Jambi

5 Makanan yang Harus Dihindari Pasien Covid-19

Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Banyak penyakit di luar gangguan pencernaan yang punya pantangan makanan, termasuk COVID-19. Tak cuma satu jenis, ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari pasien COVID-19. Makanan Harus Sesuai dengan Gejala COVID-19 dan Riwayat Penyakit

Asupan gizi yang baik dan sesuai menjadi salah satu faktor yang mempercepat proses penyembuhan pasien COVID-19. Sayangnya, masih ada yang berpikir penyakit ini hanya menyerang saluran pernapasan sehingga tak perlu harus jaga makan. Padahal, apa pun sakit yang Anda rasakan, asupan makanan dan minuman amat penting untuk diperhatikan.

Kenapa asupan gizi tak cuma harus baik tetapi harus juga sesuai? Pasalnya apa yang baik untuk kondisi A belum tentu baik untuk kondisi B. Dokter Arina Heidyana mengatakan, makanan yang dikonsumsi harus disesuaikan juga dengan keluhan pasien serta komorbid pasien.

Misalnya, ada pasien COVID-19 yang punya gejala mual parah. Di satu sisi, vitamin C memang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca juga:  Al Haris Gelar Halal Bihalal dengan Pegawai Pemprov Jambi di Hari Pertama Masuk Kerja

Bila pasien dengan gejala mual makan jeruk asam dalam jumlah banyak, gejala di lambungnya justru bisa semakin parah. Karena itulah, pantangan makanan penderita COVID-19 harus disesuaikan dengan gejala dan riwayat penyakit yang diderita pasien. Kalaupun tanpa bergejala, bukan berarti pasien bisa makan makanan yang tak sehat sepuasnya. Makanan yang Harus Dihindari Pasien COVID-19 Beberapa pantangan makanan COVID-19 yang sebaiknya ditaati pasien antara lain:

  1. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji biasanya dimasak dengan metode deep fry. Alhasil, makanan tersebut jadi berminyak.

Untuk menambah kelezatannya, ditambahkan pula gula, garam, dan penyedap rasa dalam jumlah banyak. Makanan seperti ini tidak diperuntukkan untuk orang yang sedang sakit, apalagi bila sedang sakit tenggorokan dan batuk. Makanan berminyak bikin tenggorokan makin tidak nyaman.

  1. Minuman Berkafein

Saat sakit, Anda membutuhkan waktu tidur yang ekstra. Dengan banyak istirahat, proses penyembuhan akan lebih cepat terjadi. Nah, apabila Anda mengonsumsi kopi atau teh secara berlebihan, asupan kafein menjadi terlalu tinggi. Alhasil, Anda jadi tidak mengantuk, susah tidur, bahkan timbul perasaan cemas. Lebih baik konsumsi minuman lain yang lebih sehat seperti air putih, susu, air kelapa, atau jus buah minim gula.

  1. Makanan Ultra
Baca juga:  Sidak Proyek Islamic Center: Al Haris Tekankan Pekerjaan Selesai Tepat Waktu

Proses Makanan yang satu ini umumnya berupa makanan kemasan dan mengandung garam serta gula yang tinggi.

Meski rasanya enak, makanan ultra proses justru dapat mengembangkan penyakit komorbid pada pasien COVID-19. Misalnya, yang tadinya kadar gula darah normal namun akibat kebanyakan dan keseringan makan biskuit, cokelat, sereal, dan minum minuman bersoda, gula darah jadi tinggi. Padahal, diabetes itu sendiri menjadi penyakit comorbid yang dapat memperparah COVID-19. “Iya, makanan seperti produk kalengan, tinggi gula, dan kafein memang tidak baik untuk pasien COVID-19,” tambah dr. Arina. “Semuanya itu tidak meningkatkan daya tahan tubuh. Pasien COVID-19 membutuhkan makanan yang meningkatkan sistem imunitasnya,” lanjutnya.

  1. Makanan Tinggi Lemak
Baca juga:  Al Haris Gelar Halal Bihalal dengan Pegawai Pemprov Jambi di Hari Pertama Masuk Kerja

Jenis makanan yang satu ini mungkin mirip dengan makanan cepat saji. Namun, makanan tinggi lemak tak selalu diolah dengan cara digoreng seperti makanan cepat saji. Meski dipanggang atau direbus, makanan ekstra lemak yang mengandung banyak mentega, santan, jeroan, dan gajih menjadi pantangan makanan penderita COVID-19 dengan riwayat kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan hipertensi.

  1. Makanan Pedas dan Asam

Walaupun tak sebanyak gejala gangguan pernapasan, mual muntah juga jadi gejala COVID-19. Hati-hati, hindari makanan yang pedas dan asam agar lambung tak makin bermasalah. Bila Anda mengalami anosmia juga, memaksakan diri untuk makan pedas dan asam bukan solusinya. Kondisi tersebut akan membaik dengan sendirinya seiring dengan proses penyembuhan.(Irw)

Sumber: www.jpnn.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button