Jambi

Aksi Kelompok Rakyat Peduli Hutan Tolak Bio Cf INFL di Jambi

Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Kelompok Rakyat Peduli Hutan Jambi menolak tegas kegiatan Pilot Project Biocarbon Fund Plus initiative for sustainable forest landscape (Bio Cf INFL) di Provinsi Jambi.

Kegiatan yang memfokuskan konsultasi publik kerangka pengamanan (safeguards), serta mekanisme penanganan pengaduan dan keluhan (FGRM) dan kerangka rencana pengelolaan masyarakat adat (IPPF) Program BIO CF ISFL di Provinsi Jambi itu
Digelar di hotel SwissBel Jambi, Kamis (5/12)

Aliansi masyarakat yang bergabung dalam kelompok Rakyat Peduli Hutan Jambi ini melakukan aksi demonstrasi di sela-sela acara dialog sedang berlangsung. Aliansi ini membentangkan spanduk dan memprotes saat acara berlangsung.

Peristiwa ini juga membuat panitia berupaya menghentikan aksi. Sayangnya tak bisa dihentikan, dilansir Brito.id media partner Kerincitime.co.id.

Koordinator Aksi Feri Irawan mengaku kegiatan ini tidak dianggap tak berpihak pada masyarakat, khususnya petani.

”Saya sebagai orang Jambi menolak acara ini, karena merugikan masyarakat dan hutan di Jambi,” tukasnya.

Dia mengatakan kegiatan yang dihelat ini patut diduga bagian upaya mendapatkan dana dari world bank sebesar US $70 juta, yang akan diserahkan pada organisasi yang bekerjasama itu.

”Untuk petani yang menjaga hutan dapat apa,” keluh Feri.

Feri berharap panitia pelaksana dan instansi terkait untuk bertanggungjawab agar kegiatan ini juga bermanfaat untuk masyarakat.

“Kami akan mengawasi project ini sampai selesai, sehingga porsi petani dapat lebih besar,” katanya.

Feri menjelaskan hamparan kebun sawit 1.7 juta hektar, sedangkan tutupan hutan hanya ratusan ribu.

“Saya tak habis pikir dari kegiatan ini, sudah luasnya sawit bertambah dan dari sawit ada bio carbon, terus masyarakat bagaimana,” tanyanya lagi.

Konsultan Acara Bio Cf INFL, Jamal M Gawi mengatakan project ini merupakan berasal Wold Bank dan akan berencana untuk masuk, dan 100 desa untuk meminta persetujuan dari masyarakat.

”Kami sampai di level masyarakat untuk meminta persetujuan masyarakat,” ungkapnya.

Dia mengatakan untuk persiapan menghabiskan anggaran US$ 1.5 juta. Dana ini dilakukan untuk meeting, riset dan dokumen lain-lain. Lalu untuk tahap kedua 13.5 dolar tapi untuk tahap ketiga US$70 juta.

“Tahapannya harus ada penurunan emisi kalau tidak maka dana gak bisa di cairkan,” katanya. (Irw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button