Pariwisata/Budaya

Seniman santun itu telah pergi menghadap Tuhannya

“Seniman santun itu telah pergi  menghadap Tuhannya”

 z

 (Almarhum.Ir.Jamsol Mesra bersama Istri dan kedua permata hatinya)

 Sungai Penuh, Selasa malam 26 November 2013,-  pukul   21 .20.Wib  rinai gerimis yang turun sejak senja belum reda benar, suasana  desa Gedang Kota Sungai Penuh terasa dingin dan  sunyi, sekali sekali terlihat kenderaan melewati ruas jalan Yos Sudarso yang semakin sunyi, dilangit terlihat awan hitam masih bergantungan.

Dalam suasana hening dan sepi malaikat perlahan  namun pasti datang menjemput Ir.Jamsol Mesra Bin H.Algazi Asoel Ngabi (48 Tahun) seorang birokrat  PNS  dilingkungan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Sungai Penuh untuk selama lamanya  menuju  keabadian Cinta Tuhan nya.

Rabu pagi  sekitar seribuan petakziah  menyemut dihalaman rumah duka dan di ruas jalan Yos Sudarso, suasana duka mendalam  mengharu biru,semua mata tertunduk menatap almarhum di dalam keranda  yang diselimuti kain hitam wajah sedih dan sejumlah air mata petakziah terlihat tak lagi mampu mengalir di pipi .

Ratusan  pejabat dan  kepala SKPD,PNS Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, tokoh tokoh adat, seniman, budayawan majelis taqklim dan warga memenuhi kediaman almarhum hingga ketempat peristirahatan terakhir

Sebelum di Shalat Jenazahkan di Masjid Akbar – Wakil Walikota Sungai Penuh Ardinal Salim,SE mewakili Pemerintah dan PNS  Kota Sungai Penuh memberikan kata sambutan, pada rangkaian acara pelepasan jenazah almarhum.

Menurut Ardinal Salim, sosok Ir.Jamsol Mesra adalah sebuah  pribadi yang patut untuk diteladani oleh PNS dan sebagai seniman  almarhum merupakan sosok yang humanis dan menghargai waktu dan disiplin dalam melaksanakan tugas

 

Ulama Kota Sungai Penuh- Kerinci KH.Zainuddin Ismail dalam sambutannya  memberikan kata nasehat  kepada keluarga yang di tinggalkan, dalam kata nasehatnya   Ulama  Sepuh Kota Sungai Penuh   menyebutkan dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini  umat Islam diminta untuk  menggunakan  Pikir dan Zikir, Pikiran yang cerdas akan menjadi sia sia  jika tidak diiring dengan Zikir.

Kesederhanaan ,kelembutan dan sikap almarhum yang”Nrimo” dalam menerima  setiap masalah merupakan sebuah keteladanan yang patut untuk di gugu dan di tiru,ia tak sombong ketika menjadi pejabat,dan ia tak rendah diri ketika  di non job kan,dan ia tetap melaksanakan tugas meski tanpa jabatan,dan ia tak menuntut jabatan dan almarhum tak mau neko neko  untuk  memperoleh jabatan

Dilingkungan   blantika musik  Ir.Jamsol Mesra dikenal sebagai pencipta lagu dan pelantun  lagu  karyanya  sendiri, Putra Sulung  H.Algazi Asoel dan Hj Syahdimar Algazi di kenal sebagai sosok  seniman pencipta lagu dan mantan pejabat Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Sungai Penuh dan mantan Kepala Bidang pada Dinas Peternakan Kabupaten Kerinci.

Satu bulan sebelum almarhum meninggalkan dunia untuk selama lamanya penulis Budhi VJ Rio Temenggung  sempat mengunjungi kediaman almarhum di Jalan Yos Sudarso Kota Sungai Penuh,wajah ceria  masih terpancar diwajahnya yang berseri tak ada tanda tanda bahwa beliau akan pergi untuk selama lamanya,

Pertemuan terakhir penulis dengan almarhum Ir.Jamsol Mesra diiringi”tawa canda” pada saat itu ia tengah mendapat musibah”Burung Murai” kesayangannya tiba tiba hilang dicuri orang”,walau kehilangan burung  murai batu kesayangannya  Jamsol tetap ceria,tak tampak wajah murung, dengan gaya santai Jamsol mengatakan” apa yang ada pada kita termasuk jiwa kita adalah milik Allah,dan semua yang terjadi pada diri kita memiliki hikmah

Terkadang kita sering tak dapat menerima apa yang kita anggap tak elok, kita sering berburuk sangka  ketika  Allah tak memberikan apa yang kita inginkan,pada hal Allah itu memberikan apa yang kita butuhkan sesuai dengan waktunya,Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan  katanya dengan nada diplomasi

Suatu hari penulis pernah  bertanya tentang  karirnya yang non job,dengan santai  pria peramah ini menyebutkan, apa yang ada pada diri kita termasuk jabatan merupakan amanah dan kepercayaan yang diiring dengan sebuah tanggung jawab, yang lebih penting bahwa jabatan itu adalah sebuah kepercayaan dari pimpinan kepada atasan.Untuk sebuah jabatan kita tidak perlu harus meminta apalagi membayar,karena jabatan itu adalah amanah dan pekerjaan yang mesti kita pertanggung jawabkan  tidak hanya kepada Pimpinan lebih dari dari itu amanah yang diberikan akan diminta pertanggung jawabkan  kepada Allah.SWT. Manakala jabatan yang ada diberikan kepada kita berakhir  itu bukanlah akhir dari semuanya,masih banyak ladang ladang amal tempat  mengabdi.

