Gaya HidupNasionalTeknologi

Kemajuan Teknologi Telefarmasi di Daerah Pedesaan Dakota Utara Amerika Serikat

KEMAJUAN TEKNOLOGI TELEFARMASI DI DAERAH PEDESAAN DAKOTA UTARA AMERIKA SERIKAT

Oleh :

Frizka Khairunnisa (2905028), Cynthia Hardyanti (2905029), Rahmi Hayati (2905030)

Program Study Profesi Apoteker Angkatan XXV

Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Yayasan Perintis Padang

Kemajuan Teknologi Telefarmasi di Daerah Pedesaan Dakota Utara Amerika Serikat

Farmasi komunitas desa dapat memberikan obat resep langsung ke rumah sakit atau ke apotek. Jika ada klinik dikomunitas lokal yang terpisah dari rumah sakit apoteker akan berfungsi sebagai sumber informasi untuk praktisi perawat, pembantu dokter, atau pasien yang memiliki praktik dalam klinik. Farmasis mengunjungi rumah sakit setiap hari untuk menyiapkan obat-obat pasien ,mengecek dan menyetujui pengobatan sebelumnya yang disiapkan oleh teknisi farmasi sebelum diberikan ke pasien. Manajemen terapi obat dan manajemen penyakit tertentu memberikan peluang tambahan dalam keterlibatan apoteker untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pedesaan.

Telehealth  merupakan sistem telekomunikasi dan informasi elektronik untuk memberikan layanan klinis atau perawatan klinis kepada masyarakat desa yang memiliki masalah dalam mengakses tenaga kesehatan profesional dan pelayanan perawatan kesehatan. Telemedicine yang telah digunakan meliputi  kardiologi, dermatologi, telinga, hidung, dan rasa terbakar di tenggorokan; terapi bicara; operasi plastik, menajemen penyakit, catatan medis  elektronik untuk sistem kesehatan pedesaan; HIV/AIDS; perawatan dirumah, kesehatan mental; rehabilitasi; dan trauma dan perawatan darurat.

Pelayanan perawatan kesehatan disediakan untuk seluruh jenis pasien, termasuk bayi, lansia, yang tidak memiliki asuransi, pendapatan rendah, minoritas, yang tidak terlayani secara medis, dan pasien dengan resiko tinggi dan mereka yang memerlukan pelayanan spesialis medis yang hanya  tersedia di daerah kota.

Telefarmasi merupakan sebuah cara yang efektif dalam menyediakan pelayanan untuk masyarakat pedesaan terpencil yang kurang  terlayani secara medis.

Melalui penggunaan teknologi video konferensi dan kamera dokumentasi gambar, seorang farmasis dapat mengawasi seorang teknisi farmasi dalam memproses resep untuk pasien pada lokasi desa yang terpencil.

Di Amerika Serikat tepatnya di daerah Dakota Utara pada tahun 2000 menjadi negara bagian pertama yang mengeluarkan peraturan administrasi yang  memungkinkan apotek didaerah tersebut beroperasi  tanpa mengharuskan seorang  farmasis untuk hadir disana. Peranan teknisi farmasi didaerah tersebut menyiapkan pengobatan yang diawasi oleh apoteker melalui hubungan audio dan video.

Sebuah kamera dokumentasi gambar resolusi tinggi pada bagian peresepan memperbolehkan teknisi untuk menunjukkan ke farmasi resep asli, label yang lengkap, pengobatan yang telah ditempatkan pada bagian resep, isi asli, dan label pembantu yang dilampirkan.

Kemajuan Teknologi Telefarmasi di Daerah Pedesaan Dakota Utara Amerika SerikatDakota Utara telah mengembangkan sebuah alternatif dimana Seorang teknisi dari rumah sakit terpencil menyiapkan obat untuk dispensing, memberi label ulang atau melakukan pengemasan ulang obat dibawah pengawasan dan persetujuan farmasis dari jarak yang jauh melalui teknologi video konferensi telefarmasi. Obat ini kemudian dapat diberikan kepada perawat oleh teknisi farmasi, secara langsung ataupun melalui alat dispensing otomatis. Sebuah kereta dorong telefarmasi tanpa kabel. sehingga memungkinkan perawat dan dokter dalam area perawatan pasien memiliki akses 24 jam untuk melakukan konsultasi tatap muka untuk menjawab mengenai terapi obat atau pertanyaan medikasi lainnya.

Menajemen pelayanan terapi pengobatan dapat disediakan melalui telefarmasi, dan bahkan pasien juga dapat mengakses informasi melalui televisi mereka sendiri dan berbicara dengan farmasis atau penyedia pelayanan kesehatan lain dari rumah atau dari tempat komunitas yang telah ditetapkan. Dengan tersedianya catatan kesehatan elektronik seorang dokter spesialis akan dapat meninjau ulang informasi pasien walaupun berada pada jarak yang sangat jauh dan berkomunikasi langsung dengan pasien menggunakan teknologi video konferensi.

Jadi dapat simpulkan bahwa faktor demografi, geografis dan budaya di area pedesaan seringkali merupakan penghalang untuk masyarakat dalam mencari perawatan yang baik yang menjadi halangan bagi penyedia pelayanan, menempatkan masyarakat desa dan komunitas desa pada resiko kesehatan yang buruk dan sumber daya perawatan yang terbatas. Farmasis yang berpraktek di komunitas desa dapat berkontribusi dalam kesehatan publik melalui penyediaan akses untuk pelayanan dan menawarkan pendidikan kesehatan dan menajemen pengobatan. Teknologi telefarmasi dapat digunakan untuk menyediakan pelayanan farmasis di area terpencil. Dengan kekurangan tenaga kesehatan profesional, akses pelayanan primer di daerah desa akan cenderung berlanjut ke tantangan yang lebih besar. Untuk di Indonesia sendiri sampai saat ini belum mampu menyaingi teknologi yang terdapat di Dakota Utara karena adanya hambatan berupa jaringan telekomunikasi yang masih tergolong rendah misalnya saja akses internet yang lambat didaerah pedesaan yang ada di Indonesia.

Sumber: Truong Hoai-An, James L. Bresette, J. A. S. (n.d.). 2010. The Pharmacist in Public Health: Education, Applications, and Opportunities. (1st ed.) American Pharmacist Association

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button