Akademisi Minta Nadiem Makarim Diharapkan Bawa “Gebrakan Baru”
Kerincitime.co.id, Berita Purwokerto – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim diharapkan akan membawa “gebrakan” baru dalam sektor pendidikan agar lebih segar dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman, kata Akademisi Universitas Jenderal Soedirman, Edi Santoso.
“Nadiem Makarim merupakan kombinasi sosok muda, cerdas, kreatif, sosok seperti ini diharapkan bisa menjadi pembuat kebijakan di dunia pendidikan dengan isu besar SDM dan teknologi,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, dilansir Brito.id media partner Kerincitime.co.id, Rabu (23/10/19).
Edi yang merupakan Koordinator Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Unsoed tersebut juga menilai, penunjukan Nadiem merupakan bagian dari upaya pemerintah merespon tren digital.
“Faktanya, digitalisasi telah menciptakan disrupsi. banyak yang berubah secara fundamental,” katanya.
Untuk itu, kata dia, pendidikan formal juga harus ikut merespon.
“Salah satu tujuannya adalah agar para lulusannya tidak ketinggalan zaman. Dan barangkali di situlah relevansi seorang Nadiem Makarim di Kemendikbud,” katanya.
Terlebih lagi, tambah dia, Kemendikbud kembali merangkul pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
“Artinya, semua jenjang pendidikan akan diarahkan pada visi digital atau sesuai dengan dengan era 4.0,” katanya.
Untuk itu, dia mengapresiasi penunjukan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Indonesia Maju.
“Tinggal kita tunggu apa yang akan dilakukan terkait perubahan-perubahan elementer dalam bidang pendidikan,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Jokowi saat pengenalan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju menekankan pembantunya untuk tidak korupsi, menjalankan visi misi Presiden dan Wakil Presiden, bekerja keras, cepat dan produktif, serta tidak terjebak rutinitas, dan selalu memeriksa masalah di lapangan untuk menemukan solusi.
“Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang nggak serius, nggak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan,” kata Jokowi. (Irw)