Kerincitime.co.id, Berita Merangin – Sudah genap seminggu Warga BTN Tiara Hidayah 2 RT.16 Sungai Ulak kekeringan. Warga semakin gerah dengan PDAM Tirta Merangin yang seperti tidak bertanggung jawab terhadap pelanggan. Berbagai upaya sudah dilakukan warga, warga sampai rela membeli air galon lebih kurang 11 galon setiap hari asal bisa untuk mandi. Untuk mencuci pakain kebanyakan warga menumpang ke rumah keluarga yang berada di Merangin. Bahkan ada yang tidak menghuni rumahnya dan tinggal di rumah keluarga dikarenakan kekeringan.
“Iya Om, kami tadi membeli 11 galon air dari depot terdekat, itupun cukup untuk mandi dan kebutuhan pribadi, untuk mencuci kami ngungsi ke rumah keluarga. PDAM Tirta Merangin sudah kelewatan, Ujar Ibu Kis ketika ditemui oleh pihak media.
“Sayo nginap di rumah mertua sekarang Pak ujar Pak Ali warga BTN Tiara Hidayah 2 RT.16 Sungai Ulak, di rumah dak katek ayek” ujarnya.
Pihak PDAM hanya tahu tagihan wajib di bayar, tapi tidak memperhatikan kepuasan pelanggan untuk mencukupi kebutuhan air warga. Warga merasa semakin kesal dengan sikap PDAM seperti tutup mata dengan apa yang terjadi di warga.
“Sayo sudah bayar kemaren untuk 2 bulan malah minta bayar lagi untuk 2 bulan, ntah untuk apo ntah dak ngerti sayo, ujar Upik warga BTN ke media”
Kamis (7/11/19) lalu Media Kerincitime.co.id sudah menghubungi Pak Jay Pihak PDAM lewat telpon, beliau berdalih ini ada kebocoran dan sedang di cek pipa induk yang dibelakang cucian Among.
“Yo Bang, tim kami sedang menelusuri pipa yang bocor di belakang cucian Among, kalau memang Jumat (8/11/19) dak jugo ketemu posisi bocornyo, kami usahakan distribusi air lewat mobil, ujarnya”
Luar biasanya lagi, sampai saat ini air masih tidak masuk ke warga, dan janji manis distribusi air dengan Mobil untuk warga itu hanya Bualan dan cara berdalih pihak PDAM saja.
Warga berharap kepada Direktur PDAM dan Pihak Pemerintah Merangin atau pihak terkait untuk mencari solusi terbaik untuk warga. (Irw)