Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto menilai bahwa adanya ketakutan para birokrat atas masa depan mereka yang memicu tindak pidana korupsi atau tindak pidana suap.
BACA JUGA : https://kerincitime.co.id/pemasaran-kayu-manis-koerintji-di-belgia-diolah-menjadi-roti-dan-coklat.html
BACA JUGA : https://kerincitime.co.id/ini-bukti-bukti-fitra-jaya-sebagai-pengurus-perindo-kerinci.html
BACA JUGA : https://kerincitime.co.id/pasca-pelantikan-fitra-memanas-supratman-juga-acam-laporkan-edison-ke-polisi.html
“Yang saya lihat dan pelajari dari kasus di banyak negara, walaupun ada tunjangan, namun tetap ada ketakutan akan masa depan mereka sehingga memunculkan sikap ragu-ragu dan tidak kuat akan godaan atau tawaran pihak swasta,” ujar Prabowo dalam debat capres-cawapres putaran pertama di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis malam (17/1).
Dilansir brito.id Menurut Prabowo dari ketakutan itulah muncul sikap atau tindakan di luar kepentingan rakyat atau di luar kepentingan umum.
Mendukung pernyataan Prabowo, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno kemudian membagi pengalamannya ketika menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
BACA JUGA : https://kerincitime.co.id/jalani-wajib-lapor-dicerca-pertanyaan-avriellya-shaqqila-bungkam.html
BACA JUGA : https://kerincitime.co.id/benih-kapas-cina-di-bulan-akhirnya-mati-padahal-sebelumnya-sempat-bertunas.html
BACA JUGA : https://kerincitime.co.id/diduga-kios-dan-ruko-milik-pemerintah-di-rimbo-bujang-sudah-dijual.html
Sandiaga menjelaskan dengan melakukan pencatatan aset negara, DKI Jakarta menjadi kota besar dengan predikat “wajar tanpa pengecualian”.
“Predikat itu digunakan untuk memotivasi para ASN” kata Sandiaga.
Sandiaga berpendapat dengan menggunakan teknologi informasi aset negara dapat diketahui dan akan menjadi lebih sulit untuk dikorupsi. (red)