Direksi PDAM Bantah Lakukan Korupsi
Berita Kerinci, Kerincitime.co.id – Direksi PDAM Tirta Sakti Kerinci membantah tudingan dalam laporan LSM AKBAR ke Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, tentang dugaan penyalah gunaan wewenang/korupsi Dirut dan Dirum PDAM Tirta Sakti.
Dirut PDAM Tirta Sakti Sasli Rais menegaskan bahwa apa yang dilaporkan oleh LSM tersebut tidak benar, ada dua poin persoalan, pertama Direktur Utama dan Direktur Umum selain mendapatkan gaji dan pendapatan sesuai dengan upah yang ditetapkan, direksi juga mengaggarkan dana taktis sebesar Rp.10.000.000,- per bulan.
“itu tidak benar sama sekali, silahkan dibuktikan, cek Kas PDAM” kata Sasli Rais kepada kerincitime.co.id.
Kedua didalam laporan LSM Akbar disamping mendapatkan gaji dan uang taktis bulanan, Direksi juga telah menganggarkan dan menerima uang transportasi sebesar Rp. 820.000,- per bulan. Setelah menerima uang transport sebesar yang disebutkan ternyata juga secara rutin menggunakan BON MINYAK sebanyak minimal 90 liter per bulan (Rp. 858.000,- per bulan).
“untuk biaya transportasi Rp.820.000,- memang sudah ada anggarannya, namun untuk bon minyak, PDAM hanya memiliki 2 kendaraan yang layak pakai, yakni mobil Dirut dan Dirum, jika ada kegiatan monitoring, survey, tamu atau kegitan lainnya, kedua mobil inilah yang dipakai, karena PDAM tidak memiliki mobil khusus operasional” katanya.
Sehingga kata Sasli, semua kegiatan tersebut tentu membutuhkan biaya oeperasinal BBM, yang memakaipun bukan direksi, “siapa saja karyawan yang akan turun ke lapangan, monitoring, survey, atau ada tamu dari luar, mobil itu yang dipakai, kadang-kadang ada tamu tidak cukup mobil, kita rental” kata sasli lagi.
Sasli menilai laporan tersebut hanya bentuk penghambat dalam menuju PDAM cepat maju, “kami direksi mau cepat-cepat berlari, banyak keterbatsan sistim yang harus kita sempurnakan. Yaitu mencukupi kapasitas produksi. Peneraoan sistim IT online systim mulai dari baca meter sampai menjadi laporan” kata sasli lagi.
Kemudian saat ini PDAM sedang ekspose dengan dirjen SDA Kemen PU, tentang pembagunan intake rawang, jujun dan pulau tengah untuk tahun 2015
Dan ekspose dengan Dirjen CK untuk pembagunn IPA Gunung Tujuh, Rawang dan Talang Kemulun juga dibagun tahun 2015 dari APBN.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Direktur Umum Bambang bahwa apa yang dituding terhadap mereka semuanya tidak benar, BBM kalau hanya untuk direksi yang sudah dianggarkan itu sudah memadai, namun ada kegitan lain tentu membutuhkan biaya lagi, apa lagi saat ini PDAM sudah sistim online, mudah melihat jika terjadi penyimpangan. “yang Rp. 10 jt saya binggung, dari mana itu, mana buktinya, yang ada hanya dana representatif anggarannya pun tidak sebesar itu” kata Bambang. (ang)