Mari Belajar Oleh : Feri Hartanto Mahasiswa STIA-NUSA KERINCI
Pemimpin merupakan salah satu cita-cita bagi manusia yang terlahir sempurna. Sukses, salah satu akar serabuk yang dapat menjalar hingga kemana-mana. Bangkitlah semua pemuda Indonesia. Berkolaborasilah dengan menjunjung tinggi sportivitas. Belajar semangat, berkarya demi bangsa, banyak berdo’a agar dikagumi dunia.
Zaman berubah, teknologi makin canggih. Teliti dalam menggunakannya. Sumber daya manusia diutamakan. Untuk perubahan tanah air. Semua pemuda maupun pemudi salah satu harapan bangsa didunia ini.
Bangkit dari keterpurukan salah satu pekerjaan berat, yang mau tidak mau harus diikuti. Tak kenal dengan mengeluh, tak tahu arti capek, mendekatkan diri dengan bakat. Itu menjadi motivasi bagi anak bangsa yang ingin mengejar mimpi dan meraih sukses nanti.
Menyimak paradigma yang terjadi di tanah air, seperti pemilihan pemimpin. Jokowi misalnya. Siapa menyangka sosok Jokowi pemenang pemilu presiden 9 April 2014 lalu ?. Siapa mengira Jokowi diakui dunia. Pengakuan dunia terhadap Jokowi seperti pernyataan dari negara Adi Daya AS, semua terjawab sudah.
Disisi lain yakni dunia pendidikan. Raeni panggilannya. Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) Jurusan Pendidikan Akuntansi meraih IPK 3,96 menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tuanya bekerja sebagai tukang becak, serta andalan bagi pihak universitas sendiri.
Keterbatasan ekonomi, bukan menjadi faktor utama lahirnya suatu keberhasilan dalam pendidikan. Dari cerita anak tukang becak di Semarang itu, bukti sejarah bahwa ekonomi bukan kendala.
Mahasiswa yang pernah ditinggal menikah oleh kekasihnya itu mendapat repon dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan. Serta mendapat bea siswa dari mantan presiden SBY.
Dari dua peradigma diatas, maka, dapat menjadi tolak ukur kita dalam mengasah kemampuan bagi anak-anak dan para mahasiswa lainnya. Peran orang tua serta orang dekat tidak terlepas dari berhasilnya sebuah mimpi.
Adakah Reani yang lain di Kerinci dan Sungaipenuh?
Memperbanyak membaca, dan menjadikan buku sebagai teman akrap sehari-hari, dan bersahaja terhadap sesama. Serta tidak serakah ketika suatu jabatan diamanatkan kepada kita. Bila hal ini terus dijaga dan diamati maka sering waktu dunia akan mengakui kita.
Membaca salah satu jalan menuju kecerdasan. Kinginan ingin tahu dipermudah dengan zaman teknologi sekarang ini. Media-media sosial diharapkan dapat membantu serta memberikan sumbangan ilmu yang lebih relevan.
Ditambah lagi adanya media siber dapat dilaksanakan secara profesional, memenuhi fungsi, hak, dan kewajibannya sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Untuk itu Dewan Pers bersama organisasi pers, pengelola media siber, dan masyarakat menyusun pedoman.
Media siber adalah serangkaian kegiatan yang menggunakan jaringan internet. Baik itu berupa blok, facebook, dan yang lainnya.
Untuk para siswa-siswi maupun mahasiswa, di Kota Sungaipenuh dan Kab. Kerinci berpeluang besar seperti yang diraih oleh Reani. Belajar semangat, berkerja sungguh-sungguh, dan fokus terhadap satu pekerjaan, serta pro aktif yang dijalani insa’ Allah akan meraih cerita yang sama.
Tak ada yang tidak mungkin diduni ini. Semua berpotensi terjadi. Kemampuan anak-anak didik bisa melampaui kemampuan seorang guru. Kekurangan jasmani bisa lebih hebat dari raga yang kuat.
Dalam kontek ajaran agama Islam atau ungkapan sakti dari Arab “Man Jadda Wa Jada”. Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil. Ungkapan keramat ini, akan dibuktikan seiring bergulirnya waktu.
Peran Pemerintah Dibutuhkan Di Prov. Jambi meningkatkan dunia pendidikan, ditandai dengan adanya kucuran dana bea siswa bagi siswa yang kurang mampu dan mahasiswa berprestasi. Namun begitu, ketersediaan pasilitas belajar mengajar masih terus dilengkapi. Bahkan bea siswa bagi mahasiswa SI perlu dioberikan, agar mutu dan kualitas pelajar meningkat dari sebelumnya serta tidak terkesan tebang pilih.
Dengan adanya bea siswa 2015 yang sedang mengenyam pendidikan S2 dan S3, dianggap belum tepat sasaran alias tidak berjalan efisien. Alasannya adalah, bahwa rata-rata mahasiswa yang melanjutkan S3 tersebut adalah berlatar belakang dari keuarga mampu memiliki biaya untuk S3 itu.
Sedangkan pemerintah Kota Sungaipenuh dan pemerintah Kab. Kerinci harus menjadi prioritas. Dalam menunjang mutu pendidikan. Disuatu sisi dalam dunia pendidikan, adanya perubahan kurikulum yang disebut dengan K 13. Yang mana dalam kurikulum tersebut, peran siswa dan para tenaga pengajar menjadi kekuatan mutu pendidikan disini.
K 13 ini tugas guru tidak lagi memperkenalkan mata pelajaran yang hendak diajarkan kepada siswa. Melainkan siswa yang mempelajari apa mata pelajaran yang dibelajarkannya. Kendati belum final, dan belum dikeluarkannya edaran dari Kementrian, namun persiapan K 13 itu mulai dipersiapkan.
Sementara itu, menghadapi kurikulum baru nanti, pemerintah kota maupun kabupaten harus benar-benar merekrut pegawai dan pejabat struktural sesuai dengan SDM dan backgroundnya masing-masing demi untuk pencapaian mutu pendidikan secara optimal.
Minimalisir adanya pungutan liar di setiap sekolah tidak terlepas dari pengawasan pemerintah. Sanksi hukum bagi pegawai yang melanggar sebagai penunjang peningkatan mutu di tiap-tiap sekolah. Tanpa pandang bulu, sanksi hukum perlu ditegakkan.
Terwujudnya, mutu dan kualitas pendidikan di kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci menciptakan daya tarik tersendiri bagi para pelajar yang berada diluar daerah.
Demikian pula dengan SDM pejabat struktural diharapkan dapat meningkatkan percepatan roda perekonomian didaerah. Serta memanfaatkan anggaran yang telah di sah kan tepat guna dan tidak terkesan sia-sia.
Reformasi birokrasi tidak terlepas dari dorongan pemerintah mewujudkan pelayanan publik yang optimal. Lemahnya sektor pelayanan publik, pemerintah selaku pelaku pelayan publik diharapkan lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
Dikalangan akademisi, juga harus lebih selektif untuk memilih dosen sebagai panduan dalam proses perkulyahan di kampus. Dibutuhkan SDM bagi dosen dalam penerapan didalam mata kulyah.
Sementara itu, secara global dalam pengesahan alokasi anggaran pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebanyak Rp67,2 triliun dan Kementerian Agama sebanyak Rp50,5 triliun. Anggaran ini, akan diprioritaskan untuk meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan.
Semoga sekolah tinggi dan sekolah-sekolah yang ada di Kerinci dan Kota Sungai Penuh tidak ketinggalan mutu seperti sekolah yang ada diluar sana.
Selamat belajar dan berkarya…!!