Pekerjaan Jalan Pelabuhan Roro-Simpang Teluk Sialang Tidak Selesai Dikerjakan oleh PT. BCL
Kerincitime.co.id, Berita Kualatungkal – Lagi-lagi proyek peningkatan struktur jalan simpang IV Sungai Saren, Simpang Teluk Sialang – Pelabuhan Roro, tak selesai dikerjakan hingga akhir tahun anggaran. PT Beringin Citra Lestari (BCL) yang kembali memenangkan proses tender, lagi-lagi tak sanggup menyelesaikan pekerjaan proyek tepat waktu.
Dari pantauan di lapangan Rabu (9/1/2019), sejumlah alat berat dan damtruck pengangkut tanah tampak masih berada di lokasi proyek, tepatnya di desa Sialang. Alat-alat tersebut masih bekerja untuk menimbun, meratakan dan memadatkan jalan. Padahal pelaksanan pengerjaan proyek paling lambat berakhir pada 31 Desember lalu.
dilansir dari laman Serujambi.com (media partner kerincitime.co.id) Proyek senilai Rp 19.520.064.000 setelah penawaran tersebut, yang terlihat hanya masih berupa penimbunan tanah saja. Sementara penimbunan agregat C tampak belum dilakukan. Otomatis jalan pun masih belum bisa dilalui masyarakat.
Hanafi, tokoh masyarakat Tanjab Barat, mengatakan, kalau dari pantauan dirinya memang tak ada penimbunan agregat C di lokasi jalan yang sedang dikerjakan. Bahkan pekerja juga tidak standbye di lokasi untuk mengejar target pengerjaan.
“Harusnya ini sudah mendapat teguran Dinas PUPR Tanjab Barat. Apalagi ini keterlambatan untuk yang kedua kalinya. Soalnya dulu tahun 2017 juga tak selesai tepat waktu,” sebutnya.
Baca Juga : https://kerincitime.co.id/sedang-asik-pesta-miras-bersama-wanita-penghibur-8-kades-diciduk.html
Baca Juga : https://kerincitime.co.id/bermodal-rp-4-ribu-aw-bisa-cabuli-pacar-temannya-sendiri.html
Padahal, proyek peningkatan struktur jalan simpang IV Sungai Saren, Simpang Teluk Sialang – Pelabuhan Roro, merupakan program prioritas Bupati Tanjab Barat. Karena digadang-gadang akan menjadi jalur utama menuju pelabuhan Roro, tanpa harus melalui Kota KualaTungkal lagi.
Hanafi berharap, bisa mengambil tindakan tegas pada kontraktor-kontraktor nakal yang tak menyelesaikan pekerjaan seperti PT BCL. Karena jika tidak, uang negara justru habis percuma tapi kualitas pekerjaan tak sesuai.
“Harusnya ini diambil tindakan tegas, jangan sampai dibiarkan begitu saja,” tegasnya.
Sementara itu, Arif Sambudi, kepala bidang Bina Marga, Dinas PUPR Tanjab Barat, ketika ditemui di ruang kerjanya Kamis (10/1/2019), sedang tidak ada di tempat. Dihubungi via nomor ponselnya, bernada aktif. Namun sang Kabid tidak mau mengangkat telpon wartawan. (bud)