Goa Kasah Kerinci, Wisata Prasejarah dengan Lukisan Perempuan
Kerincitiem.co.id, Berita Kerinci – Buki Sakti Alam Kerinci masih menyimpan berbagai misteri yang hingga kini belum bisa terpecahkan. Tak hanya keindahan alam, kabupaten di ujung barat Provinsi Jambi itu juga memiliki berbagai tempat wisata menantang yang cocok bagi para petualang.
Contohnya Goa Kasah yang menawarkan sensasi berpetualang serta wisata prasejarah. Goa yang menjadi salah satu situs sejarah di Kerinci ini memang sangat menarik untuk dieksplor. Konon, goa ini menjadi tempat tinggal bagi manusia purba yang hidup ribuan tahun lalu.
Terdapat beberapa lukisan di dinding goa yang dipercaya merupakan peninggalan purbakala. Lokasinya yang cukup sulit dijangkau, menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan untuk ditaklukkan agar bisa mengunjungi tempat tersebut.
Goa Kasah terletak pada Desa Renah Kasah, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Untuk mencapai goa ini, wisatawan harus melalui berbagai rintangan. Berjarak sekitar 70 kilometer dari Kota Sungai Penuh, wisatawan bisa menuju ke goa dengan perjalanan kurang lebih satu jam.
Setiap pengunjung, diwajibkan untuk terlebih dahulu meminta izin kepada penjaga atau juru kunci goa. Jika ada orang yang datang tanpa seizin juru kunci, dipercaya orang tersebut akan tertimpa musibah. Selain itu, pengunjung pun harus menjaga perilaku serta perkataan selama di dalam goa.
Kondisi tanah di dalam goa yang lembab dan licin, mengharuskan pengunjung untuk menggunakan sepatu boots agar tidak kesulitan dalam menyusur goa. Menurut sesepuh setempat, goa ditemukan sekitar tahun 1960 saat pencarian lahan baru untuk bercocok tanam. Goa ini diperkirakan memiliki panjang 150 meter, dan lebar mencapai 20 meter.
Terdapat ruang utama dengan ukuran yang cukup besar, serta lorong-lorong gelap menuju ke ruang lain yang lebih kecil. Pada ruang utama ini bisa dijumpai sebuah kursi besar terbuat dari batu yang diperkirakan dulunya digunakan sebagai tempat duduk raja. Selain itu, ditemukan pula batu dengan permukaan datar yang semakin menguatkan dugaan bahwa goa ini pernah menjadi tempat tinggal manusia purba.
Di dalam goa, wisawatan juga bisa menemukan benda-benda peninggalan masa prasejarah seperti kursi batu, lukisan-lukisan di dinding goa dan juga kamar lengkap dengan batu yang berbentuk seperti tempat tidur.
Namun sayangnya, masih belum dilakukan penelitian lebih jauh tentang goa ini. Hal ini dikarenakan membutuhkan biaya yang cukup besar.
Udara dingin, serta minimnya pencahayaan di dalam goa seolah menciptakan suasana yang mencekam.
Terkadang akan terdengar suara tetesan air dari atap goa yang memecah keheningan. Selain menjadi rumah bagi kelelawar, banyak pula ditemukan burung walet serta sarang-sarang walet di dalam goa.
Namun wisatawan dilarang mengambil sarang burung tersebut, karena goa ini dianggap keramat dan bisa saja kamu mendapat malapetaka ketika keluar dari goa. Tak hanya itu, dalam perjalanan pun kamu bisa menikmati keindahan alam Kerinci berupa hamparan ladang kayu manis, sawah, perbukitan serta eksotisme Rawa Bento.
Eko, salah seorang warga Kerinci yang pernah mengunjungi Goa Kasah mengatakan sebelum menuju Goa Kasah pengunjung harus menuju ke Desa Sungai Sampun. Dari Desa Sungai Simpun ke Desa Renah Kasah wisatawan akan dihadapkan dengan berbagai medan mulai jalanan rawa yang diberi landasan papan-papan, persawahan penduduk, serta perbukitan dan juga ladang. Hal ini dikarenakan Desa Renah Kasah hanya bisa dilalui dengan sepeda motor atau berjalan kaki.
“Perjalanan tersebut akan memakan waktu 45 menit. Disarankan wisatawan mempersiapkan diri karena perjalanan ini cukup melelahkan. Selama menuju ke Goa Kasah, pengunjung pun akan ditemani dengan berbagai pemandangan menawan seperti ladang-ladang kayu manis, serta perbukitan dipenuhi hijaunya tumbuhan,” katanya.
Selain itu, lanjut Can, dalam perjalanan wisatawan dan pengunjung juga bisa melihat bermacam jenis burung-burung yang hinggap di atas pohon dan berbagai satwa lainya.
“Bagi warga yang suka berpetualang dan hobi hunting foto, bisa mengunjungi Goa Kasah, karena perjalanannya menantang, pemandangannya juga kiri sungguh luar biasa, dengan balutan alam alami,” sebutnya. (red)