Tiga Polisi Muaro Bungo Ditangkap
MUARA BUNGO – Wajah kepolisian kembali tercoreng oleh oknum anggotanya. Kali ini tiga anggota polisi ditangkap tim gabungan polres dan Propam Polres Bungo, Rabu (4/12) siang.
Ketiga anggota ditangkap di rumah Aiptu MN, Perumahan Kaila I, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Rimbo Tengah. Selain MN, juga ditangkap Briptu JB dan Briptu ZH. Mereka diamankan sekitar pukul 12.30.
Tak hanya tiga anggota polisi, di TKP yang sama ikut diamankan empat orang sipil. Salah satunya yakni FR, Rio (Kepala Dusun) Buat Kecamatan Bathin III. Tiga warga sipil lainnya yakni WH (44), AR, warga Dusun Talang Pantai, dan Pitrianto (22).
Hanya saja Pitrianto bernasib lebih baik. Saat dilakukan tes urine, ia dipastikan negatif. Karena tak cukup bukti menjeratnya, Pitrianto yang tak lain adalah pekerja rumah tangga di rumah MN, dilepaskan.
Waka Polres Bungo, Kompol Romi Agusriansyah SIK, Rabu sore, mengatakan tak hanya enam pelaku yang diamankan. Polisi juga menyita barang bukti berupa satu pucuk senpi rakitan. Berikut dua butir peluru kaliber 3,8, dua butir kaliber 5,56, satu tas warna hitam, satu timbangan digital, dua plastik sabu seberat 3,58 gram, dan lima butir ekstasi seberat 2,82 gram.
“Dua diantara tiga anggota yang ditangkap adalah anggota Sat Sabhara. Sedangkan satu lainnya, MN, saya lupa dimana terakhir dia bertugas,” ujar Romi.
Romi mengatakan penangkapan dilakukan berawal dari informasi masyarakat. Dalam informasi yang diterima, menyebutkan ada pesta narkoba di rumah MN. Berbekal informasi tersebut, tim gabungan dari Satres Narkoba, Satreskrim, Sat Sabhara, dan Provos, langsung bergerak ke TKP.
Sesampai di TKP, ditemukan mereka tengah bermain judi. “Saat itu didatangi, empat roang sedang main judi. Sementara tiga lainnya hanya menonton,” ujar Romi lagi.
Digerebeg oleh tim gabungan, mereka tak bisa lagi berkutik. Begitu dilakukan penggeledahan, ditemukan satu buah tas warna hitam yang diduga milik MN. Di dalam tas ditemukan senpi rakitan empat peluru dengan dua kaliber berbeda.
Ketujuh orang itu langsung dibawa ke Mapolres Bungo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Begitu dilakukan tes urine, hanya satu yang negatif. “Urine tiga anggota polisi itu positif semua. Karena terbukti positif, mereka semua ditahan untuk proses lebih lanjut,” ujar Romi lagi.
Terkait kepemilikan barang bukti, Romi mengatakan akan terus diperdalam lagi. Sejauh ini, berdasar keterangan yang sudah dihimpun, barang bukti itu dimiliki satu orang. Romi juga mengatakan belum dapat memastikan apakah mereka mengkonsumsi sabu tepat sebelum ditangkap, atau mengkonsumsi jauh-jauh hari.
“Belum, kita belum dapat memastikannya. Karena saat digeledah barang bukti masih terbungkus rapi,” ujar Romi lagi.
Sebelumnya, Rabu siang, kasak kusuk sudah terlihat di Mapolres Bungo. Di hampir semua tempat anggota Polres Bungo membicarakan hal itu. Hanya saja karena memang tidak ada instruksi dari pimpinan, tak satupun anggota yang mau membukanya kepada media.
Namun tanda-tanda ada yang cukup menunjukkan ada sesuatu yang ‘tak beres’. Bripka Fidian Indra, petugas medis Polres Bungo, berkali-kali keluar masuk ruang Satres Narkoba. Selama itu pula Fidian selalu dikawal oleh anggota Provos Polres Bungo.
“Ah tidak ada apa-apa. Saya no comment. Tidak bicara apapun, dan tidak ada instuksi pimpinan,” ujar Fidian sembari menghindari wartawan.
Namun menjelang sore, informasi sedikit lebih terang. Yakni saat Tribun mencoba mengkonfirmasi Kasi Provam, Iptu Amran. Saat itu Amran membenarkan dua anggota Sat Sabhara yang diamankan.
Dikatakan Amran, dua anggota Sat Sabhara itu dilaporkan diamankan karena mereka tak melaksanakan tugas. Seharusnya saat itu mereka bertugas mengamankan aksi unjuk rasa di kantor DPRD dan Kejari Muara Bungo.
“Seharusnya mereka kan berada di barisan depan pengamanan unjuk rasa. Laporannya dari masyarakat, mereka ada di rumah warga dengan menggunakan kendaraan dinas. Makanya kita jemput,” ujar Amran.
Ia juga membantah sempat terjadi kejar-kejaran dengan para anggota yang mencoba melarikan diri. “Ah tidak ada. Ngapain dikejar. Kalau anggota melanggar tinggal saya panggil. Tidak perlu dikejar,” ujar pria asal Kerinci yang dikenal ramah ini.
(tribunjambi/lis)