Naas!! SAD Tewas Dililit Ular Sanca
Kerincitime.co.id, Berita Merangin – Seorang anak manusia Sang penjelajah rimba atau yang lebih di kenal dengan Suku Anak Dalam (SAD), di temukan sudah menjadi mayat di dalam hutan yang masuk dalam kawasan Desa Rejo Sari, Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, Jambi.
Awal Kejadian tersebut bermula pada Minggu 12/7/2020 lalau sekira pukul 23.00 WIB, korban berinisial M (SAD) berangkat dari rumahnya yang bertempat di Desa Rejosari untuk berburu di hutan dengan hanya berjalan kaki, akan tetapi korban berinisial M tersebut tidak kunjung pulang kerumah hingga pada hari Selasa (14/07/2020) kemaren.
Selanjutnya pada hari yang sama sekira pukul 10.00 WIB pihak keluarga yang di dampingi oleh petugas dinas sosial datang ke polsek Pamenang, selanjutnya petugas piket Polsek Pamenang menerima laporan pengaduan orang hilang setelah itu anggota polsek berkoordinasi dengan warga sekitar Rejosari, Desa Pematang kancil untuk melakukan pencarian korban bersama warga.
Setelah dilakukannya pencarian akhirnya sekira pukul 15.30 WIB tim mendapatkan informasi bahwa telah di temukan seorang mayat laki-laki di hutan yang dililit ular di hutan RT 08 Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang tersebut.

Kepada media ini, Kapolres Merangin AKBP. Mokhammad Lutfi SIK, melalui Kapolsek Pamenang Iptu Fatturrahman. SH. MH mengatakan, terkait dengan hal tersendiri, Dirinya beserta anggota Polsek Pamenang melakukan penyelidikan ke TKP yang berada tepat di dalam hutan RT 08 Desa Rejosari, Kecaman Pamenang
“Ya sesampainya di TKP kami menemukan seorang mayat laki-laki berinisial M (SAD) yang sudah membusuk dengan keadaan sedang dalam lilitan ular Sanca kembang, saat ini yang menjadi kendala yakni menurut kepercayaan warga SAD, apabila ada warganya yang meninggal, mayat tersebut tidak dikuburkan, melainkan di tinggal di suatu tempat yg tidak pernah di tempati oleh mereka,” Ucap Kapolsek.
Ditambahkannya menurut Kapolsek, “Bahwa kebiasaan melangun bila ada salah seorang dari kelompok mereka yang di ketahui meninggal maka semua anggota kelompok mereka langsung pergi jauh dari tempat tinggalnya untuk mencari tempat baru, sehingga masalah pemakaman sulit untuk di koordinasikan,” demikian Tutup Kapolsek. (Irw)
Sumber: Lampukuning.id