Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal di Rutan Bareskrim Polri karena sakit. Jenazah Maaher akan dimakamkan di Pesantren Darul Quran, Tangerang, pimpinan Ustaz Yusuf Mansur.
Penyidik Senior KPK Novel Baswedan ikut berbelasungkawa terkait meninggalnya Ustaz Maaher. Ia pun mengomentari perihal sang ustaz yang meninggal di dalam rutan.
“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri,” kata Novel dikutip dari akun Twitter-nya @nazaqistha, Selasa (9/2).
Ia mempertanyakan urgensi penahanan terhadap Ustaz Maaher. Sebab, kasus Ustaz Maaher terkait penghinaan.
“Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan?” kata Novel yang merupakan mantan anggota Polri.
“Aparat jangan keterlaluanlah. Apalagi dengan Ustaz. Ini bukan sepele lho,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ustaz Maaher meninggal di Rutan Bareskrim Polri karena sakit. Ustaz Maaher tengah ditahan karena menjadi tersangka atas kasus penghinaan terhadap Habib Luthfi.
Ustaz Maaher sudah beberapa kali dirawat di rumah sakit karena masalah pada lambungnya. Polri sempat membawa Maaher ke RS Polri sampai sembuh dan kembali ke rutan Bareskrim.
Beberapa hari sebelum meninggal, Ustaz Maaher sempat meminta dirawat di RS Ummi karena mengeluhkan sakit. Tapi, sebelum sempat dirawat, yang bersangkutan meninggal dunia.
Berkas kasus Ustaz Maaher memang sudah diserahkan ke Kejaksaan. Setelah berkas dinyatakan lengkap, Polri menyerahkan ustaz Maaher ke Kejaksaan. Kejaksaan memutuskan melanjutkan penahanan Maaher dan dititipkan di Rutan Bareskrim Polri. Â (Irw)
Sumber: Kumparan.com