Kenduri Sko Sebuah Ritual Adat Suku Kerinci Perekat Silaturahmi Anak Negeri
Oleh: Budhi vj
Hari Minggu siang 10/05 udara tampak cerah- ribuan masyarakat 5 Desa di Tanjung Pauh Mudik berduyun duyun menuju kawasan rumah gedang Kalbu Depati Anum, Sebuah Kramantang berkibar diatas cakrawala langit di Tanjung Pauh- ratusan penari penari dengan pakaian cerah warna merah terlihat memenuhi jalan larik menuju mimbar kehormatan tempat acara kenduri sko Tanjung Pauh Mudik digelar, sekitar 3.000 hingga 4.000 masyarakat 5 desa Tanjung Pauh Mudik terlihat tumpah ruah daan ramai memenuhi lokasi kegiatan acara kenduri sko
Menariknya ditengah tengah kerumunan masa terlihat seorang Jenderal Bintang Dua dan beberapa orang perwira tinggi dari Mabesad dan Korem Jambi tampak hadir bersama Bupati dan Wakil Bupati Kerinci ,para pejabat dan tokoh tokoh adat beserta masyarakat Tanjung Pauh Mudik
Memang sejak beberapa hari terakhir masyarakat 5 Desa Tanjung Pauh Mudik terlihat sibuk ,ratusan penari tradisional usia paruh baya dan penari penari usia muda dan remaja terlihat melakukan latihan menari, dan sehari sebelumnya hampir seluruh warga masyarakat di lima desa Tanjung Pauh Mudik melakukan kegiatan”Melemang” bersama di larik larik atau di dihalaman rumah masing masing,sejumlah ibu ibu terlihat memasak gulai merah dan gulai putih didalam kawah ,beberapa orang diantaranya terlihat mengibat nasi ibat dengan menggunakan bahan daun pisang yang sudah dilayurkan.
Ada apa gerangan ???. Oton Marton ,seorang wartawan sahabat penulis mengatakan besok ada acara kenduri pusaka atau kenduri Sko 5 Desa di Tanjung Pauh Mudik, acara ritual adat 5 tahunan ini biasanya akan dihadiri oleh semua anak jantan dan anak betino yang ada di Tanjung Pauh Mudik termasuk anak jantan dan anak betino yang ada di luar daerah.
Sahibul Sami Ketua Panitia Pelaksana Kenduri Sko 5 Desa Tanjung Pauh Mudik mengemukakan bahwa Kenduri Sko yang diilaksanakan oleh segena anak jantan dan anak betino yang diajun dan diarah oleh Depati Ninik Mamak yang dipagar oleh orang empat jenis, bukanlah untuk memuja mujakan benda benda yang dianggap keramat seperti keris, pedang,batu batu yang besar dan pohon pohon yang rimbun atau untuk memuja benda benda peninggalan nenek moyang yang hingga saat ini masih tersimpan dan dirawat oleh anak anak negeri ini,sekali kali bukan itu tujuannya.
Tujuan kenduri sko itu antara lain adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta Allah.Swt yang telah memberikan Rakhmat dan Nikmatnya kepada kita semuanya, dan sebagai salah satu satu sarana untuk mempererat hubungan silaturahmi antara anak jantan dan anak betino kalbu Depati Anum dengan anak betino kalbu nenek mamak yang lain yang kita saksikan seperti hari ini, dan ini sebuah pertanda kekompakan dan kekuatan adat dan agama masih kuat dan kokoh di negeri ini. Kata Sahibul Sami
Tujuan lain adalah untuk mengenang jasa jasa dari para nenek moyang yang telah bersusah payah dengan segenap kemampuan dan berbagai halangan dan rintangan telah menebang kayu yang besar, merambah semak dan belukar, menebas rumput yang tebal untuk dijadikan tempat bercocok tanam, baik tanah ladang maupun tanah sawah yang kami ico dan kami pakai sejak dari masa lalu hingga masa kini,dan inilah yang dikatakan harta pusako nenek moyang yang turun temurun dan masih dimanfaatkan hingga masa kini.
Bupati Kerinci Dr.H.Adirozal,M.Si dalam dialognya dengan penulis di ruang kerjanya mengemukakan bahwa Kenduri Sko,merupakan kenduri adat yang dilaksanakan dengan mengandung maksud dan tujuan tertentu,dalam acara ini terdapat kata ” Sko ” atau “ Saka ” (Sanskerta) yang berarti keluarga atau nenek moyang dari garis ibu, acara kenduri Sko di alam Kerinci di motori kaum wanita. Acara Kenduri Sko merupakan satu satunya di nusantara
Suku Kerinci menganut sistim matrilineal,dari sudut ilmu antropologi kebudayaan acara kenduri Sko memiliki makna siklus kehidupan yang bersifat universal,secara garis besar acara Kenduri Sko memiliki fungsi: memperkokoh hubungan kekerabatan dalam wilayah masyarakat adat,wujud kebanggaan masyarakat adat yang memiliki kearifan lokal yang tradisional,regenerasi kepemimpinan adat dan sarana pembinaan kebudayaan dan adat istiadat yang abadi sepanjang masa
Menurut Dr.H.Adirozal,M.Si -bahwa makna terdalam yang dapat diambil dari acara kenduri sko disamping untuk menobatkan para pemangku adat adalah mengandung makna silaturahmi pada acara kenduri sko semua anak jantan dan anak betino yang berada di dalam luhah maupun yang berada di luar luhah (dirantau) berkumpul bersama, dan pada waktu itu para depati dalam luhah masing masing membuka tembo dan membacakan risalah hubungan kekeluargaan dari masa nenek moyang, dan pada acara kenduri sko semua benda benda pusaka di buka dan dibersihkan untuk selanjutnya kembali disimpan diatas palaho rumah gedang(rumah tuo) yang ada di dalam larik.