Sikap kesederhanaan dan “Legowo” dalam  menghadapi setiap masalah yang dat   ang menimpa merupakan perilaku keseharian almarhum.Berbeda dengan  kebanyakan para pejabat lain yang di non job kan   yang kebanyakan ”Malas”masuk kantor, almarhum tetap rajin masuk kantor kendati atasan dan staf yang lain tak berani memberi tugas  kepada almarhum, maklum almarhum pernah menjadi salah satu kepala SKPD dan Kepala Bidang di Lingkungan Pemerintah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.

Almarhum mengawali karir sebagai PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, dan karena rasa cintanya terhadap tanah kelahirannya, Suami dari  Dewi Hasnawati,SE  dan ayah dari Muhamad Heldi Al Faraby dan Reda Putri Wiranda mengajukan mutasi ke Kabupaten Kerinci yang saat itu belum di mekarkan.

Sebagai aparatur Negara Ir.Jamsol Mesra telah mengalamai pasang surut,ia pernah menjadi kepala SKPD dan ia pernah di non jobkan dan menjadi staf “Hidup ini seperti roda pedati” kadang  diatas  kadang  kala dibawah, jika diatas kita jangan sombong  dan jika berada di bawah kita jangan mengeluh, sebab hidup di dunia ini adalah sebuah balong persinggahan yang terpenting dalam hidup ini  kita harus pandai mensyukuri nikmat  yang telah diberikan oleh Allah”kata Jamsol pada suatu hari kepada penulis saat  akan menerbitkan sebuah antalogi puisi penyair alam Kerinci”

Beberapa hari menjelang kepergiannya, Beliau merupakan salah seorang  dari orang pertama yang memberikan Spirit dan dukungan kepada penulis yang akan menerima  Satya Lencana dan Anugerah kebudayaan dari Pemerintah Pusat yang akan dilaksanakan 30 November 2013 di Jakarta.

Walau ia tak sempat menyaksikan dan melihat anugerah,namun dorongan dan motivasi yang telah ia berikan kepada penulis merupakan daya dorong yang memacu semangat penulis untuk mengabadikan dan merawat  budaya alam Kerinci”sekepal tanah dari surga yang tercampak kedunia”

Almarhum lahir di Sungai Penuh pada tanggal 12 Mei 1965 wafat 26 November 2013 dalam usia  48 tahun,meninggalkan seorang istri Dewi Hasnawati,SE sepasang permata hati Muhammad Hedi Alfaraby dan Reda Putri Wiranda,kedua orang tua H.Algazi Asoel- Hj.Syahdimar Algazi, ibu  mertua Hj.Hasnah Burhama, meninggalkan 5 orang saudara

Dalam komunitas seniman ,budayawan dan sebagai sahabat ,almarhum merupakan salah satu  sumber inspirasi bagi penulis untuk menerbitkan  beberapa buku sejarah,seni dan kebudayaan,ia memang seorang “pamomong” yang patut untuk diteladani,selamat jalan Wo ku sayang ,saudaraku dan sahabatku tercinta  Ir.Jamsol Mesra, damailah engkau dalam pelukan Tuhan mu, kami akan lanjutkan semangat dan pengabdianmu dalam dunia seni dan kebudayaan.(Budhi VJ Rio Temenggung)

Puisi kecil  untuk : saudara dan sahabatku tercinta wo Ir. Jamsol Mesra

Oleh:Budhi VJ Rio Temenggung Tuo

 Sekeping Memoranda

 

 

Dalam sebuah memoranda

Ada sebait kalimat

Roh Di dunia yang kehilangan jiwa

Jiwa di sayang kenangan padamu

Andai aku  meninggalkan dunia

Antar aku kekuburan dangkal

Dan kenang  dan kenanglah sebisa bisanya

Segala yang baik baik

Yang pernah  ada di antara kita

(Budhi VJ Rio Temenggung – hati duka yang semakin mendalam 27 :11-2013)

Keluarga besar dan aktifis

Lembaga Bina Potensia Aditya Mahatva Yodha

Sungai Penuh Heritage Society

Forum Seniman Budayawan Muda (Forsyada)

Indonesia –Heritage Kota Sungai Penuh

Media On line Kerincitime

Media On Line Incung.Com

Komunitas Incung Kota Sungai Penuh

Kelompok Peduli Suku Anak Dalam

 

Mengucapkan

Turut berlansungkawa dan berduka cita yang sedalam dalamnya atas  meninggalkan  Sahabat dan Saudara Kami yang tercinta

Ir.Jamsol Mesra

(Lahir 12 Mei 1965- Wafat 26 November 2013)

Semoga Arwah Almarhum mendapat tempat yang layak di sisinya Nya dan damai dalam ke Abadian Cinta Nya

Dan Semoga Keluarga yang di tinggalkan  tawaqal,tabah dan sabar dalam menerima ujian dan cobaan yang diberikan oleh Nya

 

Sungai Penuh, 27 November 2013

Atas Nama Forum

Budhi VJ Rio Temenggung Tuo         Martono,S.Pd.              Antoni Pasaribu

Mengenang Ir.Jamsol Mesra

Oleh: Budhi VJ Rio Temenggung Tuo

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button