Menanggapi Permintaan Maaf Fikar Azami,Memakai Sepatu Kedalam Masjid DEJ: Mantap Ini Baru Laki-Laki
Kerincitime.co.id – Berita Sungai Penuh, viralnya video dan foto ketua PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Sungai Penuh yang di pimpin oleh Fikar Azami merupakan salah satu Bakal Calon Walikota sungai Penuh 2020 yang melakukan aksi sosial cegah wabah corona di sejumlah masjid – masjid wilayah Kota Sungai Penuh jum’at 03/04/2020 lalu menuwai kritikan dan perdebatan dikalangan netizen online ataupun masyarakat secara offline.
dari pantauan Media Ini, aksi tersebut banyak menuai kritikan pedas bahkan stigma negatif dari kalangan masyarakat khususnya Kota Sungai Penuh.
sebab aksi yang di lakukan tersebut dianggap tidak beradab. melakukan penyemprotan Disinfektan didalam masjid Raya Rawang rumah ibadah umat muslim menggunakan sepatu dan menginjak sejadah. yang mana dalam umat muslim bahwa sejadah tersebut di fungsikan sebagi alas tempat bersujud/beribadah kepada Allah SWT. Akibatnya ratusan netizen menyerang ketua PMI Kota Sungai Penuh Fikar Azami Dengan kritikan bahkan ada yang dengan kata-kata umpatan.
menurut netizen hal demikian tidak memiliki adab dan etika memasukin rumah ibadah umat muslim (masjid), “jika mau di semprot sejadah di gulung dulu, di jemur atau di cuci, baru lakukan penyemprotan di dalam ruangan, sedangkan yang menyemprot bisa gunakan pelapis plastik untuk yang menggunakan sepatu, setelah di semprot plastik pelapis bisa di buang dan di ganti baru jika mau menyemprot masjid yang lainnya. aksi dan niatnya benar tapi cara nya salah. ungkap salah seorang netizen.
menaggapi hal tersebut Ketua PMI Kota Sungai Penuh Fikar Azami Langsung meminta maaf secara tertulis di Fans Page Akun Media Sosial Facebook (04/04).
dalam permintaan maaf tersebut yang berbunyi
Terkait dengan kegiatan penyemprotan disinfektan yang dilakukan PMI sungai penuh di masjid raya rawang yang menjadi viral saat ini, bahwa memang benar kami telah melakukan penyemprotan dengan petugas yang dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) dan masuk ke dalam bangunan masjid raya rawang. Semua yang kami lakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yg telah ditetapkan pemerintah bahwa seluruh petugas saat melakukan sterilisasi dengan disinfektan wajib dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) yg terdiri dari baju, masker, kacamata, sarung tangan dan sepatu. Semuanya kami laksanakan agar petugas bisa terlindungi dari paparan disinfektan yang berlebihan. Terkait dengan sepatu yang merupakan bagian APD, sepatu tersebut baru dipakai oleh petugas saat akan memasuki bangunan masjid dan bukan sepatu yang dipakai harian dan bukan sepatu bekas pakai. Karena sudah menjadi perdebatan dan kegaduhan maka dari itu saya sebagai ketua PMI dan penanggung jawab kegiatan tersebut memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan yang menurut masyarakat mungkin tidak sesuai. Kegiatan yang kami lakukan bukanlah kegiatan politik atau pencitraan tapi murni kegiatan sosial kewajiban dari PMI untuk mendukung pemerintah dalam rangka pencegahan, penanggulangan dan memutus mata rantai virus corona (covid19) yang telah mewabah.
Menaggapi permintaan maaf Fikar Azami, Defitra Eka Jaya (DEJ) Tokoh muda Kota Sungai Penuh Sekaligus Ketua Umum Forum Pemuda Peduli Wilayah Depati Bertujuh (FPPWD7).
“ ini baru laki laki… mantapp.. calon pemimpin memang harus gentle.. semoga para pendukungnya bisa meniru sikap dari yg didukung… mengakui kesalahan bukanlah aib… mari kita bersama sama bahu membahu untuk melawan corona ini. pungkas DEJ di akun media sosialnya.
(red)
Ketahuan arah dukungan DEJ k mana