JambiNasional

IKN Akan Selesai 15-20 Tahun Dengan Anggaran Sementara Rp 466 Triliun

Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Presiden Jokowi menyatakan proyek besar pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan tak bisa hanya dikerjakan selama 1-2 tahun saja. Besarnya cakupan wilayah IKN hingga banyaknya target pembangunan yang harus dikerjakan, membuat proyek ini butuh waktu panjang hingga rampung.

Jokowi memprediksi, proyek IKN Nusantara baru dapat diselesaikan minimal 15-20 tahun mendatang.

“Memang butuh waktu yang panjang. Perkiraan kita 15-20 tahun baru bisa diselesaikan,” ujar Jokowi di Titik 0 IKN Nusantara, melalui video di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3) kemaren.

Jokowi menyebut waktu 15-20 tahun untuk pembangunan dikarenakan IKN dibangun di lokasi yang masih hutan. Sehingga membutuhkan waktu lebih bagi pengembang atau pekerja proyek untuk merampungkannya.

“Ini kan sebuah pekerjaan yang raksasa besarnya, ini pekerjaan besar sekali. Jadi, dan juga bukan pekerjaan mudah, ini pekerja rumit,” ucap Jokowi.

Baca juga:  Safari Ramadhan di Bungo, Al Haris dan Mashuri Sholat Tarawih Bersama di Masjid Agung Al-Mubarok

Upacara 17 Agustus 2024 bisa di IKN Kalau Istana Sudah Jadi

Progres pembangunan juga akan mempengaruhi keputusan lainnya. Salah satunya rencana menggelar upacara 17 Agustus 2024 di IKN.

Menurut Jokowi rencana itu bisa saja terjadi bila Istana dan beberapa kementerian serta fasilitas lainnya sudah ada.

“Kita lihat nanti seperti apa. Kalau memang Istana dan beberapa kementerian sudah jadi atau fasilitas lain [sudah rampung] bisa saja. Tapi nantilah kita putuskan setelah kelihatan progresnya,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Konsep IKN Kota Hutan

Presiden Jokowi menjelaskan pembangunan IKN Nusantara akan mengusung konsep kota hutan. Yakni, membiarkan keberadaan hutan agar IKN menjadi kota yang hijau.

Jokowi menjelaskan, tahap awal pembangunan IKN adalah melakukan rehabilitasi hutan dengan menanam beberapa tanaman.

“Ya konsep Ibu Kota Nusantara ini adalah kota hutan. Artinya hutan ini akan dibiarkan hijau seperti ini. Tetap ini yang dipakai untuk ibu kota adalah hutan tanaman industri, yang homokultur, yang homogen tanamannya, yang setiap 7 tahun ini ditebang,” kata Jokowi di titik 0 IKN dalam video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3) kemaren.

Baca juga:  Safari Ramadhan di Bungo, Al Haris dan Mashuri Sholat Tarawih Bersama di Masjid Agung Al-Mubarok

“Kita harapkan nantinya, kita ini kan juga membangun nursery, pusat persemaian yang produksinya kira-kira 20 juta, 3 tanaman per tahun, yang dari situlah kita tanam untuk rehabilitasi hutan yang ada di IKN Nusantara ini,” lanjutnya.

Selain itu, Jokowi juga ingin memperbaiki hutan yang bekas tambang yang selama ini digunakan oleh masyarakat.

“Tanaman lokal yang mampu menarik hewan untuk masuk, menarik burung-burung untuk masuk, menarik kupu-kupu untuk masuk. Sehingga yang mau kita lakukan merehabilitasi hutannya dan mereklamasi dari bekas-bekas tambang yang ada. Karena ini banyak sekali hutan-hutan yang dirambah masyarakat dan sebagian sudah harus diperbaiki dan direhabilitasi,” kata dia.

Baca juga:  Safari Ramadhan di Bungo, Al Haris dan Mashuri Sholat Tarawih Bersama di Masjid Agung Al-Mubarok

Anggaran IKN

Jokowi mengatakan, dibutuhkan dana sekitar Rp 466 triliun untuk pembangunan IKN yang berlokasi di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu.

“Hitungan sementara Rp 466 triliun. Itu kurang lebih 19-20% dari APBN dan sisanya dari PPP, bisa berasal dari KPBU, berasal dari murni investasi sektor swasta, bisa dari BUMN atau bisa menerbitkan obligasi publik, semua bisa dilakukan,” kata Jokowi dalam keterangannya yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3) kemaren.

Jokowi berharap Otorita IKN dapat berjalan dengan lincah dan fleksibel, dan pendanaannya bisa dari berbagai skema yang ada.

“Saya kira kita ingin Otorita ini fleksibel dan lincah dan mendapatkan scheme-scheme pendanaan dari berbagai scheme yang ada,” ujarnya. (Irw)

Sumber: Kumparan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button