HOT NEWSJambiKerinciSungai Penuh
Trending

DEJ : Corona Musuh Kita Bersama Kalau Ada Kritik Di Terima Dengan Positif, Jangan Anti Kritik

Kerincitime.co.id –  Berita Sungai Penuh, akhir-akhir ini viralnya video dan foto ketua PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Sungai Penuh yang di pimpin oleh Fikar Azami Bakal Calon Walikota sungai Penuh 2020 yang melakukan aksi sosial cegah wabah corona di sejumlah masjid – masjid wilayah Kota Sungai Penuh jum’at 03/04/2020 lalu menuwai kritikan dan perdebatan dikalangan netizen online ataupun masyarakat secara offline.

dari data yang di peroleh oleh Media  ini di lapangan, banyak terdapat respon negatif terkait tindakan aksi yang di lakukan oleh Ketua PMI Sungai Penuh.

pasalnya mereka melakukan penyemprotan Disinfektan didalam masjid Raya Rawang rumah ibadah umat muslim menggunakan sepatu dan menginjak sejadah. yang mana dalam umat muslim bahwa sejadah tersebut di fungsikan sebagi alas tempat bersujud/beribadah kepada Allah SWT.

Baca juga:  Rokok Illegal; Titan, Coffe, Gess, Rama, Rasta dan Luffman Bebas Beredar di Kerinci

hal inilah yang menuai kritikan dan argumen negatif terkait dengan aksi tersebut. beberapa masyarakat menilai bahwa aksi tersebut niatnya baik tetapi caranya yang salah. sampai hari ini (04/04) kejadian tersebut masih di perdebatkan dan di perbincangkan di tengah masyarakat umum.

Defitra Eka Jaya (DEJ) tokoh muda Kota Sungai Penuh juga selaku ketua umum FPPWD7 (Forum Pemuda Peduli Wilayah Depati Betujuh), menanggapi aksi yang sedang viral ini.

Di saat ini banyak waktu yang bisa kita gunakan untuk diskusi dan berdebat secara konstruktif serta produktif minimal otak kita tidak beku selama program #dirumahsaja dalam menghadapi corona namun tolong perdebatannya itu pakai ilmu supaya bermanfaat bagi yang membaca jangan pakai perasaan atau pakai kubu-kubuan pro dan kontra pendukung A dan B. tegasnya

musuh kita sama yaitu CORONA, kalau ada sesuatu hal masukan atau kritikan tolong dilihat dari kacamata positif bahwa orang mendukung kegiatan tersebut namun minta ada perbaikan untuk kedepannya. jangan semuanya dikembalikan kepada Allah SWT yang menilai. manusia juga diberi akal dan pikiran oleh Allah untuk bisa menilai, makanya ada guru, polisi, jaksa , dokter, insinyur, technokrat, ulama, tokoh adat, cendikiawan, dan lain-lain yang memiliki pengetahuan dibidangnya. Semua ini adalah orang orang yang punya legitimasi menilai baik perorangan maupun kelembagaan kalau melihat kondisi corona saat ini tentu acuan dunia adalah WHO, DEPKES, DINKES , dokter dan ahli lainnya jadi jangan kita orang awam sudah membuat teori sendiri demi membenarkan sesuatu. hari-hari begini dibawa banyak-banyak istigfar supaya jernih pikiran kritikan dan masukan jadikanlah sesuatu yang membuat kita lebih baik Anti kritik cukup di era soeharto dan zaman kerajaan dulu. hari gini masih anti kritik lebih baik kelaut saja. mari sama-sama kita cegah penyebaran corona dengan berpikir sama dan bertindak sama, sama-sama dengan standar yang sama yaitu WHO serta DEPKES. standar Dukun (Paranormal) tidak dipakai dalam pemberantasan Corona ini. salam cerdas dan salam sadar. tutup Dej

Dej juga sudah memesan beberapa Peralatan lengkap APD yang nantinya  akan di bagikan ke beberapa masjid di kota sungai penuh. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button