Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Masuk lewat tokoh tersohor dan elit partai di pusat, Al Amin berikhtiar mencari dukungan. Diklaim sudah mendapat persetujuan Surya Paloh, jalan Amin menuju BH 2 kian terbuka.
DPW Partai NasDem Provinsi Jambi buru-buru mengklaim tak bakal meneken dukungan pengisian jabatan wakil gubernur.
Tapi, Jambi Link memperoleh informasi terbaru ihwal pertemuan salah satu kandidat calon wagub dengan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh.
Sumber Jambi Link media partner kerincitime.co.id di internal DPRD Provinsi menyebutkan, Al Amin Nasution telah mengantongi persetujuan dari Surya Paloh.
Amin—begitu dia disapa–, dikabarkan sukses menembus Surya Paloh melalui anaknya.
“Ini pengakuannya kepada pimpinan partai,”ujar sumber tersebut.
Masalahnya, sejak awal Fachrori dan lingkaran terdekatnya ogah dengan Amin maupun Rahman.
Rahman diklaim terlalu kental relasi politiknya dengan Fasha. Fasha diperkirakan bakal berival dengan Fachrori pada Pilgub 2020 mendatang.
Sementara Amin terhambat oleh masa lalunya.
“Sejak awal pak Fachrori kepengen dengan Ratu,”katanya.
Hasrat Fachrori terhadap Ratu Munawaroh—istri mendiang Zulkifli Nurdin—itu pernah terucap ketika rapat bersama internal DPRD, belum lama ini.
“Waktu itu dia keceplosan menyebut nama Ratu. Kami pikir serius,”katanya.
Faktanya, Fachrori malah terkesan setengah hati dengan Ratu Munawaroh. Ia dan timnya enggan bekerja keras melobi partai pengusung.
Salah satu kepala dinas, kata dia, memang pernah datang lobi-lobi dewan. Mereka menenteng misi menyatukan Ratu dan Fachrori.
“Biar sekalian duet di Pilgub 2020 nanti,”ceritanya.
“Tapi dakdo usaha keras. Dak mau keluar biaya,”imbuhnya.
Selain nama Ratu, Fachrori sebenarnya juga tertarik dengan Jefri Amas, seorang pengusaha muda. Tapi sayang, baik Jefri maupun Ratu justru terpental di DPP PAN.
Nama mereka tak masuk dalam rekomendasi PAN.
Pengamat Kebijakan Publik Dr Dedek Kusnadi menilai, Fachrori kini dalam posisi dilematis. Ia dan lingaran terdekatnya tak nyaman dengan dua nama itu.
Tapi, muncul kekhawatiran Fachrori bakal dihantam stigma negatif karena sengaja menskenario solo karir.
“Sekarang publik sudah terlanjur membaca kalau NasDem yang berulah. Nah, pak Fachrori juga berasal dari NasDem. Jadi, terlalu gampang publik berspekulasi. Ini kesannya jadi kurang bagus,”ujarnya.
Ia menilai, tim Fachrori mestinya memutar otak mengurai polemik ini.
Salah satu cara misalnya, mendorong koalisi parpol memunculkan nama baru lagi, kandidat yang memang diingini Fachrori.
“Jangan sampai isu solo karir ini digoreng dan malah menjadi blunder. Seolah-olah nanti gubernur tak butuh koalisi parpol, ini malah bahaya,”katanya.
Seperti diketahui, sampai hari ini hanya NasDem yang belum meneken dukungan dua nama wagub.
Sementara, koalisi partai—PAN, Hanura, PBB dan PKB—sudah klop. Mereka mengusulkan Amin dan Rahman.
Panitia Seleksi DPRD Provinsi Jambi tak membatasi waktu kepada gubernur mengusulkan dua nama wagub.
Sesuai edaran kemendagri, pengusulan nama wagub tak boleh diabatasi karena itu hak parpol.
Ketua DPW PAN Provinsi Jambi H Bakri menegaskan hingga hari ini belum ada keputusan terbaru.
“Masih seperti kemarin,”singkatnya melalui pesan Whatsapp.
Sedangkan Al Amin Nasution enggan berkomentar.
“Silahkan tanya PKB,”kilahnya.
Rahman, Amin atau Solo Karir, mana paling berpeluang? (red)