HOT NEWSHukumJambi

Dicekoki Rp. 50 Juta Dana Survei, Calon Gubernur Partai Gerindra Buka Mulut

Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Lantaran diminta dana survei Rp. 50 Juta oleh Panitia Penjaringan DPD Gerindra Provinsi Jambi calon Gubernur yang  mendaftar merasa dirugikan secara materil dan moril.

Sebab setelah dicekoki dana Rp. 50 Juta tersebut, salah satu kandidat buka mulut.

Fesdiamon sekretaris pemenangan Ramli Taha membeberkan persoalan tersebut.

Menurutnya, Lembaga survei yang dipakai oleh Partai Gerindra dipertanyakan legitimasinya.

Bukan hanya itu, hasil survei juga disiyalir tidak jelas, ada indikasi menjurus kepada kepentingan salah satu kandidat.

“kita bayar uang survei 50 juta satu kandidat, tapi kita tidak diberi tahu seperti apa proses surveinya, tahu-tahu sudah selesai” ungkapnya.

Ditegaskannya bahwa pihaknya sudah menyiapkan 11 Pengacara untuk Sutan Adil Hendra (SAH), Ketua DPD Gerindra Provinsi Jambi hingga ke proses hukum.

Pihaknya akan memperkarakan proses survei yang dilakukan terhadap kandidat dalam perebutan dukungan partai pemilik 7 kursi di DPRD Provinsi Jambi, dinilai tidak kredibel.

Baca juga:  Insiden Pengrusakan Motor Pemuda Belui Dilaporkan ke Polsek Air Hangat

“Kita sudah layangkan surat kedua. Walaupun nanti sudah dibalas, tapi tidak memuaskan, akan kita laporkan ke Polda minggu depan” katanya.

Fesdiamon mengakui sudah ada respon dari DPD Gerindra, tapi hanya melalui telpon. Pihaknya menginginkan klarifikasi melalui surat, sebagaimana surat yang mereka disampaikan ke partai berlambang kepala burung garuda tersebut. “Ada respon lewat telpon, kita maunya secara tertulis,” ujarnya.

“Kita minta DPD menjawab segera surat tersebut. Kalau tidak, kita polisikan,” ancamnya.

Terpisah, dilansir jambione, Ketua Tim Penjaringan DPD Gerindra Provinsi Jambi, Noviardi Ferzi menegaskan bahwa apa yang disampaikan tim Ramli Taha tersebut adalah fitnah.

“Itu fitnah. Justru kita sudah mengundang beliau pak Ramli Taha untuk mendengarkan klarifikasi langsung. Tapi justru beliau tak merespon. Baik via telpon maupun WA. Kami undang Ramli Taha tak datang,” katanya.

Baca juga:  Tercium Praktik Permainan Penjulan LPG 3 Kg di Bumi Sakti Alam Kerinci

Menurut Noviardi, pihaknya sangat menyayangkan sikap Ramli Thaha tersebut. Karena sepanjang sejarah survei Gerindra, baru kali ini ada calon gubernur yang mempertanyakan secara proporsional.

“Apalagi pak Ramli Taha seorang penasihat Gerindra, tentu tahu tentang survei internal partai,” sebutnya.

Dia menjelaskan, sebagai informasi kerja sama Gerindra dengan Land Mark Survei Indonesia sudah berlangsung lama, dari 2010 akhir.

“Selama ini lembaga ini sangat profesional dan akurat prediksinya,” ujarnya.

“Masalah terdaftar di KPU, kami luruskan. Lembaga survei tidak diwajibkan mendaftar di KPU. Kecuali mereka mau melakukan quick count. Jadi ada salah faham masalah daftar atau tidak lembaga survei di KPU,” jelasnya.

Ia juga mempertanyakan soal kesalahan survei yang dimaksud. Jika soal hasil, maka itu adalah realita di lapangan.

Baca juga:  Tercium Praktik Permainan Penjulan LPG 3 Kg di Bumi Sakti Alam Kerinci

“Jadi salahnya survei Gerindra dimana? Masalah hasil? Itulah realita di lapangan,” tandasnya.

Terpisah, Sutan Adil Hendra (SAH) mengatakan dirinya dan Ramli Taha tak ada masalah soal survei. Bahkan dirinya sudah bertemu langsung dengan Ramli Taha beberapa waktu lalu.

“Pak Ramli Taha sudah datang kepada saya dan ngomong, nerima lah. Malahan dia minta tolong banyak dengan saya. Ya mau gimana surveinya rendah,” katanya dihubungi via ponselnya.

Anggota DPR RI ini juga menegaskan tahapan dan proses survei tersebut sudah sesuai prosedur. ” Kita sudah serahkan ke DPP semua,” tegasnya.

SAH juga mengatakan pihaknya menerima yang bersangkutan, yakni bakal calon gubernur, bukan tim bakal calon gubernur. “Kita kan tidak pernah menerima tim. Yang kita terima adalah Ramli Taha,” sebutnya. (Red)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button