Nasional

Riuh Meme Kocak #UninstallBukalapak di Medsos

#UninstallBukalapak
#UninstallBukalapak

Kerincitime.coid, Berita Kerinci – Riuh tagar #uninstallBukalapak akibat cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky yang dianggap bertendensi politik, kini masih bertengger sebagai trending topic di Twitter hingga kini.

Sebelumnya, cuitan Zaky  memaparkan data perbandingan budget riset dan pengembangan (R&D) beberapa negara. Pada data itu terlihat anggaran R&D Indonesia US$ 2 triliun, jauh di bawah alokasi Singapura, Malaysia, Australia, dan Taiwan.

Tetapi Zaky justru menutupnya dengan kalimat, “Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin.”

Bahasa Zaky itu bisa saja sebagai ungkapan hati nya dan bukan kepeleset. Kalau orang diskusi mungkin kepeleset bicara, tetapi ini diungkapkan di tulisan dan jadi meme. Waktu menulis biasanya orang sudah merancang kata kata.

Seolah olah ingin harapan pada Presiden Baru nanti di Pilpres 2019.

Tentu saja kalau pendukung Capres Prabowo Subianto senang dengan meme kocak Bukalapak itu.

Yang kurang senang tentu pendukung Jokowi. Karena bisa merugikan mereka. Sehingga ada pro dan kontra.

Seperti dikutip Riau1.com dari bisnis.com, Jumat, Beberapa figur publik di Twitter atau akrab disebut selebtwit, menanggapi tagar tersebut untuk mengingatkan warganet ataupun Zaky agar tak berlebihan mempolitisasi sebuah cuitan.

Rian Ernest @rianernesto
Pandangan pribadi soal #uninstallbukalapak: 
1) Bro @achmadzaky harus lebih bijak gunakan jempolnya apalagi bicara politik. Terlebih karena beliau adalah ‘wajah’ dari usaha dengan 1.500 karyawan (2018). 
2) Ga perlu boikot dan uninstall lah. Ingat 1.500 karyawan yg kena dampak

Permadi Arya @permadiaktivis
#uninstallbukalapak pelajaran buat pelaku bisnis.. pengusaha tidak bisa berafiliasi politik karena 1/2 dari konsumen-nya PASTI beda. banyak yang pakai @bukalapak karena @achmadzaky diendorse pak @jokowi yang mengatakan ini karya anak negeri yang harus didukung, wajar kalo kecewa.

Selain itu, ada pula tanggapan dari penulis dan selebtwit Alit Susanto. Sementara,  putra dari Presiden Jokowi sendiri yang juga seorang pengusaha Kaesang Pangarep, justru menanggapinya dengan candaan.

Alitt Susanto @shitlicious
Apa bedanya pelaku #UninstallTraveloka dan #UninstallBukalapak? Beda pilihan capres aja. Kelakuan mah sama. Mohon diingat, setiap perusahaan itu menghidupi banyak orang. Jangan krna blunder 1 org, banyak nasib orang lain yg ikut terguncang. 
Cepatlah berakhir, PILPRES!!

Kaesang Pangarep @kaesangp
#UninstallMARKOBAR

TERNYATS TYPI, SAYA TIDIR AJS

Beberapa warganet pun sepakat bahwa aksi #UninstallBukalapak terlalu berlebihan. Mereka menyebut seharusnya masyarakat bisa memikirkan karyawan yang bekerja di Bukalapak, yang kini terkenal sebagai salah satu startup lokal besar di Indonesia.

Idil Kurniawan @Idilkuu
Karna beda pandangan politik lu gaungkan #UninstallTraveloka #UNINSTALLBUKALAPAK. Lu kira gampang bangun starup dari nol sampai merubah hidup org banyak.

Galih Permana @gpermanas
Ada apa dengan keramaian tagar ini #UninstallTraveloka dan ini #UninstallBukaLapak tolong dong jangan meresahkan, bahas yg lebih penting aja ngapa, segala macem dicampur adukin, kesian orng orng yg hidup dari perusahaan tersebut

UdahNurhadiAja @bobabraham_
Nih orang Indonesia gampang banget ke triggered Dulu karena agama pake acara #UninstallTraveloka & #uninstallgojek Sekarang karena isu “politik” #UninstalBukalapak (Lnya kurang 1 goblok) Pikirin orang-orang yg kerja di bukalapak dan para pelapak. Bukan cuman mikirin 1 orang.

Aim Em Ha @aimemh
Pilpres cepatlah berlalu biar gak ada lagi hestek-hestek dagelan macam ini. #UninstallBukalapak #UninstallTraveloka Banyak sodara-sodara kita yang cari makan di situ woy.

Bukan lautan tapi @Kolamsyusu
Gara2 berpandangan beda dan beropini, masyarakat uninstall aplikasi. Movement apaan ini wahai negara berflower? Dikira gampang bangun startup dari kecil sampai skrg ngerubah kodrat org banyak? #Uninstallbukalapak #UninstallTraveloka.

 

Sumber : riau1.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button