Pariwisata/Budaya

Dari Nol

Oleh Alhendra Dy

Tak mampu ternyata menutup luka dengan dendam.

Semakin ku katup semakin deras darah meleleh.

Tiap tetes adalah doa yang tertolak,

Tiap doa mengkristal,

Karang batin,

Nyeri sangat,

Hingga sesat,

Memaksa aku menghitung mundur,

memulainya kembali dari nol.

(Tuhan, ajak aku pulang…)

Bangko Jambi, Sept 1016-19

BIODATA PENYAIR :

Alhendra Dy, adalah Pelukis dan Penyair dari Bukit Keramat, Bangko-Jambi. Lahir di Jambi 20 Agustus. Sejak tahun 1988 telah menyerahkan hidupnya di dunia seni, khususnya seni rupa dan puisi. Selain pengasuh dan pemilik sanggar seni Rumah Kreativ Merangin sering juga ikut serta dalam pameran lukisan, baik skala nasional maupun internasional. Dari karya puisinya ada terangkum dalam antologi bersama dan tunggal. Pendaras Risau (Kumpulan puisi 13 penyair Jambi), Senandung Alam

(Kumpulan puisi ) Jogjakarta, Ije Jela

(Tifa Nusantara 3), Memo Anti Teroris

(250 penyair Indonesia), Pasie Karam

(Temu penyair Nusantara), Arus puisi sungai (Kumpulan puisi), Lacak Kenduri (Antologi Penyair Merangin), Aceh 5:03 6.4 SR (Antologi puisi gempa pidie jaya), Aku dan Tulisanku,Tadarus Puisi ( kumpulan penyair Indonesia Moderen 2017), Siginjai Kata-Kata 43 Penyair Jambi oleh DKJ & DKM, Mblekethek Puisi Penyair Indonesia oleh Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia , Perjalanan Merdeka ( antologi puisi internasional 2020 ), Sapardi Dalam Kenangan oleh Halaman Yuan Publishing 2020, Puisi Sampah Penyair Indonesia oleh Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, Antologi Bersama oleh LKSN ” Hijrah ” tahun 2021, Antologi bersama Jejak Waktu tahun 2022, 100 Chairil Anwar Masa Kini 2022, sedang Antologi tunggalnya berjudul ‘ Kesaksian Bukit Keramat ‘, terbit 2016 dan Jerat Zikir 2022. Ikut meramaikan kolom puisi di majalah digital ELIPSIS, juga di media cetak @Kerincitime maupun media cyber lainnya, serta sering di undang manggung baca puisi.

Alamat : Jl. P.Tumenggung. Bukit Keramat. Bangko-Merangin-Jambi

HP : 081272172802

WA : 088276305361

Email : alhendra774@gmail.com

Kata Sastrawan
Bukan Pelukis Pemandangan Alam Belaka
Oleh Asro Almurthawy

 

Dua medium seni yang dipakai Alhendra Dy dalam menuangkan daya kreativitasnya menjebak pikiran saya ketika menghadapi puisi-puisi dalam antologi ini. Ya,Alhendra Dy selama ini saya kenal sebagai seorang pelukis tinimbang penyair, pastilah  puisi-puisinya serupa potret indah pemandangan atau keelokan lanskap layaknya lukisan yang dibuatnya.

Dan ternyata, saya salah. Memang puisi bisa jadi alat perekam kejadian, namun struktur  yang dimiliki puisi memungkinkan untuk menghadirkan pemaknaan baru atas rekam-jejak tadi. Teks yang tersusun dengan fungsi-fungsi komunikasi unik itu tidak sekedar upaya untuk menceritakan kembali..

Tetapi ketika puisi dengan makna prismatisnya terus digali dan dibandingkan, ia akan mengayakan makna dari puisi itu sendiri. Dan inilah yang dilakukan Alhendra Dy, dia bukan seorang juru potret dan pelukis pemandangan alam belaka, lewat puisinya berusaha mengajak pembaca untuk ikut terjun dalam perenungannya secara langsung.

Perenungan yang menyedot imaji dan perhatian kita, membuat kita takjub , tergeragap lalu bangun dengan terbata-bata.

Sanggar Imai 1435 H  (Asro al Murthawy, Sastrawan Nasional, tinggal di Bangko)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button