Sungai Tukum Diduga Tercemar Limbah Perusahaan Sawit
Kerincitime.co.id, Berita Muara Bungo – Kerinduan masyarakat Tukum Dua, Desa Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi untuk mendapatkan air bersih dari Sungai Tukum yang satu-satunya sumber mata air bersih tak berbuah hasil. Pasalnya setelah berdiri perusahaan Pengolahan Kelapa Sawit, sungai ini pun menjadi cokelat kehitaman.
Dedi dan Cek Chen warga Tukum Dua mengaku bahwa sejak adanya perusahaan sawit air sungai tak lagi jernih seperti dulu.
“Betul sejak perusahaan kelapa sawit berdiri, air sungai tukum sudah berubah warna hitam coklat,” keluhnya, dilansir Brito.id media partner Kerincitime.co.id, Minggu (10/11) kemaren.
Sudah berapa kali dari Dinas LH baik dari Kabupaten Bungo dan Provinsi Jambi melihat, namun warna air tidak kunjung berubah. “Apalagi sekarang banyak sumur warga yang kering,” keluhnya lagi.
“Jadi kami susah mendapatkan sumber air bersih,” ungkap Dedi dan dibenarkan Cek Chen.
Pantauan di lapangan ternyata air sungai Tukum diduga kuat sudah tercemar. Dan pencemaran diduga berasal dari salah satu perusahaan kelapa sawit yang berada di tepi sungai Tukum.
Papan merek pemberitahuan larangan tentang kerusakan lingkungan dan tidak boleh meracun ikan dari Pemkab bungo hanya jadi saksi bisu.
Hal yang sama juga dirasakan polusi udara dirasakan oleh warga dusun/desa Sirih Sekapur Perkembangan.
Deni Novrizan warga Sirih Sekapur Perkembangan membenarkan soal polusi udara. “Memang warga RT 04 Sirih Sekapur Perkembangan mengeluhkan limbah polusi asap yang sudah meresahkan,” katanya.
“Bahkan sudah kami sampaikan kepada pihak perusahaan, namun sampai sekarang belum juga tindak lanjutnya,” tambahnya. (Irw)