HOT NEWSJambiKerinciNasionalPariwisata/BudayaPendidikanSungai Penuh

Meriah acara Syukuran Temu Dialog Budaya alam Kerinci

Dandim Kerinci H. Eko Prayitno saat menyampaikan materi dialog budaya alam kerinciKerincitime.co.id, Sungai Penuh – Acara Syukuran dan Temu Dialog Budaya Alam Kerinci  yang di gelar di  Aula Gunung Raya Hotel Kerinci  yang dihadiri lebih dari 200 orang tokoh adat, budayawan, seniman dan aktifis kebudayaan serta mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang ada di Kota Sungai berlansung  dengan sukses dan meriah.

Dalam sambutan dan Laporan Direktur Eksekutif Lembaga Bina Potensia Aditya Mahatva Yodha Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci  Budhi VJ Rio Temenggung mengemukakan beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 24 s/d 27 November 2013, Indonesia telah menyelenggarakan Forum Budaya Dunia (World Cultural Forum) di Bali dan melalui Forum berskala Internasional itu para pembicara serta peserta dari luar negeri, sama-sama telah berketetapan hati dan memiliki komitmen untuk menempatkan kebudayaan sebagai bagian arus utama pembangunan.

budi serahkan cindera mata figura incung kepada Dandim 0417 kerinciPada kesempatan acara World Cultural Forum, salah seorang pembicara kunci Fareed Zakaria, komentator  CNN mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang patut menjadi contoh bagi negara negara lain, melalui kompleksitasnya yang luar biasa, Indonesia mampu menjadi negara besar secara ekonomi dan mampu menjaga harmoni di dalam masyarakat. Semua ini tidak lepas dari kekayaan budaya yang kita miliki.

Baca juga:  Rizal Djalil Nyatakan Dukung Monadi - Murison

Dalam laporan Budhi VJ Rio Temenggung menyebutkan  bahwa ia bersama 2 orang tokoh seniman dan budayawan dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat  pada tanggal 30 November 2013 di Balai Kartini Jakarta telah menerima PIN dan Anugerah Kebudayaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA.

Selain Budhi VJ Rio Temenggung juga terdapat tokoh tokoh seni dan budayawan  yang mendapat anugerah Seni  dan Pin Emas, diantaranya ialah  Aris Mukadi,  Bens Leo, Dedy Luthan, Hanung Bramantyo, Harry Rusli (alm), Ratna Riantiarno, Sanento Yuliman (alm), Sapto Raharjo, Seno Gumira Ajidarma, Slamet Gundono, Adolf Heuken,SJ, Prof Dr.Ayu Sutarto, Djaduk Ferianto, Prof.Dr.Murdjati Garjito.

Baca juga:  Monadi-Murison Tak Terbendung

budi serahkan cindera mata figura incung kepada Wakil ketua DPRD Kota Sungai Penuh dan ketua DPRD KerinciDisamping itu telah diberikan Tanda Kehormatan dan Satya Lencana kepada 5 orang Budayawan. dan  penghargaan Maestro seni tradisi serta Anugerah Kebudayaan kategori anak/pelajar dan remaja yang berdedikasi terhadap kebudayaan.

“Keberhasilan dan anugerah yang diberikan kepada saya sesungguhnya merupakan anugerah milik semua seniman dan budayawan di alam Kerinci yang telah mengabdikan dirinya untuk  proses pembangunan peradaban dinegeri yang sama sama kita cintai” Imbuh Budhi VJ.

Menurut aktifis Budhi VJ Rio Temenggung Suku Kerinci merupakan salah satu suku tertua yang ada di dunia, keberadaannya telah dikenal hingga ke dunia luas, berbagai peninggalan budaya seperti artefak, benda benda budaya, kesenian dan adat yang dimiliki mengindikasikan bahwa peradaban suku Kerinci telah tinggi.

Baca juga:  Puluhan Ribu Warga Memadati Kampanye Akbar AZ-FER di Lapangan Merdeka

budi bersama wakil ketua DPRD Kota Sungai Penuh dan Chandra Purnama Ketua Kahmi KerinciAkan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan arus globalisasi, mau tidak mau juga mempengaruhi tingkat perkembangan kebudayaan.

Agar kebudayaan di alam Kerinci tidak terkikis oleh deru gelombang pembangunan  maka sudah seharusnya kita terus berupaya untuk menjaga, merawat dan  mereboisasi nilai nilai budaya yang ikut terdegradasi dalam proses pembangunan peradaban moderen.

“Kedepan saya dan kawan kawan seniman dan budayawan muda yang ada di alam Kerinci  mengharapkan agar Pemerintah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci khususnya SKPD terkait agar lebih serius dan sungguh sungguh dalam menggali dan merawat benda benda budaya yang ada di daerah ini” tegas Budi.

Kebudayaan   dimasa kini dan dimasa depan tidak hanya sebagai follower, melainkan juga sebagai driver, enabler, transformer  dan enricher dalam Pembangunan. (adi/rori)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button