Jalan Damai Konflik Tanjung Pauh – Kumun Oleh : Defitra Eka Jaya
Konflik antara Kumun dan Tanjung Pauh ternyata belum juga tuntas, hal ini tentu sangat disayangkan oleh banyak pihak terutama bagi masyarakat yang terimbas langsung dengan adanya konflik.
Oleh karena itu mungkin ada beberapa hal yang harus dicermati oleh kita bersama, Yaitu pada dasarnya masyarakat yang heterogen (majemuk) selalu rawan konflik dan konflik horizontal ini idealnya dapat dihindari apabila setiap warga masyarakat mengedepankan toleransi dan bisa menghargai perbedaan.
Dua hal ini merupakan substansi yg harus dijadikan fokus pemecahan masalah dan pencegahan masalah tersebut terulang kembali, Dalam menyelesaikan konflik yang ada tentu ada jangka pendek, menengah dan jangka panjang, Bicara jangka pendek tentu pihak aparatur terkait seperti pemkot dan pemkab, pihak keamanan polisi dan TNI harus segera meredam agar konflik tidak meluas dan segera melokalisir persoalan yang ada.
Lalu segera kumpulkan tokoh-tokoh didesa setempat (tokoh adat, ulama, pemuda dan cendikiawan) sebagai perwakilan masyarakat sekaligus sebagai tokoh yg dianggap didengar dan hormati didesa tersebut utk dimediasi dalam dialog untuk mencari titik temu perdamaian yang ingin dicari.
Dan kalau bisa hindari dulu untuk bicara pihak mana yang salah atau pihak mana yang benar, Fokus kepada solusi perdamaian. Masalah yang salah atau yang benar itu merupakan kewenangan aparat hukum yang akan menjamin kepastian hukum sebagai salah satu point dalam perdamaian, Setelah kesepakatan tercapai yang juga memuat sanksi kepada pihak yang tidak mentaati kesepakatan maka semua pihak menjalankan hasil kesepakatan itu dan diawasi oleh pihak-pihak yang terkait dalam kesepakatan tersebut.
Aparat keamanan dalam penyelesaian jangka pendek ini memang harus mampu bertindak tegas namun tetap mengedepankan pendekatan secara persuasif bukan represif. Jadi harus ada himbauan yang jelas serta tegas terkait sangsi apabila dalam proses dialog ini dilakukan ada pihak-pihak yang tetap memprovokasi berlanjutnya dan berkembangnya konflik. Dalam hal ini diminta dengan sangat agar pihak aparat jangan pernah berpihak kepada salah satu kelompok sehingga dapat kenimbulkan suasana yang lebih tdk kondusif lagi.
Untuk solusi jangkah menengah dan jangka tentu sangat ditentukan oleh program dan peran dari pemkot atau pemda, Pemerinta kota/daerah harus dapat membuat suatu program yang mampu menciptakan intensitas interaksi masyarakat secara baik dan terarah khususnya bagi pemuda, karena umumnya konflik antar daerah disebabkan oleh perseteruan antar pemuda.
Banyak hal-hal yang dapat melemahkan atau menghambat usaha memelihara perdamaian seperti berkurangnya kesadaran dan semangat PERSATUAN dan KESATUAN, lalu eforia demokrasi yg sangat berlebihan sehingga beranggapan bahwa semua boleh dan sah untuk dilakukan, lalu yang tidak kalah penting juga adalah peran media (terkadang) lebih cendrung memberitakan masalah- masalah yang ada dan cendrung dibesar-besarkan, lalu sering memperuncing perbedaan pendapat, lalu pemberitaan yang berulang-ulang sehingga menyulut emosi yg sudah mereda.
Dalam hal memelihara perdamaian dan mencegah konflik disuatu daerah maka pemerintah daerah harus memiliki konsep yang jelas dan sifatnya harus continue sehingga puncak dari perdamaian dapat dicapai dan mampu bertahan lama.
