opini

Angso Duo

OLeh: Musri Nauli

“Angso duo. Adonyo dimano ?

Angso duo. Ado di kota Jambi..

Adek Cantik nak pegi kemano ?

Cari-cari ado di muko serambi”.

Demikianlah lagu angso duo yang menjadi ingatan masyarakat Jambi.

Kisah Angso duo adalah cerita Rakyat. Dua angsa yang kemudian bertemu. Dua sejoli yang kemudian bersepakat membangun hubungan percintaan.

Nah. Tempat bertemunya duo angso yang kemudian dikenal sebagai Jambi. Di Pasar Angso duo.

Disisi lain, pasar angso duo adalah pasar tradisional terbesar. Menjadi tempat bertemunya seluruh pedagang yang masuk ke kota Jambi. Sebagai pasar yang menjadi suplai kebutuhan rumah tangga di Jambi.

Pasar yang telah dimulai aktivitas sejak jam 22.00 WIB hingga pagi hari. Bagian kenangan yang tidak dapat dipisahkan dari ingatan masyarakat Jambi.

Akhir-akhir ini persoalan pengelolaan angso duo memantik diskusi dan menimbulkan polemik. Berbagai persoalan baik tata kelola, persoalan managemen, persoalan tunggakkan hingga persoalan lain menjadi konsentrasi publik Jambi.

Al Haris yang setelah Dilantik ternyata mendengarkan persoalan yang menarik perhatian publik. Sebagai bentuk dukungan ingin menyelesaikan persoalannya, hari senin kemarin, jam 10.15 Al Haris mengunjungi pasar Angso duo. Sembari melihat peluang pembangunan yang hendak dikerjakan.

Dalam wawancara setelah peninjauan pasar angso duo, keinginan Al Haris Membangun resort di Daerah ruang Terbuka Hijau akan menjadi ikon. Dimanjakan mata dengan lampu yang bersinar warna-warni jembatan gentala Arsy. Ikon Jambi yang menjadi peminat para pelancong yang datang ke Jambi.

Dengan dibangunnya resort di Daerah Ruang Terbuka Hijau maka diharapkan menjadi salah satu destinasi Wisata. Sekaligus tempat bercengkrama masyarakat Jambi mengusir penat setelah seharian lelah bekerja.

Mimpi bahkan keinginan Al Haris tentu saja termasuk menyelesaikan berbagai persoalan. Sehingga dengan dibangunnya resort di ruang Terbuka Hijau menjadi kenangan yang tidak terlupakan pelancong yang datang ke Jambi.

Mimpi menyandingkan resort dengan dimanjakan mata lampu-lampu warna-warni di jembatan gentala arsy adalah ide yang inovatif. Sekaligus menjadi ingatan yang memang tidak terpisahkan dari masyarakat Jambi.

Direktur Media Publikas Al Haris-Sani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button