyalur ditingkat paling bawah. Sehingga rakyat miskin masih banyak yang tidak menerimanya, dan andai kata menerima pun harus membayar dengan harga yang cukup tinggi.

Raskin yang semestinya dibayar seharga Rp. 1600,- (Seribu Enam Ratus Rupiah) per kilogram, tapi malah pada kenyataannya ada yang dijual oleh oknum Kades seharga Rp. 2500 hingga Rp. 2700 per kilogramnya.

Artinya, beras yang berisi 15 Kg/ karung berdasarkan ketentuan ditebus di titik distribusi seharga Rp. 24.000,- (Dua Puluh Empat Ribu Rupiah), tapi kok malah dijual dengan harga yang cukup tinggi kepada warga di desa.

Baca juga:  Kolaborasi NasDem: Monadi Murison Diprediksi Menang Telak di Dapil 3 Kerinci

Berdasarkan hasil investigasi dilapangan, diketahui kebanyakan Kades menjual raskin seharga Rp. 37.000,- dan ada pula yang menjual seharga Rp. 40.000,- per karung, sebagaimana yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Gunung Kerinci.

Pemkab Kerinci memang memberi peluang untuk meningkatkan harga sebagai pengganti biaya operasional dari titik distribusi ke titik bagi, tapi itupun dalam jumlah yang sewajarnya dan tidak memberatkan, yakni sekitar Rp. 200 hingga Rp. 300 perkilogram.

Tak hanya itu, yang lebih parah lagi, pada akhir bulan Mei yang lalu, diketahui pihak Bulog Kerinci telah mengeluarkan jatah raskin ke titik distribusi di masing- masing kecamatan sebanyak 4 bulan sekaligus.

Artinya, beras yang harus sampai ke RTS ialah 4 zak (karung) perorang. Dan jumlah secara keseluruhan tiap desa ialah empat kali lipat dari jumlah RTS di desa itu.

Tapi pada kenyataannya, banyak Kades yang mengelabui warganya karena ketidaktahuan masyarakat tentang informasi jumlah beras yang keluar dari Bulog tersebut. Akibatnya, puluhan ton raskin di Kabupaten Kerinci diduga tak sampai ke sasaran.

Baca juga:  Monadi Dapat Restu Tokoh Adat Kubang, Siap Menangkan Pilkada Kerinci

“Kades kami mengatakan beras yang datang kali ini ialah untuk tiga bulan, dan kamipun menerimanya hanya dua zak saja, banyak juga yang menerima hanya satu zak” ujar salah seorang warga Desa Sungai Gelampeh.

Kemudian, di Desa Tanjung Genting, selain membayar dengan harga tinggi, warga dibebankan pula membayar pajak sebesar Rp. 20.000,- (Dua Puluh Ribu Rupiah) saat menebus raskin di rumah kades. Hal ini tentu cukup memberatkan, apalagi bukti pembayaran pajak tidak diberikan, jelas ini merupakan penipuan dan dapat ditindak secara pidana. Dan di desa ini beras yang dibawa ke desa juga tidak cukup 4 bulan, diduga telah digelapkan.

Tak hanya itu, di Desa Air Betung, diketahui banyak warga miskin yang terdaftar dalam RTS, namun tidak menerima raskin. Hal itu karena, beras yang dibawa kades ke desa hanya separuh dari jumlah sebenarnya yang dikeluarkan oleh Bulog, sehingga tidak cukup saat dibagi di desa. Jumlah seharusnya ialah 224 zak untuk 56 KK, tapi yang disalurkan hanya sebanyak 112 zak. Kemana selebihnya ?

Baca juga:  IMKS Jambi Klarifikasi: Samalam Diranoh Kincai Bebas dari Muatan Politik

Tak hanya di desa- desa tersebut, perlakuan sama juga terjadi di desa- desa lainnya di Kecamatan Gunung Kerinci, dan kini sedang diselidiki.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah LSM di Kabupaten Kerinci akan mengusut dan melaporkan dugaan penyimpangan raskin di Kecamatan Gunung Kerinci ini ke penegak hukum.

“Kami akan mengusut dan melaporkan, ini pidana yang cukup riskan terjadi, mudah- mudahan akan menjadi pelajaran bagi kades nantinya” kata Iwan Suhadi, ketua LSM Gerbang 26/6.

Pihak Bulog Kerinci, melalui Kasi Pelayanan Publik, Saputra, mengatakan pihaknya sangat mendukung jika masyarakat mau berperan aktif untuk melaporkan pelaku kejahatan raskin ke aparat penegak hukum.

“Kita sangat mendukung, laporkan saja supaya menjadi pelajaran bagi yang lain” ujar Saputra.

Diketahui, berdasarkan data resmi Bulog, jatah raskin Kecamatan Gunung Kerinci untuk empat bulan terakhir (Mei, Juni, Juli, dan Agustus) yakni 79,1 Ton. (Cr4/cr5)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button