Terkait konflik yang melibatkan kumun dan tanjung pauh solusi jangka panjang adalah salah satunya dengan menghidupkan kembali fungsi dari kelembagaan kaum 4 jenis (ulama, adat, cendikiawan dan pemuda) yang direpresentasikan dengan gedung 4 jenis yang sudah lama terbengkalai.
Dengan hidupnya lagi kelembagaan ini maka intensitas komunikasi dari tokoh-tokoh yg ada di wilayah adat sakti alam kerinci ini menjadi sangat tinggi sehingga timbul rasa kekeluargaan yang benar-benar kental. Dengan adanya rasa kekeluargaan yang sangat kental tersebut tentu setiap bibit konflik akan sangat mudah untuk di eleminir.
Khusus untuk pemuda solusi jangka panjangnya juga dapat dilakukan oleh pemerinta kota /kabupaten dengan cara memperbanyak kegiatan-kegiatan positif seperti pertandingan olah raga, pentas seni, kegiatan-kegiatan komunitas-komunitas yang tumbuh berkembang didaerah.
Kita memiliki kepala dinas pendidikan, ketua koni, ketua FKPPI dan organisasi pemuda lainnya, Akan tetapi sangat sedikit sekali kegiatan-kegiatan yang benar-benar berorientasi kepada pengembangan kepemudaan, Kebanyakan hanya lebih bersifat rutinitas yang bersifat menghabiskan anggaran atau sekedar memenuhi agenda rutin saja.
Dan yang lebih memprihatinkan lagi adalah organisasi kepemudaan banyak dipakai untuk alat kepentingan politik sehingga rentan sekali dengan konflik, karena bicara politik tentu umumnya bicara kepentingan yang sempit, Tapi kalau bicara olah raga tentu ini merupakan forum yang sangat universal dan olah roga juga merupakan persahabatan dan keceriaan, kesenian juga merupakan bahasa universal yang dapat menyatukan dunia.
Jadi pemkot dan pemda harus mengaktifkan sanggar-sanggar seni sehingga penyaluran bakat serta pembinaan bakat seni memiliki wadah dan menjadi kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, bukan hanya utk kegiatan seremoni seperti penyambutan tamu daerah, ulang tahun daerah dan acara formil lainnya, tapi jadikanlah itu menjadi suatu hobby yang bisa dilakukan banyak orang dan tidak ekslusive sifatnya…
Jadi kita sangat berharap agar pak bupati kerinci dan pak walikota mampu mewariskan perdamaian utk daerah sakti alam kerinci ini, sehingga kegiatan masyarakat sehari-hari tidak terganggu dengan adanya konflik, apalagi sudah menyebabkan kerugian materil dan korban jiwa.
Mari kita bersama-sama memberikan masukan kepada pemerintah daerah/kota agar membuat program pencegahan konflik tsbt dengan membuat forum komunikasi yg melibatkan seluruh komponen perwakilan masyarakat serta menggalakkan olah raga serta mensupport kegiatan-kegiatan kepemudaan dalam komunitas-komunitas yg dinilai mampu memberi nilai tambah bagi eksistensi daerah baik secara nasional maupun internasional sehingga silaturahmi antar pemuda khususnya dapat terjaga intensitasnya dan sudah pasti out put yg diharapkan yaitu perdamaian yg bersifat jangka panjang dapat terwujud dan terjaga.
Jadi jangan kegiatan olah raga antar pemuda hanya marak menjelang proses pemilihan kepala daerah baru atau pemilihan anggota legislatif saja, Tapi harus merupakan program tetap dan berkesinambungan, karena pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dari generasi penerus merupakan investasi yang lebih berharga dibandingkan hanya membangun infrastruktur yang selama ini juga diulang-ulang pembangunannya (hancur bangun lagi).
Mungkin itu pandangan singkat kami dari luar daerah, semoga bermanfaat bagi penyelesaian konflik yang ada, Persatuan adalah obat dari segala penyakit didalam masyarakat, Salam PERSATUAN!!!