Kualatungkal

74 Anak Tanjab Barat di Terserang DBD

Kerincitime.co.id, Berita Tanjab Barat – Kurun waktu tiga bulan ini pihak RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal menerima pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 114 orang. Mirisnya, dari banyaknya pasien, 74 orang anak-anak dinyatakan positif menderita DBD.

Direktur RSUD KH Daud Arif Kualatungkal, dr. Elfry Syahril menyebut sebanyak 74 orang anak-anak kena wabah DBD. Sementara sebanyak 14 orang dewasa tak luput terserang DBD dan 26 orang kena dengue, dilansir Brito.id media partner Kerincitime.co.id.

“Itu data yang tercatat sejak tiga bulan terkahir hingga 30 November tahun ini,” beber Dirut RSUD Daud Arif Kualatungkal, dr Elfry Syahril, Minggu (8 /12).

Menurut Elfry, genangan air yang berada di bawah rumah dan bak mandi jadi pemicu berkembang biaknya nyamuk. Disebutkannya bahwa nyamuk pada umumnya bersarang di air yang jernih, termasuk dalam bak mandi. Terlebih di musim hujan, banyak genangan air yang dapat menjadi media berkembang biaknya nyamuk.

“Selain langkah memberi obat pada jentik jentik yang ada di bak. Warga juga diharapkan membuat saluran terhadap genangan air yang dapat mengakibatkan nyamuk berkembang biak,” jelasnya.

Selain itu, untuk pencegahan masyarakat diharapkan dan diimbau kembali menggalakkan 3M (Menguras, menutup dan mengubur).

Menurut pengakuan keluarga korban DBD, Sudarmono warga Teluk Kulbi, Kecamatan betara, menuturkan bahwa korban DBD, Wirda (10 bulan), mengalami panas disekujur tubuh.

“Badannya panas selama 5 hari jadi kita bawa berobat ke rumah sakit,” kata Darmono.

Dia mengharapkan kepada pemerintah melalui Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan memakan korban.

Terlebih saat ini musim penghujan, hal itu sangat bermanfaat dalam pencegahan perkembangan nyamuk tersebut. Sebab selama dua tahun terakhir, Sudarmono mengaku belum pernah dilakukan fogging.

Terpisah Ermadayanti, Kasi P2PM, Dinkes Tanjab Barat menyebutkan, untuk wilayah Teluk Kulbi sudah dilakukan fogging oleh Puskesmas Sukarejo.

“Tanggal 4 Desember 2019 lalu sudah dilakukan kegiatan fogging baik di Pondok maupun lingkungan Desa Teluk Kulbi,” ungkapnya.

Ermadayanti juga mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Khususnya lingkungan tempat tinggal masing-masing.

“DBD adalah tanggungjawab kita bersama. Mari kita jaga kebersihan lingkungan, dan jaga anak-anak kita saat jam 8 hingga 10 pagi dan jam 2 hingga jam 4 sore. Sebab di jam-jam tersebut nyamuk Aedes Aigypti pembawa virus DBD aktif,” jelasnya. (Irw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button